Di era new normal ini, banyak kebiasaan lama yang harus diubah dan disesuaikan dengan standar kesehatan baru. Salah satunya adalah cara menjenguk bayi baru lahir. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih sangat lemah sehingga ia berisiko tinggi tertular penyakit dari orang lain. Ibu pasti sudah pernah mendengar berita tentang bayi berusia 40 hari yang meninggal karena tertular virus dari orang yang menjenguknya, kan? Miris sekali ya, Bu. Jangan sampai musibah tersebut menimpa bayi lainnya.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Untuk menghindari hal tersebut, maka kita perlu tahu bagaimana tata cara menjenguk bayi baru lahir di era new normal ini. Catat baik-baik ya, Bu!

Memahami Risikonya

Bagi ibu bayi maupun penjenguk harus sama-sama memahami apa risiko yang mungkin terjadi ketika menjenguk bayi baru lahir di era new normal saat ini. Meski orang yang menjenguk sudah sangat kita kenal baik dan terlihat sehat, tapi bisa saja ia merupakan carrier alias pembawa penyakit yang bisa menularkan penyakitnya pada bayi.

Belum lagi jika terdapat beberapa faktor yang semakin membuat bayi tidak aman untuk dijenguk, seperti memiliki masalah pada pernapasan, sistem imun, gangguan neurologis, atau berat badan yang rendah. Apabila bayi memang memiliki permasalahan semacam itu, maka sebaiknya tunda dulu untuk menjenguknya. Sebagai gantinya, Ibu bisa menjenguk via video call.

Bersihkan Tangan & Pakai Masker

Berada di sekeliling bayi harus bisa menjaga kebersihan diri dengan baik. Bagi para penjenguk, bersihkan tangan terlebih dulu sebelum memasuki rumah bayi yang akan dijenguk. Bisa menggunakan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Selain itu, penjenguk juga diwajibkan memakai masker yang sesuai standar kesehatan. Tidak disarankan untuk memakai sarung tangan karena berisiko menyebabkan kontaminasi silang.

Artikel Sejenis

Namun pada kondisi saat ini akan lebih baik apabila menjenguk bayi baru lahir tanpa perlu melakukan kontak fisik dengan bayi tersebut. Cukup melihat dari jarak 1,8 meter untuk menghindari perpindahan mikroorganisme dari penjenguk ke bayi.

Membatasi Jumlah Orang yang Menjenguk

Berbeda dari kondisi sebelumnya, jumlah orang yang menjenguk sebaiknya dibatasi terlebih dulu. Dalam sehari, lebih baik hanya satu orang saja atau tidak boleh dari dari 3 orang. Ibu bayi juga sebaiknya tidak menerima kunjungan setiap hari dan membatasi dengan benar siapa saja yang boleh menjenguk dan tidak. Selain demi keselamatan bayi, menerima tamu setiap hari juga bisa membuat Ibu kurang beristirahat dan kelelahan sehingga malah berisiko menyebabkan sistem imun menurun lalu mudah sakit.

Baca juga: Tes pada Bayi Baru Lahir

Buat Durasi Menjenguk

Selain membatasi jumlah orang yang datang menjenguk, durasinya pun perlu dibatasi. Penjenguk tidak boleh berlama-lama, setidaknya 10 menit saja untuk masing-masing orang. Bayi juga lebih baik tidak berada di satu ruangan dengan penjenguk dalam waktu lama. Cukup melihat sekilas saja, lalu pindah ke ruangan lain jika masih akan mengobrol dengan sang ibu.

Jangan Terlalu Dekat dengan Bayi

Jangan Terlalu Dekat dengan Bayi - ibudanbalita

Kita dihimbau untuk selalu menjaga jarak dengan orang lain selama era new normal ini, termasuk pada bayi baru lahir. Menjaga jarak akan meminimalisir penyebaran virus secara droplet dari air liur maupun lendir dari tubuh orang yang terjangkit virus tersebut. Akan lebih aman jika menengok bayi dengan dibatasi jendela atau pintu kaca. Namun apabila harus bertemu langsung, Ibu bisa meletakkan bayi di dalam kelambu dan penjenguk berada dalam jarak setidaknya 1,8 meter.

Jenguk Dalam Kondisi Sehat

Aturan wajib yang tidak boleh dilakukan saat menjenguk bayi baru lahir adalah menjenguk dalam kondisi kurang sehat. Apalagi di kondisi di mana sedang ada virus merajalela sekarang ini, memiliki gejala sakit sedikit saja bisa terindikasi sedang tertular virus tersebut dan tidak boleh berinteraksi dengan orang lain.

Jadi, jika sedang merasa kurang sehat, sebaiknya tidak menjenguk bayi terlebih dulu ya, Bu. Tunggulah selama 14 hari, jika sudah benar-benar sehat dan tidak menunjukkan gejala lanjutan, barulah bisa menjenguk. Akan lebih baik lagi jika memeriksakan diri di laboratorium untuk mengetahui apakah Ibu sedang terinfeksi virus atau tidak.

Sebenarnya, menjenguk bayi baru lahir bukanlah kegiatan yang disarankan selama era new normal ini. Meskipun bayi tersebut merupakan kerabat dekat, tapi alangkah baiknya untuk tidak menemuinya terlebih dulu. Cukup lewat video call, mengirimkan hadiah, dan doakan saja bayi dan ibunya agar selalu dalam keadaan sehat. Barulah setelah kondisi sudah lebih baik Ibu bisa menjenguknya. Namun kalau Ibu sudah dipastikan dalam kondisi sehat, Ibu boleh menjenguk bayi dengan menerapkan tata cara di atas. Bagi ibu bayi juga harus lebih tegas dalam menerapkan aturan menjenguk demi keselamatan sang bayi.

Bagi Ibu yang ingin berkonsultasi seputar anak, bisa langsung berkunjung ke laman Tanya Pakar, ya. Para ahli di sana akan membantu menjawab pertanyaan Ibu. Untuk bisa menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu.

Sumber:

health.detik.com, haibunda

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.