Ibu, sudahkah tahu cara menyendawakan bayi yang baik dan tepat? Ternyata anjuran orang-orang tua jaman dulu yang selalu menganjurkan bayi termasuk bayi baru lahir untuk sebaiknya disendawakan setelah menyusu ini sangat benar. Karena kebiasaan ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam perut bayi. Saat bayi menyusu, biasanya ada udara yang masuk ke perut bayi. Makin banyak udara yang masuk, semakin kembunglah perut bayi. Akibatnya, bayi akan merasa tidak nyaman dan akan menyebabkan rewel. Kondisi ini juga bisa menyebabkan muntah karena udara dan makanan yang sudah bercampur di lambung. Bahayanya, muntahan bayi bisa masuk ke hidung dan paru-paru yang membuat bayi tersedak.
Umumnya beberapa cara menyendawakan bayi ini perlu dilakukan hingga usia bayi 6 bulan. Setelah itu, biasanya bayi sudah bisa bersendawa sendiri. Hal yang harus Ibu perhatikan adalah cara menyendawakan bayi dengan benar. Bagaimana caranya? Berikut adalah empat cara menyendawakan bayi yang perlu Ibu coba:
-
Cara Menyendawakan Bayi: Posisi Setengah Duduk
Cara menyendawakan bayi ini bisa dimulai dengan Ibu memegang bayi dalam posisi duduk tegak atau semi tegak. Pada saat bersamaan, lakukan tekanan lembut dengan telapak tangan Ibu di perut bayi. Dada dan kepala bayi pada posisi yang menjorok ke depan. Sanggah lehernya lalu tepuk-tepuk lembut secara perlahan-lahan pada bagian lambungnya. Sesekali Ibu bisa memijat perutnya dengan lembut. Biasanya bayi sering mengeluarkan sedikit susu saat bersendawa (gumoh), jadi siapkan tisu atau kain untuk membersihkan sisa susu.
Cara menyendawakan bayi ini cocok untuk si Kecil yang sering gumoh dalam jumlah banyak. Jika sampai gumoh, Ibu bisa memegang dagu si Kecil untuk mencegah tertelan kembali. Namun kelemahannya, posisi seperti ini biasanya memerlukan waktu agak lama sampai bayi bisa bersendawa atau mengeluarkan gas. Melakukannya pun relatif tidak mudah karena posisi bayi setengah duduk tegak.
-
Cara Menyendawakan Bayi: Menaruh di Pundak
Inilah cara menyendawakan bayi yang banyak dilakukan Ibu karena mudah dan cepat terlihat hasilnya. Cara menyendawakan bayi ini biasanya dilakukan kepada bayi baru lahir. Dimulai dengan gendong bayi dan letakkan di pundak Ibu dengan wajah menghadap ke belakang atau posisikan dagu menempel dengan bahu Ibu. Lalu pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya dengan telapak tangan Ibu. Selingi dengan memijat perutnya dengan perlahan dan lembut. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa diikuti dengan gerakan dari dagu bayi. Saat melakukan cara menyendawakan bayi yang ini, sebaiknya lapisi dulu pundak Ibu dengan kain bersih untuk mencegah terkena gumoh saat sendawa bayi muncul. Jika sampai terjadi Ibu bisa bantu si Kecil dengan memegang dagu si Kecil supaya gumoh tidak masuk ke hidung atau masuk lagi ke mulutnya.
-
Cara Menyendawakan Bayi: Posisi Telungkup
Telungkupkan bayi di pangkuan Ibu, lalu tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Ketika Ibu melakukannya, usahakan supaya posisi dada bayi lebih tinggi dari perutnya. Cara menyendawakan bayi ini juga bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain mengeluarkan gas di perut, posisi ini bisa membuat bayi lebih rileks.
