Kapan bayi bisa melihat, semua tergantung pada perkembangan seiring dengan bertambahnya usia si Kecil. Rasanya gemas sekali ya, Bu, saat melihat buah hati lahir ke dunia. Apalagi saat ia berusaha membuka matanya, siapapun pasti akan terpesona memandangnya. Tahukah Ibu bahwa saat bayi baru lahir membuka mata ia belum bisa melihat dengan jelas? Penglihatan bayi ini akan berkembang secara bertahap sesuai pertambahan usianya. Lantas, kapan bayi bisa melihat? Sebagai informasi untuk Ibu, berikut adalah tahapan perkembangan penglihatan pada bayi baru lahir:
Minggu Pertama
Kapan bayi bisa melihat setelah lahir? Bayi berusia seminggu tentunya sudah bisa melihat, tapi masih sangat terbatas dan hanya dapat memandang selama beberapa detik saja. Jarak penglihatan jelas pada bayi di usia ini adalah 20-30 cm, sama seperti jarak saat Ibu menyusuinya. Bayi juga belum bisa melihat dan membedakan warna. Ia hanya dapat melihat warna hitam dan putih. Jadi, kapan bayi bisa melihat warna? Seiring dengan perkembangannya, secara perlahan bayi akan dapat melihat sekaligus membedakan warna. Inilah mengapa bayi lebih tertarik pada warna-warna yang terang, seperti kuning, jingga, dan merah.
Minggu Kedua
Memasuki minggu kedua, jarak penglihatan bayi baru lahir masih berkisar pada 20-30 cm. Meski begitu, bayi sudah mulai sedikit mengenali wajah Ibu atau orang yang sering mengasuhnya. Cobalah untuk mengajak ia bicara atau sekedar tersenyum padanya, maka ia akan lebih untuk memandang wajah Ibu. Dikarenakan jarak penglihatannya masih dekat, jadi jangan terlalu jauh saat berinteraksi dengannya ya, Bu.
Minggu Ketiga
Kapan bayi bisa melihat dengan jarak jauh? Jarak penglihatan bayi di minggu ketiga masih sama, Bu. Namun, terdapat perkembangan di mana ia semakin mengenali wajah-wajah orang dewasa di sekelilingnya. Durasi waktu memperhatikan wajah orangtua juga meningkat lebih lama, yaitu sekitar 10 detik. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk sering berinteraksi dengan bayi ya, Bu.
Minggu Keempat
Di usia 4 minggu, bayi baru lahir mulai mampu melihat ke kedua sisi. Namun ia belum dapat melirik. Lalu kapan bayi bisa melihat dengan melirik? Kemampuan ini baru akan bayi kuasai saat ia berusia 2-4 bulan. Saat ada objek bergerak di depannya, ia akan menengokkan kepalanya mengikuti gerakan satu benda tersebut.

Usia 1 Bulan
Kapan bayi bisa melihat cahaya? Memasuki usia 1 bulan, mata bayi akan bergerak ke arah sumber cahaya. Selain itu, ia akan mencari objek secara horizontal (khususnya wajah) dan membuat kontak mata dengan Ibu. Di usia ini, bayi masih belum terlalu peka terhadap cahaya, sehingga kondisi lampu menyala atau mati saat ia tidur tidak akan mempengaruhi tidurnya.
Usia 2 Bulan
Di bulan kedua, kemampuan melihat bayi sudah banyak menunjukkan perkembangan, Bu. Bayi bisa melihat dengan jelas daripada usia sebelumnya. Kapan bayi bisa melihat dengan melakukan kontak mata juga akan dialaminya pada usia ini. Adapun kemampuan penglihatan mata bayi mencakup beberapa hal berikut:
- Lebih peka terhadap cahaya
- Mulai belajar untuk melirik tanpa perlu menolehkan kepala
- Mencari objek secara sirkuler dan vertikal
- Mengenali wajah
- Melakukan kontak mata lebih lama
- Memperhatikan tangan dan kakinya
- Fokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya
- Memperhatikan gerakan bibir Ibu saat bicara, bernyanyi, atau mendongeng untuknya.
Momen kapan bayi bisa melihat di usia Ini adalah saat yang tepat bagi Ibu untuk menggantungkan mainan bergerak di atas tempat tidurnya. Ia pasti akan mulai tertarik untuk memperhatikan mainan tersebut.
Usia 3-6 Bulan
Pada rentang usia 3-6 bulan, perkambangan melihat bayi semakin berkembang. Tak perlu khawatir lagi kapan bayi bisa melihat, karena si Kecil pada usia ini akan bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Sudah mampu melirik
- Memperhatikan saat ada mainan yang terjatuh atau menggelinding
- Memandang dan mempelajari mainan, tangan, dan kakinya
- Memperhatikan sekeliling ruangan
- Bayi bisa melihat dengan jelas
- Suka melihat bayangan

Kapan bayi bisa melihat suatu objek? Di usia ini, bayii akan mulai tertarik pada mainan dan gambar. Ia pun akan berusaha menggapai mainan yang terletak di dekatnya. Untuk itu letakkan mainan pada jangkauan bayi untuk merangsang koordinasi tangan dan matanya. Orangtua juga bisa mendongeng buku cerita yang memiliki warna-warna cerah agar menarik perhatiannya.
