Bolehkah anak-anak mengonsumsi makanan rendah kalori? Mungkin sebagian Ibu bertanya-tanya mengenai hal tersebut. Secara umum, makanan rendah kalori memang baik bagi si Kecil, tetapi makanan tersebut tetap harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang agar tumbuh kembangnya tetap optimal. Oleh karenanya, penting bagi Ibu untuk menyajikan makanan rendah kalori, namun tetap padat nutrisi yang perlu dikonsumsi oleh si Kecil agar berat badannya ideal dan terhindar dari komplikasi seperti obesitas.
Jenis Makanan Rendah Kalori yang Aman Dikonsumsi Anak
Berikut ini beberapa jenis makanan rendah kalori yang bisa Ibu sajikan untuk si Kecil, antara lain:
-
Telur
Telur merupakan makanan rendah kalori dan tinggi protein yang baik dikonsumsi oleh si Kecil. Di dalam makanan rendah kalori ini pun mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat mendukung kesehatan si Kecil jika dikonsumsi secara tepat. Pastikan Ibu mengolah telur dengan tepat. Akan lebih baik jika telur diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dikombinasikan ke dalam sup dibandingkan dengan cara digoreng.
-
Ikan
Ikan juga termasuk makanan rendah kalori yang bisa Ibu berikan untuk si Kecil. Sumber protein hewani ini dibutuhkan dalam masa tumbuh kembang karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung kecerdasan, menjaga kesehatan jantung, dan lainnya. Ibu juga perlu mengolah ikan secara tepat, sebaiknya berikan si Kecil makanan rendah kalori dengan olahan yang lebih sehat, seperti sup ikan, ikan bakar, pepes ikan, ikan tuna suwir, dan lain-lain, tentunya dengan tingkat kematangan yang merata.
-
Dada ayam
Makanan rendah kalori yang tak kalah penting yaitu dada ayam. Dibandingkan bagian ayam lainnya, dada ayam tergolong makanan rendah kalori dan tinggi protein yang bermanfaat dikonsumsi oleh si Kecil. Ibu dapat mengolahnya menjadi berbagai jenis olahan dada ayam yang lezat, seperti dada ayam saus teriyaki, steak ayam, tumis dada ayam rempah, dada ayam kecap, dan lain sebagainya.
-
Sayuran
Sayuran termasuk makanan rendah kalori dan tinggi serat yang baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil. Sayuran juga mengandung beragam vitamin dan mineral yang penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, rambut, dan anggota tubuh lainnya. Beberapa jenis sayuran yang dapat dikonsumsi oleh si Kecil di antaranya brokoli, bayam, wortel, labu siam, kembang kol, buncis, kale, dan lain sebagainya.
-
Buah-buahan
Sama seperti sayuran, buah-buahan juga termasuk makanan rendah kalori dan tinggi serat yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak. Buah-buahan juga mengandung gula alami yang lebih sehat jika dibandingkan dengan pemanis buatan. Dengan begitu, makanan rendah kalori ini dapat diolah menjadi camilan lezat untuk menambah asupan gizi harian si Kecil. Beberapa jenis buah yang bisa dipilih yaitu mangga, jeruk, stroberi, apel, alpukat, pisang, kiwi, buah naga, dan lainnya.
Meskipun makanan rendah kalori baik bagi kesehatan, tetapi Ibu juga perlu menyesuaikan asupannya dengan kondisi si Kecil. Karena bagaimana pun, si Kecil masih membutuhkan kalori yang dapat menunjang aktivitasnya sehari-hari.
Nutrisi yang Harus Ada dalam Makanan Anak
Berikut ini beberapa nutrisi yang harus Ibu masukkan ke dalam menu makanan harian si Kecil, antara lain:
-
Protein
Jika Ibu mengolah makanan rendah kalori untuk si Kecil, pastikan di dalamnya mengandung protein dengan jumlah yang tepat. Protein merupakan zat gizi makro yang berperan penting untuk mengontrol berat badan si Kecil karena protein dapat memberikan efek rasa kenyang dengan lebih sehat.
Selain itu protein juga merupakan zat gizi yang penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil agar lebih prima. Beberapa jenis makanan tinggi protein di antaranya susu, telur, ikan, daging merah, dan daging putih. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 dari Kemenkes, anak yang berusia 3-6 tahun dianjurkan mengonsumsi protein sekitar 25 gram per hari.
