Kista ovarium merupakan suatu pembesaran ovarium (indung telur) karena adanya suatu kantung yang berisi cairan. Kebanyakan kista ovarium yang terdiagnosis pada awal kehamilan tidak menimbulkan gejala apapun dan tidak berbahaya. Itu sebabnya hampir setiap wanita yang memiliki kista ovarium tak menyadarinya. Jenis kista ini merupakan kista ovarium fungsional yang terbentuk selama siklus haid normal.
Kebanyakan kista ovarium hilang dengan sendirinya. Kista yang membesar umumnya akan menyebabkan perut terasa tidak nyaman. Bila kista menekan kandung kemih, maka akan menyebabkan sering buang air kecil, karena kapasitas kandung kemih menjadi berkurang.
Ibu boleh ‘mencurigai’ adanya kista ovarium bila merasakan gejala-gejala sebagai berikut:
• Haid tak teratur.
• Nyeri panggul – terasa nyeri sesekali atau konstan yang mungkin menyebar dari paha atau bagian tubuh sebelah bawah.
• Nyeri panggul sesaat sebelum atau sesudah haid.
• Nyeri panggul selama bersanggama (dispareunia).
• Nyeri saat buang air besar atau ada tekanan di usus besar.
• Mual, muntah, atau payudara lunak seperti gejala hamil.
• Perut terasa penuh atau berat.
• Ada penekanan pada anus atau kandung kemih yang menyebabkan lebih sering buang air kecil atau sulit untuk mengosongkan kandung kemih.
Segera ke dokter bila Ibu mendadak merasakan sakit pada perut atau nyeri panggul yang disertai demam atau muntah. Keadaan itu mengindikasikan keadaan gawat darurat yang harus segera ditangani oleh dokter.
Sebagian wanita mengalami jenis kista ovarium yang tidak memperlihatkan gejala-gejala, dan baru diketahui setelah dokter melakukan suatu pemeriksaan panggul. Massa kista ovarium yang berkembang setelah menopause mungkin saja bersifat kanker ganas, sehingga sangat perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Komplikasi yang bisa dikaitkan dengan kista ovarium adalah:
• Ovarium yang terpilin. Kista yang membesar bisa menyebabkan ovarium bergeser dari posisi biasanya di panggul. Hal ini semakin meningkatkan kemungkinan terpilinnya ovarium yang dirasakan sangat sakit.
• Pecah. Sebuah kista yang pecah akan menyebabkan nyeri hebat dan perdarahan dalam.
Tidak semua kista ovarium memerlukan tindakan operasi, sebab bisa berpengaruh terhadap kesuburan seseorang. Begitu pun, tidak semua kista ovarium akan berubah menjadi ganas atau kanker ovarium. Yang terpenting, bila Ibu merasakan salah satu gejala tersebut, segera periksa ke dokter.
Baca Juga: Peranan Vitamin A untuk Sistem Imun Si Kecil & Sumbernya
Ditinjau oleh: Yeni Novianti, S.Gz
Thanks ya ff
thanks ya infonya ff
thanks ya infonya ff
trima kasih y ff atas info ny
makasih infonya...
makasih infonya...
Info menarik.. like this..
sip infonya..
makasih FF infonya
thanks for infonya ff .....
apakah bisa tidak melalui operasi??kalau memang terkena kista ovarium...
hadiku tidak normal, juga sering buang air kecil, gimana ya cara menjaga tubuh agar tidak terkena kista ovarium?
pengen periksa sekedar kontrol doang tp blm sempet2...
naudzubillah..mdh2 an sehat selalu jgn sampe kena penyakit..trims ff infonya.
Makasih ff ilmunya..semoga kita selalu sehat... Yang penting jaga pola makan dengan makanan yang sehat..
jadi was was nih..takut mengalaminya..semoga sehat trus deh
@ Bunda Ruwinda :
yang sy tahu bbrp penyebab munculnya kista
1.faktor hormonal (hormon yg tdk seimbang)
2. Faktor keturunan
3. konsumsi obat tertentu
4. metabolisme tubuh yg tidak normal
Kista itu ada karena ap yach....
Infonya berguna sekali, kebetulan ada saudara saya yang didiagnosa kista :)
Terimakasih infonya bun...