Bayi sering gumoh bisa menjadi tantangan bagi orang tua baru. Meskipun merupakan hal yang wajar, bayi gumoh tetap membuat orang tua merasa khawatir. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Gumoh adalah kondisi ketika ASI yang telah diminum si Kecil keluar dengan sendirinya. Kondisi bayi gumoh banyak seperti muntah ini biasanya terjadi saat usia 0-4 bulan yang tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia si Kecil.

Meskipun gumoh termasuk kondisi yang normal, cukup banyak orang tua yang khawatir dan sulit membedakannya dengan muntah. Padahal, gumoh dan muntah adalah dua kondisi yang berbeda.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyampaikan bahwa gumoh pada bayi terjadi secara spontan, sedangkan muntah membutuhkan usaha yang disertai dengan ketidaknyamanan atau rewel.

Selain itu, gumoh lebih sering terjadi saat si Kecil selesai menyusu karena mengonsumsi terlalu banyak susu atau posisi menyusui yang tidak tepat. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Simak pembahasan berikut ini ya, Bu.

Artikel Sejenis

Kenapa Bayi Sering Gumoh?

Jawaban dari pertanyaan kenapa bayi sering gumoh bisa Ibu ketahui dari beberapa penyebab yang memicu kondisi ini. Artinya, ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan si Kecil gumoh. 

Melansir dari IDAI, gumoh umumnya terjadi karena ukuran lambung si Kecil masih seukuran bola pingpong dan katup lambung yang belum kuat. Selain itu, berikut ini beberapa penyebab bayi sering gumoh yang lainnya:

  1. Banyak menelan udara
  2. Umumnya, penyebab kenapa bayi sering gumoh yaitu karena terlalu banyak menelan udara saat menyusu. Saat menyusu, cairan ASI akan ditelan melalui mulut, lalu turun ke kerongkongan, kemudian sampai di lambung si Kecil.

     Di antara kerongkongan dan lambung, ada cincin otot yang berfungsi sebagai gerbang masuk. Nah, cincin otot ini akan menutup ketika ASI sudah masuk ke dalam lambung, tujuannya untuk mencegah ASI naik kembali ke kerongkongan. 

  3. Sistem pencernaan belum sempurna
  4. Biasanya gumoh sering dialami oleh bayi yang usianya masih beberapa minggu. Kondisi kenapa bayi sering gumoh ini disebabkan oleh sistem pencernaan yang belum berkembang dengan sempurna. 

    Seiring pertambahan usia si Kecil, frekuensi gumoh biasanya akan berkurang dan hilang dengan sendirinya, yaitu sekitar usia 4-5 bulan. Penyebab bayi sering gumoh ini merupakan hal yang lumrah terjadi dan jarang menandakan masalah yang serius lho, Bu. 

    Selama si Kecil tidak rewel dan tidak disertai gejala gangguan kesehatan lainnya, kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan ya, Bu.

  5. Bayi terlalu kenyang
  6. Kapasitas lambung bayi yang baru lahir rata-rata masih sangat kecil atau biasanya hanya sekitar 1 ons per tiap kilogram berat tubuhnya, Bu. Oleh sebab itu, kalau si Kecil terlalu banyak menyusu sampai melebihi kapasitas lambung, ia pasti akan kekenyangan dan bisa mengalami gumoh.

  7. Gangguan mengunyah dan menelan
  8. Bayi gumoh juga bisa disebabkan oleh gangguan mengunyah dan menelan. Jika si Kecil mengalami kesulitan untuk mengunyah dan menelan di usia 6 bulan ke atas, maka ia berisiko mengalami gumoh. 

    Oleh karena itu, saat si Kecil sudah mengonsumsi MPASI, sebaiknya Ibu harus memastikan tekstur makanannya sudah sangat halus atau lembut, khususnya bagi bayi yang masih berusia 6-7 bulan. 

    Pada usia ini, si Kecil masih harus beradaptasi dengan MPASI pertama yang ia konsumsi, sehingga Ibu harus lebih telaten dan sabar, ya

  9. Alergi makanan
  10. Tahukah Ibu? Ternyata salah satu penyebab kenapa bayi sering gumoh yaitu akibat alergi makanan. Sensitivitas yang terlalu tinggi pada makan dapat menyebabkan si Kecil mengalami kondisi tersebut.

    Untuk memastikan penyebab si Kecil sering gumoh karena alergi, Ibu perlu memerhatikan asupan yang dikonsumsi secara cermat. Dengan begitu, Ibu akan mengetahui alergen atau penyebab alergi si Kecil. 

Nah, sekarang Ibu sudah tahu kan kenapa bayi sering gumoh? Selanjutnya, Ibu juga perlu mengetahui tips mengatasi si Kecil yang sering gumoh. Cari tahu penjelasannya di bawah ini, yuk!

Baca juga: 5 Jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Gejala Gumoh pada Bayi

Gejala gumoh pada bayi - ibudanbalita

Gejala gumoh pada bayi biasanya ditandai dengan keluarnya kembali ASI dari mulutnya dalam jumlah sedikit atau banyak setelah menyusu. Si Kecil juga tampak tidak nyaman atau rewel.

