Meski si Kecil sudah mulai belajar di sekolah, Ibu tentu masih perlu mengajarkannya di rumah agar ia bisa dengan cepat fasih membaca. Oleh karena itu, Ibu perlu tahu bagaimana cara mengajari anak membaca yang benar sambil terus memberikannya nutrisi yang ia butuhkan. Ibu bisa memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Cara Mengajari Anak Membaca

Berikut ini adalah beberapa cara mengajari anak membaca, mulai dari memperkenalkan huruf, menghafalkan suku kata, hingga melatih membaca secara penuh.

  1. Memperkenalkan huruf dengan cara yang menyenangkan

    Dalam cara mengajari anak membaca, pertama-tama, anak harus mengenal huruf terlebih dulu. Bila anak sama sekali belum mengenal atau masih kurang menguasai huruf, maka cara memperkenalkannya haruslah dengan cara yang menyenangkan. Mengapa? Sebab, anak-anak akan lebih cepat untuk menangkap dan menghafalnya, Bu.

    Caranya bisa dengan menggunakan flashcard huruf yang disertai dengan gambar dan warna-warna yang cerah. Bisa juga dengan bernyanyi sambil membaca tabel huruf yang ditempelkan di tembok. 

    Perkenalkan pengucapan masing-masing huruf dengan benar, karena cara mengajarkan anak yang sulit membaca ini akan sangat berpengaruh pada cara ia membaca nantinya. 

    Artikel Sejenis

  2. Mengajari anak untuk menghafal suku kata

    Setelah anak sudah mengenal dan menguasai huruf, maka cara mengajari anak membaca memasuki tahapan perkenalan suku kata. Kini, si Kecil sebaiknya diajari untuk menghafal suku kata yang ada di dalam konsonan B sampai Z dan diikuti huruf vokal A, I, U, E, dan O. Contohnya seperti: ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, dan seterusnya. Secara bertahap, biarkan anak untuk menghafal suku kata-suku kata tersebut.

  3. Ajak anak untuk membaca suku kata yang variatif

    Tahap ketiga dalam cara mengajari anak membaca adalah memperkenalkan dan mengajari anak untuk membaca suku kata yang lebih variatif tapi masih mudah untuk dihafal anak dan berakhiran huruf vokal. 

    Misalnya adalah bu-ku, bo-la, lu-ka, bu-ka, dan sejenisnya. Hindari untuk memperkenalkan suku kata yang memiliki akhiran huruf mati supaya anak menguasai tahap ini lebih dulu.

    Jika anak masih kesulitan untuk memahami lewat cara mengajari anak membaca ini, kembali lagi ke tahap sebelumnya hingga ia terbiasa dan memahami dengan benar suku katanya. Seperti ini:

    Ba, ca, da, fa, dan seterusnya
    Bi, ci, di, fi, dan seterusnya
    Bu, cu, di, fi, dan seterusnya
    Be, ce, de, fe, dan seterusnya
    Bo, co, do, fo, dan seterusnya

  4. Memperkenalkan dan mengajarkan huruf mati

    Pastikan anak sudah menyelesaikan tahap ketiga tadi sebelum memasuki tahap keempat dalam cara mengajari anak membaca ini ya, Bu. Di tahap ini, Ibu sudah bisa untuk memperkenalkan dan mengajarkan huruf mati kepada anak. Cara mengajari anak membaca ini adalah dengan memperkenalkan huruf-huruf seperti “ny”, “ng”, dan sejenisnya.

  5. Melatih anak membaca kata secara utuh

    Cara mengajari anak membaca tanpa mengeja mungkin terdengar sulit ya, Bu. Pada awalnya anak mungkin juga akan menemui kesulitan, sehingga ia harus mengeja terlebih dulu. 

    Di sini Ibu lah yang harus rajin dan pantang menyerah untuk melatih anak agar ia dapat membaca tanpa mengeja. Ajari anak dengan metode belajar yang sesuai dengan karakternya, maka lama-kelamaan ia akan mulai lancar membaca. Inilah cara mengajari anak supaya cepat bisa membaca terbaik.



Apa Sih Beda Teknik Mengeja dan Teknik Tanpa Mengeja?

Sebenarnya tidak ada banyak perbedaan di antara kedua teknik cara mengajari anak membaca tersebut, Bu. 

Bedanya adalah bila pada teknik mengeja anak diajarkan untuk mengeja penggabungan dua huruf, sedangkan pada teknik tanpa mengeja anak langsung diajarkan untuk menghafal suku kata seperti pada contoh di atas.

Tips Menerapkan Teknik Tanpa Mengeja

Supaya bisa berhasil menerapkan cara mengajari anak membaca dengan teknik tanpa mengeja, maka diperlukan tips-tips khusus, Bu. Berikut tips-tipsnya:

  1. Gunakan media belajar

    Cara mengajari anak membaca tanpa mengeja sebaiknya menggunakan media belajar yang sederhana tapi menarik minat anak untuk belajar. Contohnya saja flashcard, buku, tabel, atau huruf magnet.

  2. Ajari anak sambil bermain bersama

    Ciptakan waktu belajar sambil bermain agar suasananya terasa menyenangkan dan tidak cepat membuat anak bosan. Tips ini juga akan berguna dalam cara belajar membaca anak tk. 

  3. Batasi waktunya

    Jika belajar terlalu lama, anak mungkin akan merasa bosan. Untuk itu sebaiknya Ibu membatasi waktu belajarnya dan perlahan tingkatkan frekuensinya. Misalnya hanya satu jam dalam sehari, kemudian pada minggu berikutnya satu jam dengan dua kali sesi dalam sehari, dan seterusnya. Ini juga menjadi salah satu cara mengajari anak supaya cepat bisa membaca.

  4. Sesuaikan dengan mood anak

    Siapapun tidak akan mau belajar saat suasana hatinya sedang tidak enak, Bu, terutama anak-anak. Cara mengajari anak membaca saat ia merasa senang dan bersemangat, maka hasilnya pun akan lebih baik dibandingkan saat ia sedang lesu dan lelah.

Nah, itulah cara mengajari anak membaca dengan teknik tanpa mengeja yang bisa Ibu praktekkan di rumah. Ingat ya, Bu, setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, jadi tidak perlu membandingkan ia dengan anak lainnya. 

Tetap ajari anak untuk belajar membaca sesuai kemampuan dan karakternya. Selamat mengajari anak, Bu. Semoga cara mengajari anak membaca ini akan membuatnya segera mahir membaca.

Selain mengajari anak membaca, penting juga bagi Ibu untuk menjaga kesehatan si Kecil di masa tumbuh kembangnya dan mendukung proses tumbuh kembangnya dengan memberikan nutrisi yang ia butuhkan seperti DHA dan 9AAE (9 Asam Amino Esensial – protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang si Kecil).

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Selain pemenuhan nutrisi Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.