Usia 7-10 Bulan
Kemampuan visual bayi berusia 7-10 bulan sudah semakin berkembang nih, Bu. Kapan bayi bisa melihat lebih jelas lagi, bisa dibilang pada usia ini karena penglihatannya sudah bisa ia gunakan untuk:
- Mengenali objek atau satu benda yang tersembunyi
- Menunjukkan ketertarikan pada gambar
- Memperhatikan potongan makanan di dekatnya
Saat ini Ibu bisa menstimulasi penglihatan bayi dengan cara bermain tebak-tebakan menyembunyikan benda, agar perkembangan matanya sesuai dengan waktu kapan bayi bisa melihat. Permainan ini dapat melatih ketelitian penglihatan bayi sekaligus ampuh untuk memantau perkembangan matanya, apakah normal atau terdapat kelainan.
Usia 11-12 Bulan
Kapan bayi bisa melihat lebih tangkas? Menjelang usia 1 tahun inilah, bayi sudah mulai bisa mengkoordinasikan otak dan matanya, sehingga membuat ia dapat mengenali sekaligus membedakan orang di sekitarnya. Selain itu, ia juga akan tertarik untuk memandang objek di luar jendela, mengenali gambar, serta bisa bermain ci luk ba dengan orang dewasa.
Umumnya pada usia ini, bayi sudah mulai bisa berjalan. Tak ada lagi kekhawatiran akan kapan bayi bisa melihat. Ibu pun dapat mengajak ia untuk berjalan-jalan di sekitar rumah agar ia mempelajari banyak hal dan mengenal orang-orang. Sambil berjalan-jalan, jangan lupa untuk menjelaskan apa yang ia lihat. Bentuk stimulasi lainnya yang bisa diberikan adalah mengajari tentang bentuk dan warna, agar kemampuan matanya sesuai dengan tahapan kapan bayi bisa melihat.
Mengenal Gejala Gangguan Penglihatan pada Bayi
Setelah mengetahui kapan bayi bisa melihat, selanjutnya Ibu perlu mengenal gangguan penglihatan yang mungkin dialami. Ibu perlu waspada jika terdapat gejala gangguan penglihatan bayi sebagai berikut:
- Mengeluarkan air mata secara berlebihan
- Bola mata juling hingga bayi berusia lebih dari sebulan
- Mata bengkak
- Mata terus-menerus bergetar
- Terdapat riwayat penyakit mata di dalam keluarga
- Struktur mata tidak normal
- Mata merah
- Kelopak mata kendor
- Mata terasa gatal dan nyeri terus-menerus serta terjadi iritasi
- Pupil berwarna putih, keabuan, atau kuning
- Sangat sensitif terhadap cahaya
Demikianlah tahapan perkembangan penglihatan pada bayi baru lahir, Bu. Sehingga pertanyaan kapan bayi bisa melihat pun terjawab sudah. Bagaimana dengan perkembangan penglihatan pada buah hati Ibu, apakah sudah sesuai dengan tahapan di atas? Jika menemui gejala-gejala tersebut, segeralah bawa si Kecil ke dokter supaya ia mendapatkan penanganan dengan cepat.
Kapan bayi bisa melihat, erat kaitannya dengan tumbuh kembang si Kecil sejak ia lahir. Sementara itu, tumbuh kembang bayi sendiri amat dipengaruhi oleh asupan ASI. Oleh karenanya, penting bagi Ibu untuk selalu memperhatikan kualitas ASI dengan mengonsumsi makanan bernutrisi prima dan susu Frisian Flag PRIMAMUM.
Susu ini kaya akan sumber 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang amat mempengaruhi kualitas ASI sekaligus berguna mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Kandungan asam amino tersebut harus dikonsumsi secara rutin dan setiap hari karena tubuh tidak bisa menggantikan nutrisi ini jika asupannya kurang. Frisian Flag PRIMAMUM juga mengandung kombinasi 8 nutrisi penting untuk mendukung ketangkasan si Kecil, di antaranya DHA 4x lebih tinggi, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi. Frisian Flag PRIMAMUM memberi harga terjangkau, namun dengan kualitas nutrisi terbaik.
Selain mengetahui kapan bayi bisa melihat, ke depannya yang tak kalah penting juga mengetahui progres tumbuh kembang si Kecil. Yuk, pantau terus tumbuh kembang anak agar tidak mengalami stunting melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Lewat fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO.
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar