Bronkitis adalah sebuah kondisi penyakit peradangan atau infeksi yang menyerang saluran udara ke paru-paru (bronkus). Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Bronkitis bisa sembuh dalam hitungan hari hingga minggu. Namun, bronkitis juga bisa bersifat menetap sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Untuk menghindari kondisi tersebut, Ibu tentu harus mengenali gejala bronkitis sejak awal supaya si Kecil bisa mendapatkan penanganan secepatnya. Apa sajakah gejala-gejala, penyebab, dan cara mengatasinya? Simak ulasannya dari informasi berikut ini ya, Bu:

Gejala Bronkitis

Jika tidak segera ditangani dengan tepat, bronkitis bisa berlanjut hingga menjadi komplikasi yang serius, seperti pneumonia. Maka dari itu, Ibu perlu waspada apabila ia menunjukkan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Muntah-muntah.
  • Mengalami nyeri pada dada.
  • Timbul pilek sebelum si Kecil mengalami batuk.
  • Mengidap batuk berlendir atau batuk kering.

Selain perlu mengenali beberapa gejala bronkitis di atas, Ibu sebaiknya jangan menunda membawa buah hati untuk periksa ke dokter bila ada beberapa gejala yang sudah parah seperti ini:

  • Batuk selama lebih dari tiga minggu.
  • Batuk berdarah.
  • Sesak napas atau napas berat.
  • Demam tinggi yang berlangsung lama.
  • Susah tidur.
  • Tidak nafsu makan dan minum.
  • Badan terlihat lemas.
  • Mengi.
  • Sakit tenggorokan.

Penyebab Bronkitis

Bronkitis bisa disebabkan oleh beragam faktor. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Artikel Sejenis

  • Infeksi virus. Penyebab umum dari bronkitis adalah karena adanya infeksi virus. Beberapa jenis virus yang sering mengakibatkan bronkitis pada anak-anak antara lain RSV (respiratory syncytial virus) yang kerap menjadi pemicu ISPA, virus corona, dan virus influenza. Penularan virus dapat terjadi saat si Kecil memegang benda yang telah terkontaminasi virus atau menghirup udara yang sudah mengandung percikan cairan dari penderita saat bersin atau batuk.
  • Infeksi bakteri. Si Kecil juga bisa terserang bronkitis yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae, yakni bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia. Cara penularannya bisa melalui benda atau udara yang telah terkontaminasi.
  • Paparan zat iritan. Selain dari mikroorganisme, saluran bronkial si Kecil juga bisa mengalami peradangan akibat terus-menerus terpapar zat iritan yang berasal dari gas kimia (parfum atau pewangi ruangan), debu, asap rokok, dan polusi udara.
  • Alergi. Penyebab lainnya dari bronkitis pada anak-anak adalah alergi. Biasanya, si Kecil yang mengalami bronkitis akibat alergi mempunyai riwayat penyakit asma. Apabila sering kambuh dan kurang diawasi dengan benar, alergi dapat menyebabkan bronkitis kronis pada anak-anak.

Di samping beberapa faktor penyebab tersebut, ada berbagai faktor lainnya yang bisa memperbesar risiko si Kecil terserang bronkitis, yakni sebagai berikut:

  • Mempunyai anggota keluarga yang mengalami bronkitis.
  • Tinggal bersama dengan perokok aktif.
  • Masih berumur di bawah 5 tahun.
  • Mempunyai riwayat alergi atau penyakit asma.
  • Mengidap gangguan sistem imun tubuh.

Baca juga: Cara Mengatasi Batuk pada Anak Berdasarkan Sebabnya [Kesehatan]

Pengobatan & Perawatan Bronkitis

Saat si Kecil menunjukkan gejala bronkitis seperti di atas, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut ya, Bu. Untuk memastikan penyakitnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti pengambilan sampel dahak untuk dites di laboratorium, tes darah, tes fungsi paru, dan pemeriksaan X-ray di bagian dada.

Jika si Kecil telah divonis positif mengalami bronkitis oleh dokter, Ibu akan diarahkan untuk melakukan berbagai langkah perawatan untuk meringankan risikonya agar tidak semakin parah. Untuk bronkitis akut tidak akan diberikan antibiotik karena penyebabnya adalah virus, bukan bakteri. Berikut adalah langkah yang tepat dalam merawat si Kecil yang terserang bronkitis:

  1. Terapi oksigen.
  2. Rehabilitasi paru.
  3. Istirahat dengan cukup.
  4. Tetap memenuhi nutrisi si Kecil dengan makanan yang bergizi lengkap.
  5. Memberi obat sesuai rekomendasi dokter untuk menurunkan demam dan batuk, seperti ibuprofen atau paracetamol.
  6. Memenuhi kebutuhan cairan berupa air putih untuk mencegahnya mengalami dehidrasi.
  7. Buat tempat istirahat yang nyaman dengan suhu ruangan yang tepat.
  8. Jaga kelembapan kamar dengan memasang humidifier.
  9. Berikan obat tetes hidung saline guna melegakan hidung yang tersumbat.
  10. Hindari memberikan obat batuk supresan, karena batuk merupakan cara untuk mengeluarkan dahak dari saluran pernapasannya. Sebagai gantinya, Ibu bisa memberikan madu untuk meredakan batuknya.

Umumnya, bronkitis yang menyerang anak-anak karena iritasi atau infeksi virus dapat sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 1-2 minggu. Meski begitu, Ibu tetap disarankan untuk berkonsultasi pada dokter, karena bronkitis berisiko untuk berkembang menjadi semakin parah sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

 Baca Juga: Bagaimana Caranya agar Anak Tak Dehidrasi Saat Latihan Puasa?

Mengenali gejala bronkitis sejak dini akan membantu si Kecil mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah penyakit ini bertambah parah. Di samping melakukan perawatan di atas, Ibu juga sebaiknya menghindarkan buah hati dari paparan zat yang bisa menjadi pemicu penyakit bronkitis. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Ibu dalam menangani buah hati yang mengalami bronkitis ya, Bu.

Ingin berkonsultasi seputar kesehatan anak? Kunjungi saja laman Tanya Pakar, Bu. Para ahli di sana akan menjawab semua pertanyaan Ibu secara langsung. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu, ya.


Sumber:

Alodokter

Halodoc

Hellosehat

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.