Bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) jika berat badannya berada di bawah rata-rata. Diperlukan ASI sebagai nutrisi utama si Kecil yang memiliki berat badan lahir rendah. Kualitas ASI bisa Ibu tingkatkan dengan mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang mengandung tinggi DHA yang bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Menurut penelitian, kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) tidak hanya berkontribusi pada angka kematian bayi saja, melainkan juga pada masalah kesehatan lainnya. Lantas, berapakah sebenarnya berat badan yang normal ketika si Kecil baru lahir? 

Berat badan bayi lahir yang normal adalah di atas 2,5 atau 3 kg, sedangkan berat rata-ratanya adalah 2,5 kg. Saat bayi terlahir dengan berat kurang dari 2,5 kg, maka ia akan dinyatakan memiliki berat badan lahir rendah. Kemudian pada bayi yang terlahir dengan berat di bawah 1,5 kg akan dinyatakan memiliki berat badan lahir sangat rendah. Mari simak informasi lengkapnya berikut ini ya, Bu.

Baca juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Hingga Usia 12 Bulan

Penyebab Berat Badan Lahir Rendah

Badan Litbang Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2014 mengeluarkan data bayi dengan berat badan lahir rendah. Sebanyak 10% berat badan bayi sewaktu lahir tergolong rendah dengan jumlah terbanyak ada di Sulawesi Tengah, yakni angka 17%.

Artikel Sejenis

Penyebab mengapa si Kecil bisa memiliki berat badan lahir rendah bisa dikarenakan beberapa faktor berikut:

  • Bayi terlahir secara prematur dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Ini adalah penyebab utama bayi mengalami berat badan lahir rendah, di mana janin belum mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan di trimester akhir. Akibatnya, ia akan memiliki berat badan yang lebih rendah dan tubuh yang lebih kecil dibanding bayi yang terlahir di usia kehamilan yang cukup.
  • Bayi mengalami intrauterine growth restriction. Bayi yang mengalami kondisi tersebut kurang cukup tumbuh dan berkembang selama di dalam kandungan. Penyebabnya adalah adanya gangguan pada plasenta yang menyebabkan janin kurang mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya terhambat.
  • Ibu mengalami malnutrisi. Saat Ibu kurang mengonsumsi makanan atau kekurangan nutrisi, maka hal ini jelas akan berdampak pada tumbuh kembang janinnya.
  • Ibu mengonsumsi minuman beralkohol atau NAPZA. Alkohol yang masuk ke tubuh ibu hamil akan melepaskan senyawa kimia tertentu ke dalam plasenta yang dapat menurunkan suplai oksigen untuk janin. Akibatnya, janin akan mengalami gangguan tumbuh kembang.
  • Usia ibu masih terlalu muda. Ibu yang hamil di usia kurang dari 15 tahun berisiko tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
  • Bayi kembar. Dikarenakan ruang dalam rahim kurang cukup untuk janin kembar, maka biasanya bayi akan lahir dengan berat badan yang rendah.
  • Adanya komplikasi selama kehamilan. Contoh komplikasi yang bisa menjadi pemicu berat badan bayi lahir rendah adalah ibu menderita tekanan darah tinggi atau yang sering disebut dengan istilah preeklampsia.
  • Kondisi emosional ibu selama kehamilan. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Jika kadar hormon tersebut tinggi, maka dapat membuat ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Komplikasi Berat Badan Lahir Rendah

Komplikasi berat badan lahir rendah - Ibudanbalita

Bayi dengan berat badan lahir rendah dapat berisiko mengalami berbagai komplikasi, diantaranya adalah:

  • Keterlambatan perkembangan organ tubuh, seperti paru-paru.
  • Adanya masalah gastrointestinal, seperti necrotizing enterocolitis.
  • Adanya masalah pernapasan.
  • Mengalami masalah neurologis, misalnya pendarahan di otak.
  • Kematian mendadak.

Baca juga: Bu, Ini 16 Risiko Kesehatan Bayi Prematur 7 Bulan

Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah

Perawatan berat badan lahir rendah - Ibudanbalita

Dokter sangat menganjurkan pemberian ASI eksklusif untuk perawatan bayi berat badan lahir rendah. ASI diketahui dapat menaikkan berat badan dan mendukung tumbuh kembang bayi. Selain itu, bayi yang mengalami berat badan lahir rendah umumnya akan membutuhkan perawatan di rumah sakit setelah kelahirannya. Perawatan yang diberikan tentunya disesuaikan dengan kondisi kesehatan, usia kehamilan, dan respon yang bayi berikan terhadap pengobatan tertentu.

Pada kondisi bayi yang memiliki komplikasi tertentu terkadang akan memerlukan perawatan di ruang perawatan intensif neonatal (NICU). Misalnya saja bayi yang bermasalah pada usus atau paru-parunya belum matang. Di NICU, bayi akan dibaringkan di tempat tidur dengan suhu tertentu serta diberi susu menggunakan alat dan teknis khusus. Jika komplikasi sudah teratasi, maka bayi baru diperbolehkan pulang dan mendapatkan ASI secara normal.

Bayi dengan berat badan lahir rendah tanpa komplikasi biasanya secara perlahan ia akan mampu mengejar pertumbuhannya yang tertinggal. Namun saat tumbuh dewasa, mayoritas dari bayi yang mengalami berat badan lahir rendah berisiko mengalami perkembangan mental yang terlambat, memiliki tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, hingga diabetes.

Oleh karena itu, ASI sebagai asupan utama si Kecil di usianya saat ini perlu dipastikan kualitasnya dengan optimal. Ibu harus mengonsumsi makanan bergizi sehingga ASI yang diterima si Kecil juga kaya dengan nutrisi.

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui dengan tinggi DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Selain memantau perkembangan berat badan lahir rendah, Ibu juga perlu memantau tumbuh kembang si Kecil melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil berdasarkan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Yuk Bu, coba fiturnya sekarang juga!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.