Agar tumbuh kembang si Kecil tetap maksimal, Ibu tentu perlu memerhatikan kesehatan fisiknya secara menyeluruh. Salah satu wilayah yang harus Ibu perhatikan adalah area kelaminnya. Jika si Kecil sudah menunjukkan tanda tidak nyaman pada bagian tersebut atau sering menggaruk, sebaiknya Ibu segara mencari tahu apa penyebabnya dan cara mengatasinya. Selain itu, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan  9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang mungkin terjadi di area kelamin si Kecil. Berikut beberapa di antaranya:

1. Ruam Popok

Ruam popok adalah salah satu kondisi iritasi atau peradangan kulit yang paling umum terjadi pada balita. Gejalanya adalah kulit yang kemerahan, sedikit menonjol, nyeri atau gatal, biasanya pada area yang tertutup popok (daerah kelamin, bokong, dan pangkal paha). Iritasi ini biasanya membuat si Kecil jadi rewel dan bisa makin parah jika tidak segera diatasi, Bu.

Kondisi ini bisa dipicu oleh kulit lembap akibat keringat, sisa urine atau kotoran, ditambah kuman atau bakteri yang terjebak di popok si Kecil. Oleh karena, penting sekali untuk menjaga kulit di area kelamin si Kecil tetap kering selama ia mengenakan popok agar ia terhindar dari ruam popok.

Artikel Sejenis

2. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih bisa disebabkan oleh serangan bakteri Escherichia coli, Proteus spesies, dan Aerobacter aerogenes. Ibu perlu waspada jika si Kecil lebih sering buang air kecil dari biasanya, disertai demam dan nyeri pada daerah kemaluannya. Saat ini, si Kecil bisa jadi belum bisa mengatakan dengan jelas apa yang ia rasakan. Oleh karena itu, Ibu juga perlu lebih memerhatikan tanda lain, misalnya apakah ia menjadi lebih rewel dan sering menangis, susah makan atau muntah, serta terserang demam tanpa sebab yang jelas.

Gejala lain yang cukup jelas jika si Kecil terkena Infeksi Saluran Kemih adalah urine si Kecil berbau, keruh, atau malah berdarah. Sebagai pertolongan pertama, pastikan menjaga area kelamin si Kecil tetap bersih setiap saat. Periksakan juga kondisi ini ke dokter agar si Kecil bisa mendapatkan penanganan maksimal.

3. Infeksi Cacing Kremi

Jika si Kecil tidak berhenti menggaruk pantatnya, terutama di sekitar anus, bisa jadi ia mengalami infeksi cacing kremi. Ibu mungkin juga bisa melihat cacing kremi tersebut di sekitar dubur atau kotoran si Kecil. Pada anak perempuan, infeksi cacing kremi ini bahkan mungkin ditemukan di area vaginanya. Bentuknya seperti parutan kelapa. Si Kecil dapat terkena cacing kremi saat bermain kotor di luar. Telur cacing kremi dapat menempel di kulit atau bawah kuku si Kecil selama berjam-jam, bahkan bertahan hingga tiga minggu pada pakaian, mainan, dan tempat tidur. Jika si Kecil tidak mencuci tangan dengan baik, telur tersebut dapat tertelan, masuk ke usus si Kecil, dan membuat anus si Kecil gatal. Sebenarnya infeksi cacing kremi ini tidak berbahaya dan bisa dihilangkan dengan obat, serta menerapkan kebiasaan cuci tangan untuk hidup sehat. Soal obat, sebaiknya Ibu berkonsultasi dulu dengan dokter anak untuk mendapatkan jenis dan dosis obat yang tepat.

Baca Juga: Apa Bayi Sudah Menyusu dengan Benar? Pastikan dengan Cara Ini

4. Fimosis

Penyakit ini adalah dimana kondisi kulup melekat pada kepala penis dan menutup lubang penis. Akibatnya, urine tidak dapat keluar normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan. Selain karena bawaan lahir, fimosis bisa juga disebabkan oleh infeksi atau peradangan berulang pada kulit depan penis, atau trauma (benturan). Gejalanya adalah si Kecil akan merasa nyeri saat berkemih, bahkan sampai mengejan. Ia bisa jadi menangis setiap kali sedang buang air kecil. Jika terjadi infeksi, bukan tidak mungkin si Kecil akan mengalami demam, Bu.

Jika fimosis terjadi pada si Kecil, hindari sekali-kali membuka kulup secara paksa dengan menariknya ke arah pangkal penis. Tindakan ini berbahaya, karena kulup dapat terjepit, menimbulkan nyeri dan pembengkakan. Ibu disarankan untuk segera konsultasi dokter anak untuk dilakukan pelebaran pada kulup si Kecil.

5. Vulvovaginitis

Vulvovaginitis merupakan peradangan pada vulva dan vagina. Untuk balita, kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti serangan jamur dan bakteri, kebersihan area kelamin, benda asing (misalnya tisu yang tertinggal di area vagina, celana dalam yang terlalu ketat). Apalagi saat ini, si Kecil belum memiliki rambut kemaluan atau lemak labia untuk melindunginya dari benda asing (bahan pakaian, zat kimia, sabun dan obat) yang bisa menyebabkan iritasi kulit di area vulva.

Gejala awal kondisi ini adalah si Kecil terlihat sering menggaruk pangkal pahanya, merasa perih saat buang air kecil karena ada luka di area kelaminnya, atau ada kotoran vagina yang berbau tak sedap. Salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan menjaga kebersihan area kelamin si Kecil, dan kenyamanannya saat berpakaian. Selain itu, periksakan juga vulvovaginitis dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih maksimal.

Itulah beberapa kondisi yang berkaitan dengan kesehatan area kelamin si Kecil dan perlu Ibu waspadai sejak dini. Semoga si Kecil selalu sehat ya, Bu! Pastikan Ibu selalu memberikan susu pertumbuhan yang ia butuhkan selama masa tumbuh kembangnya agar si Kecil bisa tumbuh prima. 

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.