Manfaat ASI untuk kesehatan bayi sudah tidak diragukan lagi. Karenanya berbagai upaya dilakukan untuk mendukung keberhasilan menyusui, diantaranya edukasi prapersalinan. Pada masa perawatan prapersalinan, ibu hamil akan mendapatkan konseling menyusui mengenai pentingnya ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, juga mengenai manfaat menyusui, diantaranya manfaat nutrisi, proteksi, mempererat ikatan, dan manfaat kesehatan bagi ibu. Ibu akan diajari bagaimana cara merawat payudara, posisi menyusui yang nyaman, dan lain-lain. Ibu juga dimotivasi untuk menyusui dan ditanamkan rasa percaya diri bahwa ibu bisa dan pasti akan berhasil menyusui bayinya.
Strategi yang berikutnya adalah inisiasi menyusui dini (IMD), yang segera dikerjakan dalam waktu setengah jam setelah bayi lahir. Mungkin bayi tidak akan langsung ‘pandai’ menghisap, tetapi kontak antar kulit ibu dan kulit bayi pada jam-jam pertama setelah kelahiran, diyakini bisa memperkuat ikatan antara ibu dan bayinya.
Ibu dianjurkan untuk tidak menyusui secara terjadwal, tetapi menyusui sesuai permintaan/kebutuhan bayi. Jika bayi terlihat lapar, segera susui. Menyusui sesering mungkin sesuai keinginan bayi akan memperkecil kemungkinan bayi terkena sakit kuning pada minggu-minggu pertama kehidupannya. Selain itu, menyusui sesering mungkin menguntungkan ibu karena dapat mencegah pembengkakan payudara dan mempercepat ‘kelihaian’ ibu dalam menyusui.
Upaya berikutnya yaitu rawat gabung atau rooming-in, dimana bayi dirawat dalam satu kamar dengan ibu. Ini akan sangat mendukung pemberian ASI tak terjadwal, sesuka bayi. Jadi kapanpun bayi ingin menyusu, ibu bisa segera memberikannya.