Cara mengatasi batuk pada bayi perlu menjadi hal yang Ibu ketahui. Sebab, batuk merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi sekalipun. Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh sempurna sangat mudah terserang penyakit ini. Pemberian ASI yang cukup dan berkualitas bisa jadi cara mengatasi batuk pada bayi. Untuk meningkatkan kualitas ASI, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Untuk bisa menyembuhkan si Kecil, Ibu harus tahu terlebih dulu penyebab dan cara mengatasi batuk pada bayi tersebut. Penyebabnya sendiri tergantung pada jenis batuknya. Yuk, cari tahu apa saja jenis dan bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi berikut ini:

Jenis-jenis Batuk yang Sering Menyerang Bayi

Berikut adalah beberapa jenis batuk yang sering menyerang si Kecil beserta penyebab dan gejalanya, Bu:

  • Batuk Gejala Flu atau Pilek

    Jika si Kecil menunjukkan gejala berupa sakit tenggorokan dan hidung mengeluarkan ingus, tandanya ia akan terserang flu atau pilek. Si Kecil juga kemungkinan akan mengalami batuk yang terbagi dalam dua jenis, yaitu:

    • Batuk berdahak. Si Kecil akan lebih berisiko mengalami batuk berdahak saat flu atau pilek. Penyebab umum batuk berdahak pada bayi adalah karena adanya infeksi bakteri dan virus pada saluran pernapasan yang kemudian menyebabkan adanya produksi lendir berlebih yang menghambat aliran udara. Kelebihan dahak ini akan merangsang terjadinya batuk yang disertai dengan keluarnya dahak.
    • Batuk kering. Jenis batuk ini tidak disertai dengan keluarnya dahak. Pemicunya adalah alergi dan virus flu atau pilek yang kemudian menyebabkan post-nasal drip dan membuat hidung memproduksi banyak lendir. Kelebihan lendir tersebut pun jatuh ke bagian belakang tenggorokan sehingga merangsang batuk.
  • Batuk Rejan

    Batuk rejan (pertusis) atau yang lebih dikenal dengan nama batuk seratus hari adalah batuk berkepanjangan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan. Gejala-gejalanya berupa demam, hidung beringus, dan suara “ngik” saat menarik napas.

    Artikel Sejenis

    Saat si Kecil mengalami batuk rejan, ia berpotensi untuk terkena komplikasi yang menyebabkan beberapa penyakit serius, seperti pneumonia, epilepsi, dan pendarahan otak.

    Batuk ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik erythromycin yang diresepkan oleh dokter. Namun Ibu juga bisa melakukan pencegahan dengan memberikan vaksin DTap untuk mengurangi risiko penularan batuk rejan.

  • Batuk Croup

    Batuk croup adalah pembengkakan pada beberapa saluran pernapasan, seperti laring (kotak suara), batang tenggorokan, dan bronkus (saluran udara ke paru-paru). Pembengkakan ini akan menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga si Kecil akan kesulitan bernapas dan mengeluarkan suara batuk yang menyerupai gonggongan.

    Gejala dari batuk croup antara lain demam, hidung beringus, dan kulit memucat akibat sesak napas dan kekurangan oksigen. Batuk pada bayi ini bisa disebabkan oleh influenza, parainfluenza RSV, adenovirus, campak, alergi, dan naiknya asam lambung.

  • Batuk Gejala Pneumonia

    Pneumonia atau radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi adalah suatu jenis penyakit di mana paru-paru menghasilkan dahak berlebih, sehingga area paru-paru mengalami penumpukan dahak. Pneumonia umumnya disebabkan oleh virus atau bisa juga karena adanya infeksi bakteri yang kemudian dapat memicu gejala batuk pada si Kecil.

    Beberapa gejalanya antara lain batuk disertai keluarnya dahak yang cukup pekat dan berwarna hijau kekuningan. Pada kondisi yang parah, ciri-ciri batuk yang berbahaya pada bayi juga bisa disertai dengan darah dan memerlukan pengobatan medis secepat mungkin.

  • Batuk Akibat Asma

    Terakhir, ada batuk yang dialami oleh bayi penderita penyakit asma. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan yang membuat saluran udara mengalami penyempitan.

