Hik! Lucunya suara bayi yang sedang cegukan. Kalau kata orang tua zaman dulu, jika bayi cegukan menandakan ia sedang tumbuh besar. Namun faktanya cegukan adalah hal yang normal terjadi pada setiap manusia, termasuk bayi. Berbahayakah cegukan pada bayi baru lahir? Lalu, bagaimana cara menghilangkan cegukan pada bayi? Cari tahu yuk jawabannya dari penjelasan di bawah ini! Sebelum itu, Ibu harus tahu jika ASI adalah sumber nutrisi terpenting untuk si Kecil di masa tumbuh kembangnya. Untuk ASI berkualitas, Ibu harus mengonsumsi asupan bernutrisi salah satunya susu Frisian Flag PRIMAMUM. Susu ini mengandung mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.
Penyebab Cegukan Pada Bayi
Sebelum mencari tahu cara menghilangkan cegukan pada bayi, Ibu harus tahu dulu, apa sih penyebab cegukan pada bayi? Sebenarnya belum diketahui secara pasti apa sebenarnya yang menyebabkan cegukan. Secara umum, cegukan disebabkan adanya kontraksi diafragma pada bayi yang masih dalam tahap perkembangan. Nah, kontraksi tersebut dapat terjadi akibat beberapa hal, yaitu:
- Proses menyusu. Pada bayi baru lahir, kemampuannya dalam menyusu masih belum sempurna, sehingga saat menyusu ia meminum susu terlalu cepat, terlalu banyak, atau banyak menelan udara. Akibatnya, terjadi distensi pada lambungnya yang dapat mendorong diafragma dan menyebabkan kontraksi diafragma hingga akhirnya terjadi cegukan pada bayi baru lahir.
- Refluks gastroesofagus. Ini adalah sebuah kondisi di mana katup antara lambung dan esofagus pada bayi belum berfungsi sempurna. Padahal katup tersebut bertugas untuk mencegah agar makanan yang sudah masuk ke lambung tidak naik kembali ke esofagus. Dikarenakan belum berfungsi sempurna, maka makanan pun naik kembali ke esofagus dan menyebabkan refluks gastroesofagus yang memicu terjadinya cegukan. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan bayi lebih sering mengalami gumoh dan menangis.
Frekuensi Cegukan Normal pada Bayi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kondisi bayi tersebut akan membuatnya lebih sering mengalami cegukan dibandingkan orang dewasa. Sebelum melakukan cara menghilangkan cegukan pada bayi, Ibu harus tahu frekuensi cegukan normal pada bayi dalam satu hari. Untuk bayi baru lahir dapat mengalami cegukan hingga lebih dari 10 menit. Ibu tidak perlu khawatir selama bayi tetap terlihat baik-baik saja dan tidak rewel. Tunggulah beberapa saat sambil melakukan beberapa cara menghilangkan cegukan pada bayi, maka cegukan tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: 4 Cara Menyendawakan Bayi yang Baik
Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi

Meski merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya, tapi cegukan bisa sangat mengganggu. Berikut adalah cara menghilangkan cegukan pada bayi atau cara meredakan cegukan pada bayi yang dapat Ibu coba praktekkan:
- Gendong bayi dengan posisi tegak selama kurang lebih 20 menit, lalu gosok dada atau goyang badannya secara perlahan.
- Sebaiknya susui bayi secara sedikit demi sedikit atau perlahan, tapi dengan frekuensi yang cukup sering. Jika menyusui bayi dengan botol, lakukan dengan cara memiringkan botol dengan sudut 45 derajat supaya udara naik ke bawah botol.
- Jika bayi sudah memasuki masa MPASI, suapi ia dengan cara memangku dalam posisi tegak untuk mengurangi jumlah udara yang masuk ke perut.
- Setelah selesai menyusui, tetap gendong atau pangku bayi dalam posisi tegak selama 20 menit. Tujuannya supaya udara naik ke atas perut dan mengurangi tekanan pada diafragma, lalu bayi bisa bersendawa untuk mengeluarkan udara dari perutnya.
- Untuk bayi berusia 6 bulan ke atas, Ibu bisa memberikan minum air putih untuk membantu mengendalikan diafragmanya.
Jika Ibu sudah melakukan beberapa cara menghilangkan cegukan pada bayi di atas tapi cegukan pada bayi belum bayi belum sembuh, yang bisa Ibu lakukan hanyalah menunggu. Cegukan tersebut pasti akan sembuh dengan sendirinya.
Jangan Percaya Mitos Cara Menghilangkan Cegukan Pada Bayi
Di Indonesia banyak beredar mitos seputar cara menghilangkan cegukan pada bayi. Namun lebih baik Ibu menghindarinya, apalagi bila dapat membuat bayi cedera. Salah satu mitos mengenai cara menghilangkan cegukan pada bayi adalah dengan menakuti atau membuat kaget bayi yang sedang cegukan. Selain itu ada juga mitos cara menghilangkan cegukan pada bayi yang menyarankan untuk menekan dahi atau menarik lidah bayi untuk meredakan cegukan. Hal-hal tersebut tentunya tidak bermanfaat dan jelas dapat menyakiti bayi.
Kapan Perlu Waspada?
Penting untuk Ibu ingat bahwa cegukan yang normal pada bayi hanya berlangsung kira-kira 10 menit. Jika Ibu menjumpai bayi Ibu cegukan terus-menerus padahal sudah melakukan cara menghilangkan cegukan pada bayi, maka ada kemungkinan ia menderita gastroesophageal reflux, yaitu kondisi adanya aliran balik asam lambung ke kerongkongan. Berikut beberapa gejalanya:
- Bayi lebih sering menangis
- Lebih sering berliur atau meludah
- Setelah atau selama makan sering melengkungkan punggung secara berlebihan
- Setelah makan mengalami sakit perut dan muntah
Saat mengalami gejala-gejala di atas, bayi pasti akan merasa tidak nyaman sehingga akan menjadi rewel. Ibu sebaiknya membawa bayi untuk diperiksakan kepada dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Jadi, sekarang Ibu lebih paham seputar cegukan dan cara menghilangkan cegukan pada bayi, bukan? Tak perlu khawatir berlebihan ya, Bu, saat melihat buah hati mengalami cegukan. Cukup lakukan cara-cara menghilangkan cegukan pada bayi di atas, kemudian tunggu beberapa saat hingga cegukannya berhenti dengan sendirinya. Semoga informasi cara menghilangkan cegukan pada bayi ini dapat bermanfaat ya, Bu. Semoga buah hati selalu sehat dan tumbuh kembangnya optimal.
Baca juga: Serba Serbi Cegukan pada si Kecil
Sebagai tambahan informasi; Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui dengan tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.
Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Selain mengetahui cara menghilangkan cegukan pada bayi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba sekarang!
artikelnya sangat membantu bunda...