Di masa-masa kehamilan seperti saat ini, Ibu tentu mendapat banyak sekali masukan untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin yang lebih optimal. Dulu, saya pun demikian. Banyak saran yang dianjurkan pada saya, termasuk rutin memijat perut. Selain bertujuan untuk mengurangi rasa pegal, katanya, hal ini juga bisa mencegah si Kecil lahir sungsang.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Namun, menurut artikel yang saya baca di salah satu forum kehamilan, pijat di area perut saat hamil justru berisiko membahayakan janin. Berikut beberapa alasannya, Bu:

1. Mengubah Posisi Janin
Alasan pertama mengapa sebaiknya Ibu tidak melakukan pijatan di area perut selama kehamilan, adalah karena hal ini berisiko membuat posisi janin berubah. Meski dilakukan dengan lembut, tekanan di area perut selama memijat berisiko mengubah posisi janin yang tadinya sudah benar, Bu. Dengan demikian, posisi si Kecil dalam kandungan malah jadi sungsang dan Ibu berisiko tidak bisa melahirkan secara normal.

2. Meningkatkan Risiko Kontraksi
Di dalam rahim, janin dilindungi air ketuban yang berfungsi meminimalisir risiko ia terbentur, tergesek, maupun terguncang. Namun, dengan memijat bagian perut berarti Ibu memberikan tekanan yang cukup kuat pada janin. Bila kondisi janin kurang kuat atau tidak stabil, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya kontraksi, Bu.

3. Plasenta Bisa Lepas
Di masa kehamilan, si Kecil mendapatkan asupan nutrisi dari tali plasenta yang menghubungkan Ibu dengan janin. Saat pemijatan dilakukan di bagian perut, plasenta ini dapat ikut tergeser dan bergerak mengikuti alur pijatan, Bu. Apabila dilakukan terlalu keras, plasenta mungkin putus dan menghentikan asupan nutrisi untuk janin. Akibatnya, hal ini bisa menyebabkan kematian di dalam rahim.

Artikel Sejenis

Lantas, bagaimana bila Ibu merasa pegal-pegal di masa kehamilan? Menurut artikel yang saya baca, tubuh Ibu hamil tetap boleh dipijat pada area-area tertentu selain perut, misalnya punggung, pinggang, dan kaki. Selain itu, sebaiknya pijatan dilakukan setelah kandungan memasuki trimester kedua atau ketiga, karena pada saat itu kondisi janin sudah lebih kuat, Bu. Bila Ibu belum berpengalaman dan tidak bisa melakukan pijatan sendiri, Ibu disarankan untuk menggunakan jasa ahli terapi khusus Ibu hamil. Ibu juga dapat meminta Ayah untuk ikut dalam sesi memijat Hal ini dapat mempererat hubungan antara Ayah, Ibu, dan si Kecil dalam kandungan. Supaya aktivitas pijat selama hamil lebih aman, Ibu juga bisa berkonsultasi ke dokter kandungan terlebih dulu. Semoga info ini bermanfaat!