Sariawan bukan hanya dialami orang dewasa saja, ternyata si Kecil juga bisa mengalaminya. Sariawan pada anak dapat membuatnya menjadi enggan makan dan minum, karena makanan atau minuman yang masuk ke mulut akan menyentuh bagian sariawan tersebut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan perih.
Mengutip dari MedlinePlus, sariawan merupakan peradangan di dalam rongga mulut yang dapat terjadi pada bagian dalam pipi, gusi, lidah, bibir, kerongkongan, atap mulut, dan/atau lantai mulut. Sariawan pada anak yang tidak segera diatasi bisa menghambat tumbuh kembangnya ya, Bu.
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasi sariawan pada anak, sebaiknya Ibu tahu dulu penyebab sariawan yang sering terjadi pada si Kecil, karena kasus sariawan pada anak yang satu dengan yang lain seringkali berbeda.
Penyebab Sariawan pada Anak
Sariawan pada anak meski tidak menular dan bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu tetap perlu diketahui penyebabnya ya, Bu. Hal ini agar Ibu bisa memberikan penanganan yang tepat untuk si Kecil yang sedang sariawan. Ada tiga penyebab sariawan pada anak, yaitu sebagai berikut:
-
Stomatitis aphthosa
Stomatitis aphtosa terjadi akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau tergores sikat gigi saat si Kecil menyikat gigi. Bagian dalam mulut yang lecet atau terluka tersebut dapat menyebabkan kuman masuk dan membuat luka terinfeksi. Biasanya bila si Kecil terkena sariawan ini, maka akan timbul peradangan yang terasa sakit atau nyeri.
-
Oral thrush/moniliasis
Sariawan pada anak yang satu ini disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Jamur ini akan mudah tumbuh melebihi normal bila daya tahan tubuh si Kecil menurun dan ketika si Kecil sedang mengonsumsi obat-obatan antibiotik.
-
Stomatitis herpetic
Stomatitis herpetic disebabkan oleh virus Herpes simplex. Virus ini biasa dijumpai dan bersarang di belakang tenggorokan. Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada virus yang mewabah dan daya tubuh si Kecil rendah. Meskipun terlihat sederhana, sariawan pada anak ini sangat mengganggu aktivitas si Kecil, Bu.
Jenis Sariawan pada Anak
Bukan hanya penyebabnya saja yang harus dipahami, jenis sariawan pada anak juga perlu Ibu cari tahu agar dapat teratasi dengan tepat. Setidaknya ada dua jenis sariawan yang umum terjadi, yaitu:
-
Sariawan sederhana
Jenis sariawan ini mungkin muncul tiga atau empat kali dalam setahun dan bertahan hingga seminggu. Sariawan sederhana memiliki ukuran yang kecil dan tidak terlalu dalam.
-
Sariawan kompleks
Berkebalikan dari sariawan sederhana, sariawan kompleks memiliki bentuk yang lebih besar dan dalam. Jenis ini jarang terjadi dan lebih sering menyerang si Kecil yang sebelumnya pernah menderita sariawan.
Tips Mengatasi Sariawan pada Anak

Setelah mengetahui apa saja penyebab dan jenis-jenisnya, berikut adalah cara mengatasi sariawan pada anak yang bisa Ibu manfaatkan untuk membantu meredakan rasa sakit di mulutnya:
-
Menjaga kebersihan mulut dan gigi si Kecil
Cara mengatasi sariawan pada anak bisa Ibu lakukan dengan mulai membiasakan si Kecil agar rajin sikat gigi sebanyak dua kali sehari, yakni pada pagi hari setelah makan pagi dan malam menjelang tidur. Agar lebih optimal, sebaiknya si Kecil juga diajak ke dokter gigi untuk mengontrol giginya setiap tiga bulan sekali.
-
Memberikan asupan makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
Saat si Kecil sedang menderita sariawan, Ibu harus tetap memastikan bahwa si Kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup karena umumnya si Kecil menjadi berkurang nafsu makannya. Bila kebutuhan cairan si Kecil terpenuhi, ini akan menghindarkannya dari risiko dehidrasi.
-
Suapi si Kecil perlahan-lahan
Ketika si Kecil sariawan, sebaiknya Ibu tetap menyuapinya dengan perlahan-lahan supaya ia tidak kekurangan nutrisi sekaligus sariawannya tidak tersentuh oleh sendok yang digunakan untuk makan. Ajarkan si Kecil untuk makan perlahan-lahan agar makanan yang dikunyah tidak mengenai mulutnya karena sariawan. Bisa juga dengan memberikan makanan yang lembut dan mudah ditelan, seperti bubur atau makanan berkuah.
-
Gunakan gelas untuk minum si Kecil
Ketika si Kecil sariawan, sebaiknya jangan menggunakan botol saat Ibu ingin memberikan minuman untuk si Kecil. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kontak langsung dengan sariawan, karena hal ini bisa membuat dia semakin nyeri atau sakit terhadap makanan atau minuman yang ia makan.
-
Mengompres sariawan dengan es batu
Jika si Kecil merasa kesakitan dan menjadi rewel akibat sariawannya, Ibu bisa mengompresnya dengan es batu. Sensasi dingin dari es batu dapat membuat sariawan jadi mati rasa untuk sementara waktu, sehingga ia tidak akan merasa kesakitan lagi.
Kalau gejala sariawan pada anak tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari atau bahkan minggu, maka sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter ya, Bu, supaya ia segera mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga beberapa tips di atas bisa membantu Ibu untuk mengatasi sariawan pada anak tercinta, ya. Bila si Kecil sehat tentu ia akan bersemangat menjalani aktivitasnya sehari-hari dan dapat bertumbuh serta berkembang dengan baik. Si Kecil yang sehat, pasti akan membuat Ibu senang bukan?
Ibu bisa juga memberikan makanan yang mengandung tinggi vitamin C dan zat besi untuk membantu mempercepat proses penyembuhan sariawan pada anak. Makanan seperti apel, jeruk, tomat, dan sayuran dapat diolah dalam bentuk jus sehingga mudah untuk dikonsumsi dan tidak akan menyebabkan rasa sakit. Vitamin C dan zat besi juga bisa diperoleh dari produk susu seperti susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+.
Tak hanya itu saja, susu pertumbuhan ini juga dilengkapi dengan nutrisi lainnya yang penting untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil lebih prima. Susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+ juga mengandung DHA 4x lebih tinggi dan 9AAE yang dapat membantu memaksimalkan akal kreatif si Kecil. Susu pertumbuhan dengan 3 pilihan rasa ini juga mengandung nutrisi penting lain seperti protein dan karbohidrat.
Selain memenuhi nutrisi agar si Kecil tidak mudah terserang penyakit, Ibu juga perlu memantau pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima.Tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO dalam fitur ini. Yuk coba fiturnya sekarang juga di halaman ini!