Memiliki anak yang hiperaktif tentu menjadi tantangan tersendiri bagi ibu. Ada berbagai perlakuan khusus untuk menangani si Kecil yang mengalami hiperaktif. Untuk mengimbangi tingkahnya yang terlampau aktif, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. Si Kecil pun dapat tumbuh kreatif, tangkas, dan berani.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Pada usia 1-3 tahun, tentunya si Kecil masih sangat sulit untuk mengontrol sikapnya. Oleh karena itu, peran Ibu sangat dibutuhkan untuk membantu si Kecil mengontrol tingkahnya.

Penyebab Anak Hiperaktif

ADHD menjadi salah satu penyebab si Kecil menjadi hiperaktif. Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan anak dan sering berlanjut hingga dewasa. 

Si Kecil yang hiperaktif akibat gangguan ADHD bukan hanya kesulitan untuk diam, melainkan juga mengalami kesulitan dalam menyerap informasi dan sulit bersosialisasi dengan anak sebaya.

Selain ADHD, berikut beberapa faktor yang menyebabkan si Kecil menjadi hiperaktif dan sulit dikendalikan:

Artikel Sejenis

  • Stres

    Entah itu kondisi permanen atau hanya sementara, si Kecil sering kali berubah menjadi hiperaktif saat mengalami kejadian yang penuh tekanan. Stres yang dialami si Kecil bisa disebabkan oleh hal-hal seperti lingkungan, aktivitas baru, atau sakit.

  • Masalah kesehatan tertentu

    Ada beberapa masalah kesehatan yang menyebabkan si Kecil berubah menjadi anak hiperaktif. Misalnya, penyakit hipertiroid yang dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk kecemasan dan hiperaktif. Ada juga masalah genetik lain yang dapat menyebabkan peningkatan aktivitas mengarah ke hiperaktif.

  • Kesehatan mental tidak stabil

    Masalah emosional seringkali terlihat seperti gangguan perilaku pada anak-anak. Si Kecil yang memiliki gangguan kecemasan mungkin kesulitan untuk duduk diam. Tingkah hiperaktif si Kecil juga bisa disebabkan oleh rasa trauma yang membuatnya menunjukkan sikap tidak bisa tenang atau kesulitan berkonsentrasi.

  • Kurangnya waktu untuk tidur

    Si Kecil cenderung menjadi hiperaktif jika waktu tidurnya kurang lho, Bu. Kondisi tersebut biasa terjadi saat si Kecil tidak cukup tidur siang maupun tidur malam. Kekurangan waktu tidur akan membuat tubuh si Kecil merespon dengan membuat lebih banyak kortisol dan adrenalin agar mereka tetap terjaga. Akibatnya, si Kecil akan memiliki lebih banyak energi.

  • Kurang olahraga

    Saat usianya masih balita, si Kecil seharusnya aktif dan energik. Tanpa berolahraga dengan cukup, ia akan kesulitan untuk diam. Sebagai orang tua, penting bagi Ibu untuk mendorong si Kecil agar mau berolahraga ringan seperti mengendarai sepeda atau sekadar berlari.

Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Berbeda dengan anak aktif, anak yang hiperaktif cenderung memiliki tingkat keaktifan tidak biasa, sehingga sulit dikendalikan. Perlu Ibu garis bawahi bahwa si Kecil yang tidak bisa diam dan banyak bicara belum tentu merupakan ciri anak hiperaktif. Berikut ciri-ciri anak hiperaktif:

  • Kesulitan untuk tetap fokus dan berkonsentrasi
  • Sulit untuk tetap duduk diam 
  • Berlarian dan melompat-lompat
  • Berbicara dengan cepat dan cenderung melontarkan semua
  • Memukul orang lain

Cara Mengatasi Anak Hiperaktif

Cara mengatasi anak hiperaktif - ibudanbalita

Mengendalikan tingkah si Kecil yang mengalami hiperaktif perlu usaha ekstra dan kesabaran yang tinggi. Berikut sejumlah cara mengatasi anak hiperaktif yang bisa Ibu lakukan: 

  1. Olahraga secara teratur bersama si Kecil

    Olahraga merupakan salah satu cara yang aman untuk membuang energi berlebih si Kecil. Ibu dapat mengajak si Kecil berolahraga secara teratur setiap hari.

    Jika dirasa perlu, si Kecil bisa berolahraga pagi dan sore hari. Ibu bisa bersepeda keliling kompleks bersama atau lari sore. Lompat tali atau bermain bola juga dapat menjadi alternatif olahraga yang menyenangkan untuk dilakukan bersama si Kecil.

  2. Biasakan si Kecil mendengarkan musik yang tenang

    Memperdengarkan musik klasik pada si Kecil memberikan efek yang sangat baik bagi otaknya. Aktivitas ini bahkan sangat baik jika ibu lakukan sejak si Kecil masih di dalam kandungan.

