Demam berdarah dengue (DBD) termasuk penyakit yang berisiko tinggi yang bisa dialami anak-anak. Ciri-ciri DBD pada anak bisa Ibu kenali dari beberapa tanda. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai gejala dan ciri-ciri DBD pada anak, Ibu harus tahu jika asupan bernutrisi sangat penting untuk tumbuh kembang si Kecil di usianya saat ini. Salah satu asupannya adalah susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Ibu perlu tahu bahwa DBD merupakan salah satu penyebab kematian anak yang cukup tinggi di sebagian negara Asia, termasuk Indonesia. Penyakit DBD pada anak dibawa oleh virus Dengue melalui perantara nyamuk betina dari jenis Aedes aegypti melalui aliran darah.

Melansir WHO, nyamuk Aedes aegypti biasa ditemukan di daerah beriklim tropis yang hangat dan lembap. Tempat perkembangbiakannya adalah di air yang tergenang. Meskipun termasuk penyakit yang berisiko tinggi, namun Ibu tak perlu khawatir karena gejala DBD yang dialami si Kecil bisa dideteksi dari tingkat keparahannya. 

Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk mengetahui gejala serta siklus DBD pada anak sejak awal agar dapat dicegah atau diatasi dengan cepat. 

Penyebab DBD pada Anak

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat virus Dengue yang dapat ditularkan melalui gigitan. Ketika nyamuk yang terinfeksi virus Dengue menggigit si Kecil, virus tersebut dapat masuk ke dalam darah dan menggandakan dirinya. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Artikel Sejenis

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, DBD pada anak dapat menyebabkan kondisi lebih serius yang disebut demam berdarah dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) yang membuat kebocoran pembuluh darah. Jika kondisi ini dialami si Kecil, maka perlu segera diobati karena itu dapat mengancam jiwanya.

Gejala DB pada Anak

DBD pada anak - ibudanbalita

Apabila demam dengue pada si Kecil semakin parah dengan disertai perdarahan pada beberapa bagian tubuh, kemungkinan itu adalah gejala DBD yang perlu ditangani dengan lebih baik. Kemunculan gejala DBD karena demam dengue ini disebabkan oleh diagnosis yang terlambat. 

Demam berdarah dengue juga dapat terjadi karena sistem imun si Kecil tidak cukup kuat untuk melawan virus meski sudah mendapat perawatan medis. Risiko DBD yang dialami si Kecil bisa fatal apabila terlambat mendapatkan penanganan. Oleh karena itu, Ibu harus memerhatikan dengan cermat gejala munculnya DBD pada anak di rumah.

Gejala DBD umumnya dimulai dalam 24-48 jam setelah suhu tubuh mulai menurun. Berikut ini gejala-gejala DBD yang kemungkinan dialami oleh anak dan perlu Ibu waspadai, di antaranya:

  1. Si Kecil mengeluh sakit perut, atau perutnya terasa nyeri saat ditekan
  2. Suhu tubuh berubah drastis, dari kondisi demam bisa menjadi hipotermia
  3. Muntah terus menerus
  4. Muntah berupa darah, atau feses yang keluar saat BAB mengandung darah
  5. Si Kecil mimisan terus
  6. Gusi tiba-tiba berdarah tanpa sebab
  7. Dokter menemukan adanya kebocoran plasma saat diperiksa
  8. Jumlah trombosit darah menurun
  9. Kerusakan pada sistem kerja organ limpa
  10. Si Kecil terlihat lelah, merasa gelisah, mudah marah, atau mudah tersinggung

Hal lainnya yang perlu Ibu perhatikan mengenai kemunculan DBD pada anak adalah risiko yang bisa terjadi. Apabila daya tahan tubuh si Kecil lemah atau sebelumnya pernah mengalami demam dengue, maka peluangnya lebih besar mengalami demam berdarah dengue (DBD).

Gejala DBD pada anak disertai syok

Anak mengalami gejala DBD dan tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kondisinya semakin serius. Kondisi akibat munculnya penyakit DBD pada anak ini dikenal dengan istilah Dengue Shock Syndrome (DSS). 

DSS merupakan jenis demam berdarah paling parah. DBD pada anak yang disertai syok ini bisa saja disertai dengan gejala lain, di antaranya:

  • Perdarahan tiba-tiba dan terus menerus di beberapa bagian tubuh, biasanya di hidung, gusi, mulut, atau feses
  • Tekanan darah menurun drastis yang menyebabkan kesadaran si Kecil menurun cepat
  • Adanya kebocoran pada pembuluh darah
  • Adanya kegagalan fungsi organ dalam
  • Jumlah trombosit bisa merosot hingga di bawah angka 100.000/mm3
  • Denyut nadi si Kecil semakin melemah

DBD pada anak yang disertai syok ini dapat menyebabkan kematian bila tidak segera mendapat penanganan medis. Namun, Ibu tidak perlu khawatir ya, gejala DBD pada anak ini bisa Ibu atasi dan cegah sejak awal agar si Kecil tidak mengalami DBD. 

Baca juga: Demam Tinggi? Hati-hati Demam Berdarah!