Meski begitu, ada juga kondisi gumoh yang berbahaya pada bayi. Melansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala bayi gumoh yang perlu Ibu waspadai:

  • Berat badan tidak bertambah
  • Meludah dengan paksa
  • Memuntahkan cairan berwarna hijau atau kuning
  • Menolak menyusu berulang kali
  • Muncul darah di kotorannya
  • Mengalami kesulitan bernapas atau tanda-tanda penyakit lainnya
  • Mulai gumoh pada usia 6 bulan atau lebih
  • Menangis lebih dari tiga jam sehari

Segera bawa si Kecil ke dokter apabila menemukan salah satu atau lebih gejala gumoh yang berbahaya pada bayi di atas ya, Bu.

Cara Mengatasi Bayi Sering Gumoh

cara mengatasi bayi sering gumoh - ibudanbalita

Setelah mengetahui kenapa bayi sering gumoh, diharapkan Ibu bisa mengatasi kondisi ini sesuai dengan faktor pemicunya. Meskipun sebagian besar tidak membutuhkan penanganan khusus, tapi sebaiknya Ibu harus tahu pertolongan pertama saat si Kecil terlalu sering gumoh. 

Ibu bisa mencoba cara mengatasi gumoh pada bayi seperti berikut ini: 

  1. Perbaiki posisi menyusui
  2. Di atas kan sudah dijelaskan ya, Bu, salah satu penyebab kenapa bayi sering gumoh itu adalah terlalu banyak menelan udara. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya Ibu memperbaiki posisi menyusui.

    Saat menyusui, pastikan posisi tubuh si Kecil dalam keadaan tegak, hindari posisi yang terlalu terlentang. Lakukan hal yang sama setelah proses menyusui selesai. Biarkan tubuh si Kecil tegak sekitar 30 menit atau lebih.

  3. Sendawakan si Kecil setelah menyusu
  4. Sebaiknya Ibu perlu membiasakan diri untuk menyendawakan si Kecil setelah menyusui. Tips ini berkaitan juga dengan penyebab kenapa bayi sering gumoh akibat udara yang terlalu banyak di dalam perut.

    Biasanya setelah bersendawa, si Kecil akan merasa lebih nyaman. Menghilangkan udara dengan cara bersendawa juga bisa memberikan lebih banyak ruang di dalam perut si Kecil untuk melanjutkan menyusu. 

  5. Perhatikan frekuensi si Kecil menyusu
  6. Sebaiknya Ibu tidak berlebihan saat menyusui si Kecil ya. Kebutuhan ASI bayi baru lahir memang berbeda-beda, tetapi umumnya bayi baru lahir hanya membutuhkan ASI dalam jumlah yang sedikit. Jumlah ASI yang dibutuhkan si Kecil akan terus bertambah dalam beberapa hari pertama.

    Pada bulan pertama, biasanya bayi menyusu sebanyak 8-12 kali per hari. Saat ia berusia 1-2 bulan, frekuensi menyusunya akan berkurang menjadi 7-9 kali sehari. Disarankan untuk menyusui si Kecil dalam jumlah sedikit, tetapi sering. 

Sebagian besar bayi tidak memerlukan pengobatan khusus untuk gumoh, karena kondisi ini akan membaik seiring waktu. Namun, jika gumoh berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, segera bawa si Kecil ke dokter anak untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Baca juga: Bingung dengan Pemberian ASI si Kecil? Ibu Bisa Mengikuti Pola Ini

Cara Mencegah Bayi Sering Gumoh

Cara mencegah bayi sering gumoh - ibudanbalita

Ada beberapa cara yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah si Kecil mengalami gumoh, antara lain:

  1. Posisikan si Kecil dalam posisi yang tegak dan kepala lebih tinggi daripada tubuh saat menyusu
  2. Hindari menyusui si Kecil terlalu cepat, lakukan pemberian ASI secara perlahan dan bertahap
  3. Berikan si Kecil jeda saat menyusu
  4. Bantu si Kecil bersendawa setelah menyusu agar udara yang tertelan bisa keluar
  5. Setelah selesai menyusu, bantu si Kecil tetap terjaga selama beberapa menit sebelum tidur.

Dengan melakukan beberapa cara di atas, Ibu dapat membantu mencegah si Kecil mengalami gumoh banyak seperti muntah.

Makanan yang Bisa Membuat Bayi Gumoh

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab penyebab bayi sering gumoh yaitu sensitivitas yang tinggi terhadap makanan tertentu. Ada beberapa makanan yang membuat bayi gumoh yang perlu Ibu hindari saat masa menyusui, yaitu:

  • Makanan yang mengandung gas atau lemak tinggi seperti kacang-kacangan, brokoli, atau kembang kol. Sebab, hal itu bisa memengaruhi komposisi ASI.
  • Makanan yang memicu alergi, seperti kedelai, gandum, jagung, oat, telur, kacang-kacangan, serta ikan atau kerang.

Jika Ibu merasa si Kecil bereaksi terhadap suatu makanan, segera hubungi dokter dan hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tampaknya tidak dapat ditoleransi oleh si kecil.

Baca juga: 4 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Menyusui

Jadi, sudah tahu kan apa saja penyebab bayi gumoh dan cara mengatasinya? Mulai sekarang Ibu bisa mencobanya untuk menghindarkan si Kecil dari gumoh dan muntah. 

Meskipun si Kecil mengalami gumoh, bukan berarti Ibu harus berhenti memberikan ia ASI, ya. Ibu tetap harus memberikan si Kecil asupan nutrisi yang berkualitas. Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk meningkatkan kualitas ASI agar dapat mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil lebih prima.

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Selain itu, Ibu juga bisa mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil dengan bantuan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk memantau tumbuh kembang si Kecil sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Ibu bisa langsung mencoba fiturnya sekarang juga.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.