    Gejala yang umumnya dialami oleh si Kecil yang mengidap batuk jenis ini adalah sulit bernapas dengan retraksi (tarikan pada dada), hidung gatal dan tersumbat, dan mata berair. Batuk ini akan memburuk saat malam hari atau cuaca dingin.

  • Batuk Gejala Bronkiolitis

    Batuk gejala bronkiolitis adalah batuk akibat adanya penyempitan saluran pernapasan yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu polusi dan iritan dari lingkungan sekitar serta cuaca dingin. Saat mengalami batuk ini, saluran udara ke paru-paru akan terinfeksi dan berlendir, sehingga menyebabkan si Kecil sulit bernapas.

    Beberapa gejalanya antara lain batuk kering, hidung beringus, dan tidak nafsu makan yang lama-kelamaan akan mengakibatkan pneumonia, batuk croup, pilek, dan infeksi telinga.

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi

Tidak seperti orang dewasa, batuk pada bayi tidak bisa diatasi dengan memberi obat yang bisa dibeli dengan bebas di apotek karena adanya efek samping yang berbahaya bagi si Kecil. Sebaiknya jika si Kecil batuk, Ibu lakukan beberapa hal berikut:

  • Memperbanyak asupan cairan tubuh

    Cara mengatasi batuk pada bayi - ibudanbalita

    Salah satu cara mengatasi batuk pada bayi yaitu sebisa mungkin perbanyak asupan cairan tubuh pada si Kecil. Cairan tambahan akan mempermudah bayi untuk batuk dan mengeluarkan lendir, sehingga ia akan lebih mudah bernapas. Memberikan cairan dalam keadaan hangat juga lebih baik, karena dapat melegakan sakit tenggorokan yang dialaminya.

    Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan cukup memberikan tambahan ASI atau susu pengganti ASI. Jika usianya sudah di atas 6 bulan, Ibu bisa memberikan air putih, sop, cokelat hangat, atau jus buah yang kaya vitamin C.

  • Menaikkan posisi kepala bayi

    Hidung yang tersumbat akan membuat bayi kesulitan untuk tidur. Untuk itu Ibu bisa mengakalinya dengan menaikkan posisi kepala bayi. Cara mengatasi batuk pada bayi bisa dengan meletakkan bantal atau selimut sebagai alas kepalanya.

  • Berikan makanan yang meringankan batuk

    Si Kecil yang sudah memasuki masa MPASI sebaiknya diberikan makanan yang dapat meringankan batuk, seperti yogurt, puding, bubur apel, atau kaldu ayam. Ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi batuk pada bayi.

  • Harus tidur dan istirahat cukup

    Saat sakit, si Kecil harus lebih banyak istirahat supaya cepat sembuh. Pastikan ia tidak terlalu banyak bermain dan lebih sering beristirahat sebagai salah satu cara mengatasi batuk pada bayi, meski ada kemungkinan tidurnya akan kurang nyenyak akibat hidung yang tersumbat.

  • Memberikan uap panas

    Cara mengatasi batuk pada bayi dan meredakan hidung yang tersumbat adalah dengan memberikan uap panas. Tuang air panas pada wadah dan teteskan sedikit minyak kayu putih, lalu dekatkan pada bayi Ibu.

    Minta si Kecil untuk menghirup uapnya. Agar si Kecil tidak terkena air panas, sebaiknya pangku dan pegangi tangannya. Bisa juga dengan menyalakan air panas di kamar mandi dan tutup pintu serta jendelanya agar uap panasnya memenuhi kamar mandi.

  • Memberikan obat penurun demam

    Bila bayi mengalami demam dengan suhu di atas 37,5o C, Ibu bisa memberikan obat penurun demam berupa paracetamol khusus sebagai cara mengatasi batuk pada bayi.

Sudah tahu kan Bu, penyebab dan cara mengatasi batuk pada bayi? Pantau terus gejala-gejala yang diperlihatkan oleh si Kecil agar Ibu tahu bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi yang tepat. Bila perlu, berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.

Saat si Kecil sedang batuk, sebaiknya Ibu tetap memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil agar daya tahan tubuhnya meningkat dengan memberikan asupan ASI yang lebih banyak serta berkualitas. 

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui dengan tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Tak kalah pentingnya dari itu, Ibu juga perlu memantau kecukupan jumlah gizi harian si Kecil melalui fitur Kalkulator Gizi yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Yuk Bu, coba fiturnya sekarang juga!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.