Siklus DBD pada Anak

Siklus DBD pada Anak - Ibudanbalita

Kementerian Kesehatan membagi siklus DBD pada anak ke dalam tiga fase demam yang berlangsung selama 2-7 hari. Berikut fase demam yang dialami oleh anak ketika terinfeksi virus dengue:

  • Fase pertama: gejala awal DBD berlangsung antara 1-3 hari pertama. Dalam fase ini, si Kecil akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C.
  • Fase kedua: si Kecil akan mengalami fase kritis pada hari ke 4-5. Pada fase kedua ini, kondisi demamnya akan menurun hingga 370C dan sudah mulai dapat melakukan aktivitas kembali. Namun, jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal seperti penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah. 
  • Fase ketiga: fase terakhir DBD pada anak dinamakan fase pemulihan yang akan terjadi pada hari ke 6-7. Si Kecil akan kembali mengalami demam, namun trombositnya secara perlahan kembali normal.

Cara Mengatasi DBD pada Anak

DBD pada anak - ibudanbalita

Jika si Kecil tiba-tiba mengalami demam tinggi, muncul bintik merah, atau mengalami pegal linu serta nyeri otot, sebaiknya Ibu perlu membawanya ke dokter. Nantinya dokter akan melakukan sejumlah tes untuk memeriksa apakah ciri-ciri tersebut memang benar gejala DBD pada anak atau bukan. 

Selain pergi ke dokter, Ibu juga bisa membantu menyembuhkan gejala DBD dengan cara berikut ini: 

  • Memastikan si Kecil mendapatkan istirahat yang cukup
  • Memberikan si Kecil makanan yang bergizi, mudah ditelan dan dicerna, serta mengandung vitamin C
  • Memberikan jus jambu untuk menaikkan trombosit
  • Berikan si Kecil air putih atau cairan elektrolit yang banyak untuk mencegah dehidrasi

Cara Mencegah DBD pada Anak

DBD pada anak - ibudanbalita

Seperti yang Ibu ketahui, pencegahan lebih baik dibandingkan mengatasi sebuah kondisi. Oleh karena itu, jika Ibu ingin si Kecil terhindar dari penyakit DBD, sebaiknya Ibu melakukan beberapa pencegahan sejak awal. 

Sebenarnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan anak-anak untuk vaksinasi sebagai langkah pencegahan DBD. Namun, di Indonesia sendiri vaksin DBD masih jarang atau bahkan belum tersedia dalam program imunisasi sosial yang disediakan puskesmas. 

Ibu bisa mendapatkan vaksin DBD di beberapa klinik atau rumah sakit tertentu. Selain vaksin DBD, langkah lain yang tak kalah penting adalah mencegah gigitan nyamuk yang bisa membawa virus dengue. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan di rumah:

  1. Pakaikan si Kecil baju dan celana yang tertutup, serta kaus kaki saat pergi keluar rumah
  2. Gunakan kelambu untuk menutupi tempat tidur si Kecil
  3. Gunakan obat nyamuk sesuai petunjuk. Pilihlah yang mengandung DEET atau minyak lemon eucalyptus
  4. Batasi waktu si Kecil untuk keluar pada jam-jam sekitar fajar dan senja
  5. Usahakan tidak ada genangan air di lingkungan rumah karena itu bisa menjadi sarang nyamuk
  6. Kuras wadah-wadah berisi air, seperti bak mandi dan vas bunga. Selain itu, sikat bagian dindingnya untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk
  7. Jika memungkinkan, pasang kawat anti nyamuk pada pintu atau jendela
  8. Pastikan kebersihan area rumah tetap terjaga agar terhindar dari virus, bakteri, dan kuman yang dapat menyerang sistem imun si Kecil

Baca juga: 5 Manfaat Jambu Biji yang Jangan Sampai Dilewatkan

Dengan melakukan tindakan pencegahan di atas, diharapkan si Kecil bisa terhindar dari wabah demam berdarah yang biasa mengintai anak-anak. Untuk meningkatkan sistem imun si Kecil, Ibu juga perlu nutrisi tambahan agar tumbuh kembangnya lebih optimal dan terhindar dari berbagai penyakit. Salah satu nutrisi yang bisa si Kecil konsumsi adalah susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang memiliki kandungan 9 Asam Amino Esensial (9AAE), vitamin C, vitamin D3, zat besi, magnesium, dan zinc. Nutrisi dalam susu pertumbuhan tersebut diketahui dapat meningkatkan sistem imun tubuh si Kecil.

Susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ juga mengandung DHA 4x lebih tinggi untuk meningkatkan akal kreatif, kemampuan kognitif, dan fungsi sistem saraf si Kecil. Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Sebagai tambahan info, Ibu bisa juga memanfaatkan fitur Kalkulator Gizi untuk memastikan asupan nutrisi terpenuhi sehingga kesehatan si Kecil terjaga. Lewat fitur ini, Ibu bisa cek kecukupan jumlah gizi harian Si Kecil yang dikembangkan oleh Akademi Keluarga Prima. Yuk, coba sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.