Nantinya protein di dalam makanan tersebut dipecah menjadi 9 Asam Amino Esensial (9AAE) di dalam tubuh. Nah, 9 Asam Amino Esensial (9AAE) ini sangat penting dan harus dipenuhi secara lengkap karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. Lantas, apa jadinya jika si Kecil kekurangan 9 Asam Amino Esensial (9AAE)? Maka tumbuh kembangnya kurang optimal, Bu.
Penelitian dari J.Nutr dalam National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa kekurangan 1 jenis dari 9 Asam Amino Esensial (9AAE) akan menghambat kinerja hormon pertumbuhan sebanyak -34%, bahkan kekurangan semua jenis 9AAE akan menghambat hormon pertumbuhan sebanyak -50. Ibu tidak mau kan tumbuh kembang si Kecil terganggu?
Asupan 9AAE yang lengkap bisa Ibu dapatkan dalam susu bubuk pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+, kandungan nutrisi dalam susu pertumbuhan ini sudah ditingkatkan dari sebelumnya demi mendukung potensi tumbuh kembang si Kecil lebih prima.
-
Karbohidrat
Seperti yang telah dijelaskan, makanan rendah kalori bukan berarti menghindari karbohidrat sepenuhnya ya, Bu. Si Kecil tetap perlu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat yang lebih sehat.
Sesekali Ibu bisa mengganti nasi putih menjadi nasi merah, kentang, jagung, gandum, ubi, dan lainnya sebagai makanan rendah kalori yang mengenyangkan bagi si Kecil. Menurut AKG tahun 2019 dari Kemenkes RI, anak yang berusia 3-6 tahun dianjurkan mengonsumsi karbohidrat sekitar 220 gram per hari.
-
Lemak
Mungkin sebagian Ibu masih menganggap lemak merupakan salah satu nutrisi yang dapat meningkatkan berat badan. Padahal, tidak semua lemak seperti itu lho, Bu. Ada pula lemak baik yang cukup penting untuk mendukung tumbuh kembang anak lebih prima, bahkan bisa dimasukkan ke dalam menu makanan rendah kalori dan padat nutrisi.
Ibu bisa memberikan si Kecil lemak tak jenuh tunggal maupun ganda. Jenis lemak ini bisa Ibu dapatkan dalam ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, susu yang diperkaya dengan asam lemak omega 3 dan omega 6, minyak zaitun, kacang-kacangan, alpukat, dan lainnya. Menurut AKG, anak yang berusia 3-6 tahun dianjurkan mendapat asupan lemak total sekitar 50 gram per hari.
-
Serat
Makanan rendah kalori identik dengan kandungan serat yang cukup tinggi. Di dalam tubuh, serat tidak dicerna seperti karbohidrat, protein, atau lemak. Serat justru lewat begitu saja tanpa menyebabkan kenaikan gula darah.
Berkat keunggulannya tersebut, serat membawa banyak manfaat terhadap sistem pencernaan. Sebab, serat dapat membantu memberi makan bakteri baik dalam usus sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan.
Beberapa jenis makanan rendah kalori dan tinggi serat yang bisa Ibu berikan untuk si Kecil di antaranya sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Anak yang berusia 3-6 tahun dianjurkan mengonsumsi serat sekitar 20 gram per hari.
-
Vitamin dan mineral
Makanan rendah kalori juga perlu mengandung beragam vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh si Kecil. Peran vitamin dan mineral ini dapat mendukung tubuh si Kecil agar berfungsi lebih maksimal. Ada banyak jenis vitamin dan mineral yang perlu dikonsumsi secara alami, mulai dari vitamin A, B kompleks, C, D, E, K, kalsium, kalium, zat besi, zinc, magnesium, fosfor, dan lain sebagainya.
Di samping pemberian makanan rendah kalori, Ibu juga perlu mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil dengan memberikannya Frisian Flag PRIMAGRO 3+ karena susu ini diperkaya oleh nutrisi penting untuk mendukung si Kecil tumbuh kreatif, tangguh, dan percaya diri.
Susu Frisian Flag PRIMAGRO 3+ mengandung kombinasi 8 nutrisi penting untuk dukung kreativitas si Kecil, di antaranya DHA 4x lebih tinggi, asam lemak omega 3, asam lemak omega 6, minyak ikan, kolin, sphingomyelin, asam sialat, dan tirosin tertinggi.
Susu pertumbuhan ini pun diperkaya 5 nutrisi penting lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, seperti zat besi, vitamin D3, zinc, magnesium, dan vitamin C tertinggi yang dikombinasikan dengan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) agar penyerapan nutrisi lainnya maksimal, serta mengandung serat pangan inulin yang dapat mendukung kesehatan saluran pencernaan si Kecil.