-
Cara Menyendawakan Bayi: Metode Tick Tock
Cara menyendawakan bayi yang ini akan membuat udara dari lambung bayi akan keluar melalui sendawa. Cara menyendawakan bayi ini dimulai dengan pegang bayi di bawah ketiaknya, lalu tahan bagian kepala dan leher bayi dengan jari. Setelah itu biarkan kaki bayi menjuntai/mengayun-ayun dengan bebas. Pegang bayi sehingga menghadap sejajar dengan wajah Ibu. Miringkan bayi Ibu dari samping ke samping dengan hati-hati/pelan-pelan. Saat mencoba cara menyendawakan bayi ini, buat suasana menyenangkan baginya, misalnya dengan bersenandung tick tock-tick tock seperti suara jam. Kemudian saat bayi tampak akan bersendawa dengan gerakan dagu bayi, posisikan dagu si Kecil dari hadapan muka Ibu, terutama jika sendawa bayi disertai dengan air liur.
Itulah beberapa cara menyendawakan bayi yang bisa Ibu praktekkan. Jika bayi menyusu dari botol, maka si Kecil perlu lebih sering bersendawa dibandingkan saat menyusu langsung ke payudara. Penyebabnya adalah botol susu memiliki lebih banyak gelembung udara, sehingga resiko udara yang tertelan pun lebih besar. Untuk menyiasatinya, Ibu bisa mencoba langkah-langkah di bawah ini:
- Pilihlah botol susu yang memiliki label anti-kolik yang khusus dirancang untuk mengurangi kadar udara di dalamnya.
- Sesuaikan ukuran dot dengan mulut si Kecil. Jangan kebesaran atau kekecilan karena semakin meningkatkan masuknya gelembung udara pada mulutnya.
- Posisikan bayi setengah duduk untuk mengurangi udara yang masuk ke mulut.
Bila Ibu sudah mencoba cara menyendawakan bayi di atas selama beberapa menit tapi si Kecil tidak juga bersendawa, mungkin ia memang sedang tidak ingin bersendawa. Coba ganti posisi saat ia tampak tidak nyaman. Bila masih belum berhasil juga, Ibu bisa mencoba memandikan si Kecil dengan air hangat untuk membuatnya rileks. Setelah itu pijat perutnya untuk mengeluarkan udara dari lambung. Caranya adalah dengan melakukan gerakan pijat yang memutar searah jarum jam secara perlahan-lahan. Lakukan pijatan sambil mengajaknya berbicara atau bernyanyi agar suasananya lebih menyenangkan, Bu.
Kapan Bayi Bisa Bersendawa Sendiri?
Seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, ia akan bisa untuk bersendawa sendiri. Biasanya bayi mulai bisa bersendawa spontan saat memasuki usia 4 hingga 6 bulan. Di usia tersebut bayi sudah pintar menyusu dengan lebih efektif sehingga tidak banyak menelan udara.
Cara menyendawakan bayi yang sudah disebutkan di atas umumnya berhasil bagi banyak Ibu. Namun jika bayi Ibu sulit untuk bersendawa, apalagi ditambah dengan rasa tidak nyaman dan rewel karena kembung, tak ada salahnya untuk bertanya langsung ke dokter anak untuk bisa mengetahui lebih detail kondisi si Kecil dan solusi yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasinya.
Mengingatkan Ibu kembali; cara di atas termasuk dalam jenis stimulasi untuk si Kecil. Nah, pemenuhan nutrisi penting bagi si Kecil dalam merespon dan menangkap tiap stimulasi yang Ibu berikan. Oleh karena itu, Ibu perlu meningkatkan kualitas ASI sebagai asupan nutrisi utama si Kecil dengan mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM secara rutin karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil.
Namun jika ASI dirasa tidak cukup, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi ya Bu!
Yang tak kalah penting, susu Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel tubuh si Kecil. Apalagi rasa cokelatnya lezat dan tidak bikin enek sehingga bisa membantu Ibu memenuhi kebutuhan gizi hariannya.
Selain itu, Ibu juga perlu memantau tumbuh kembang si Kecil secara rutin. Caranya mudah, Ibu bisa memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang ada di dalam Akademi Keluarga Prima.
Dalam fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima, Ibu bisa mengetahui berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan lingkar kepala yang sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Ibu bisa memanfaatkan fiturnya di sini.