    Si Kecil yang mengalami hiperaktif dapat menjadi lebih tenang ketika mendengarkan musik klasik. Ibu dapat memutarkan alunan piano atau biola klasik untuk membantu si Kecil agar lebih tenang terutama ketika sedang terlalu aktif.

  3. Ajak si Kecil mengunjungi alam

    Membawa si Kecil piknik mengunjungi alam juga sangat baik untuk mengajari si Kecil agar lebih tenang. Sebulan sekali ajaklah si Kecil berkemah di hutan atau bermain pasir di pantai.

    Berikan suasana sepi dan segar sehingga otak si Kecil lebih fresh. Melalui piknik di alam, si Kecil dapat menghargai suasana sepi sehingga dapat membuatnya sedikit lebih tenang.

  4. Atur pola makan si Kecil

    Selain dari berbagai sikap dan perilaku, ibu dapat juga mengatur pola makan si Kecil. Hal ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan. Sebaiknya Ibu tidak memberikan berbagai makanan yang mengandung MSG atau pemanis buatan karena hal ini dapat memicu si Kecil menjadi lebih aktif. 

    Pemberian garam pun harus dibatasi agar tidak berlebihan. Demi nutrisi yang seimbang, sebaiknya ibu hanya memberikan konsumsi makanan sehat pada si Kecil. Dengan begitu, si Kecil hiperaktif akan bisa berpikir lebih jernih dan lebih fokus jika nutrisi dalam tubuhnya terpenuhi.

  5. Berikan perhatian dan waktu luang lebih untuknya

    Si Kecil yang hiperaktif berbeda dengan mereka yang normal. Biasanya si Kecil hiperaktif akan membutuhkan perhatian lebih. Hal ini dikarenakan si Kecil memiliki risiko lebih besar untuk terluka karena sangat aktif bergerak.

    Selain itu, si Kecil hiperaktif biasanya kesulitan dalam berkonsentrasi sehingga kesulitan menyelesaikan kegiatan yang telah ia mulai. Oleh karena itu, ibu sebaiknya memberikan waktu luang lebih untuk si Kecil yang hiperaktif.

  6. Gunakan trik tertentu ketika si Kecil marah

    Si Kecil yang hiperaktif akan cenderung lebih meledak-ledak ketika sedang marah. Untuk mengatasi hal tersebut, ibu harus memiliki trik khusus ketika si Kecil sedang marah.

    Hal pertama yang harus Ibu lakukan adalah menenangkan si Kecil. Setelahnya bujuk si Kecil dengan mainan atau berikan sesuatu yang ia sukai. Jika si Kecil dapat meredakan emosinya dengan cepat hal tersebut akan sangat membantunya terutama ketika berada di tempat umum.

  7. Batasi penggunaan gadget

    Ibu harus membatasi penggunaan gadget pada si Kecil. Radiasi dari gadget tidak baik bagi kesehatan si Kecil. Untuk mengatasi hal itu, ibu bisa lebih sering mengajak si Kecil bermain di luar rumah. Menghabiskan waktu bermain di luar rumah tentu akan lebih banyak menyerap energi si Kecil ketimbang hanya bermain gadget saja.

Itulah 7 cara yang bisa ibu coba untuk mengatasi si Kecil hiperaktif. Berbagai cara di atas dapat dimodifikasi dan digunakan sesuai kebutuhan si Kecil. Tentunya ibu lebih tahu mengenai sejauh apa sikap hiperaktif pada si Kecil merugikannya. Oleh karena itu, ibu harus selalu konsisten serta sabar menghadapi si Kecil yang hiperaktif.

Membantu si Kecil mengatasi sikap hiperaktifnya sejak dini akan berdampak jangka panjang pada perkembangannya. Apabila si Kecil telah terbiasa mengontrol dirinya sejak dini, maka hal itu akan terbawa hingga ia dewasa. Perkembangannya tidak akan terhambat. 

Selain itu, si Kecil pun bisa tumbuh menjadi anak yang pintar serta mandiri. Itulah pentingnya mengetahui berbagai cara yang efektif dalam mengatasi hiperaktif pada anak. Ibu memiliki peran yang penting dalam kesuksesan anak mengontrol hiperaktifnya. Pastikan untuk tetap memenuhi asupan nutrisinya agar si proses tumbuh kembang si Kecil menjadi lebih optimal.

Selain dari makanan, Ibu bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9 Asam Amino Esensial (9AAE), susu ini juga dilengkapi dengan 14 vitamin dan 9 mineral, minyak ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan si Kecil.

Tak hanya itu, susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ ini juga mengandung 5 kombinasi nutrisi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, di antaranya zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi yang dikombinasikan dengan kehebatan 9 Asam Amino Esensial (AAE).

Tak kalah penting dari itu, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.