Di samping perasaan bahagia saat menanti kehadiran buah hati, biasanya terselip juga rasa khawatir di benak Ayah selama Ibu hamil, mulai dari cara menjaga kehamilan Ibu hingga masalah finansial menjelang persalinan. Hal ini sempat terjadi pada suami saya dulu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Menurut pengalaman saya saat mengandung si Kecil dulu, Ayah umumnya lebih suka memendam kekhawatirannya. Hmmm... pokoknya berbeda sekali dengan para ibu yang biasanya lebih gamblang dalam menyatakan apa yang tengah dirasakan. Setelah berkonsultasi dengan psikolog dan mencari informasi seputar kehamilan di internet, berikut ini adalah beberapa cara untuk mengurangi kekhawatiran Ayah:

1. Kekhawatiran Akan Masalah Finansial

Bu, salah satu kekhawatiran terbesar seorang Ayah adalah seberapa sanggup ia menyediakan materi yang cukup untuk keluarga. Terlebih lagi, saat ini Ayah tidak hanya harus menghidupi Ibu semata, tetapi juga si Kecil hingga dewasa nanti. Ternyata, hal ini bisa jadi menyebabkan munculnya rasa khawatir dan kurang percaya diri.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Ibu hendaknya membantu Ayah dalam mengatur keuangan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Buat daftar berbagai kebutuhan keuangan jangka pendek, seperti biaya persalinan dan perlengkapan bayi. Sedangkan, kebutuhan jangka panjang, misalnya biaya pendidikan untuk si Kecil nanti . Hal ini dapat membantu mengurangi beban Ayah terkait masalah finansial,lho, Bu.

Artikel Sejenis

2. Kekhawatiran Akan Kesehatan Ibu dan Janin

Menjaga kehamilan agar tetap sehat adalah hal utama dan selalu menjadi prioritas Ayah dan Ibu. Sudut pandang Ayah tentang cara menjaga kehamilan bisa jadi berbeda dengan Ibu. Oleh sebab itu, ada baiknya Ibu berbagi informasi seputar kehamilan kepada Ayah. Ibu juga dapat meminta Ayah untuk membaca buku tentang kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, serta bertanya langsung dengan dokter kandungan. Selain menambah wawasan yang begitu bermanfaat, kegiatan ini bisa membantu menenangkan kekhawatiran Ayah.

3. Kekhawatiran Menuju Hari Persalinan

Melahirkan bayi sehat adalah dambaan setiap orang tua. Tahukah, Ibu? Lebih dari 80 persen para ayah merasa khawatir ketika istri mereka dibawa ke ruang bersalin. Bisa dibilang, Ayah khawatir akan kelancaran proses persalinan. Untuk menyikapi hal ini, sebagai pasangan hendaknya Ayah dan Ibu perlu melakukan diskusi mengenai ketakutan masing-masing, misalnya apakah Ayah siap menemani Ibu di ruang bersalin? Jika Ayah benar-benar tidak siap dan merasakan ketakutan yang berlebihan, maka Ibu harus bersikap dewasa dan mengizinkannya untuk menunggu di luar selama proses persalinan berlangsung. Sebab, jika dipaksakan maka hal ini dapat memengaruhi kondisi kesiapan dan psikologis Ayah dan mengganggu proses persalinan.

4. Kekhawatiran Akan Diabaikan Oleh Ibu

Mungkin ketakutan ini bisa jadi jarang terjadi, namun ada juga Ayah pernah merasakan cemburu pada buah hatinya sendiri. Perhatian Ibu yang banyak tercurah untuk si Kecil saat masa kehamilan atau pascamelahirkan terkadang membuat Ayah merasa sedikit diabaikan. Itulah yang kerap membuat Ayah merasa khawatir, namun masalah ini dapat diatasi dengan Ibu yang mengajak Ayah terlibat dalam berbagai aktivitas sejak masa kehamilan, hingga mengasuh si Kecil nanti. Hal tersebut dilakukan agar Ayah dapat merasakan betapa kasih sayang Ibu tak hanya pada si Kecil, melainkan pada seluruh anggota keluarga.

Nah, itulah beberapa kekhawatiran Ayah yang umumnya terjadi di masa kehamilan Ibu. Intinya, komunikasi adalah kunci untuk membantu meredam kekhawatiran yang melanda sang Ayah. Selain itu, penting juga bagi Ayah untuk memahami bagaimana cara menjaga kehamilan Ibu. Apabila kekhawatiran Ayah semakin meningkat seiring berjalannya masa kehamilan Ibu, maka tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog.
Selamat menikmati indahnya masa kehamilan ya, Bu!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.