Setiap orang tua memiliki caranya sendiri dalam mendidik si Kecil. Ada yg cenderung tegas dan keras, tapi ada juga yang lembut dan memanjakan. Lantas, bagaimana cara mendidik anak yang baik? Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Mendidik anak memang bukan perkara mudah ya, Bu. Terlebih di usia dini yang umumnya masih sulit diajak berkomunikasi karena perkembangan otaknya belum sempurna.

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa cara mendidik anak yang baik harus selaras dengan proses tumbuh kembangnya. Agar tidak salah langkah, berikut ini ada beberapa cara mendidik anak yang baik tanpa kekerasan. Simak sampai habis ya, Bu!

Manfaat Mendidik Anak Jadi Penurut

Menurut seorang psikolog anak, Toge Aprilianto, mendidik anak agar bersikap patuh dan menuruti segala yang dikatakan orang tua sama halnya dengan mengendarai delman, semua serba dikendalikan.

Cara Mendidik Anak agar Nurut

Cara mendidik anak agar nurut - ibudanbalita

Mendidik anak usia 1-3 tahun menjadi penurut merupakan tantangan tersendiri. Sebab, anak-anak pada usia ini masih belum bisa memahami konsep disiplin dan aturan dengan baik. Berikut beberapa cara mendidik anak yang bandel dan sulit diatur:

Artikel Sejenis

  1. Memberi contoh yang baik
  2. Pada dasarnya, anak adalah peniru yang andal. Ia lebih cepat mencontoh apa yang orang tua biasa lakukan, daripada menuruti perintah Ibu atau Ayah. 

    Misalnya, Ibu dan Ayah peduli dengan kebersihan, si Kecil pun lambat laun akan terbiasa dengan itu. 

  3. Belajar untuk saling mendengarkan
  4. Saat Ibu memberikan perintah tapi si Kecil tidak mau melaksanakannya, jangan langsung memarahinya. Coba tanyakan pelan-pelan mengapa ia bersikap seperti itu.

    Dengan cara mendidik anak yang susah diatur ini, Ibu bisa membangun kebiasaan untuk saling mendengarkan dan berbicara mengenai isi hati. Alhasil, si Kecil pun akan menjadi lebih penurut dan terbuka pada orang tuanya.

  5. Hindari penggunaan kalimat negatif
  6. Alih-alih melarang si Kecil dengan kata ‘jangan’, lebih baik ganti dengan kalimat yang menganjurkan. Saat menyuruh si Kecil meletakkan piring kotor bekas makanannya misalnya, Ibu bisa berkata, “Setelah makan, Ibu lebih suka kalau kamu meletakkannya di dapur, lho”.

    Dengan menghindari pemakaian kalimat negatif, itu bisa menjadi salah satu cara mendidik anak yang keras kepala. Memarahi atau membentak si Kecil hanya akan membuatnya menjadi anak yang pembangkang

  7. Memberikan pujian dan apresiasi
  8. Pujian dan apresiasi akan membantu si Kecil untuk merasa dihargai dan termotivasi untuk berbuat baik. Jika anak mematuhi aturan, orang tua dapat memberikan pujian atau penghargaan, misalnya dengan memberikan pelukan.

Baca juga: Si Kecil Golongan Generasi Alpha? Berikut Cara Mendidiknya

Cara Mendidik Anak Menjadi Cermat

Cara mendidik anak menjadi cermat - ibudanbalita

Usia 1-3 tahun merupakan masa emas perkembangan otak anak. Pada masa ini, otak anak berkembang dengan sangat pesat, baik dari segi fisik maupun fungsinya. Berikut beberapa cara mendidik anak menjadi cermat:

  1. Rutin mengajaknya berbicara
  2. Salah satu cara mendidik anak usia 3 tahun ke bawah agar cermat adalah mengajaknya berbicara. Jika ibu tidak suka bicara, ibu harus membiasakan diri untuk mengajak anak mengobrol dengan sering. 

    Sebagai contoh, si Kecil berusia 2 tahun yang masih kesulitan untuk memahami perkataan. Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas bisa dimulai dengan menyebutkan kata yang sama dan berulang-ulang sampai si Kecil paham. 

  3. Berikan stimulasi dengan mengajaknya bermain
  4. Selain kemampuan verbal, kemampuan motorik pada anak juga sebaiknya Ibu latih saat usia 1-3 tahun. Cara mendidik anak untuk kemampuan motorik paling mudah dan efektif adalah dengan mengajaknya bermain. 

    Luangkanlah waktu 40 menit hingga 1 jam setiap hari khusus untuk bermain dengan si Kecil. Pagi hari atau sore hari bisa menjadi pilihan yang menyenangkan. 

    Untuk cara mendidik anak laki-laki, Ibu bisa perkenalkan permainan bola. Sedangkan untuk cara mendidik anak perempuan bisa melalui permainan ketangkasan.

  5. Biarkan si Kecil bereksplorasi
  6. Anak-anak perlu mengeksplorasi lingkungannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Ibu bisa memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk bereksplorasi dengan cara mengajaknya bermain, bereksperimen, dan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Ibu sebagai orang tua dapat membantu si Kecil mengembangkan kecerdasannya secara optimal.

Cara Mendidik Anak Bersosialisasi

Cara mendidik anak bersosialisasi - ibudanbalita

Pintar saja tentu tidak cukup jika tidak diimbangi dengan kemampuan bersosial yang baik. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan sosial dalam diri anak sebaiknya dimulai sejak anak berusia satu tahun.

Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak terkadang juga merasakan kekhawatiran yang sama ketika harus berkenalan dengan teman baru. 

Itu sebabnya, Ibu perlu mempertemukan si Kecil dengan teman sebayanya. Hal ini akan membuatnya lebih terbuka dan beran, sehingga si Kecil nantinya akan lebih mudah bersosialisasi.

Baca juga: 7 Permainan Anak yang Mendidik, Bikin Si Kecil Cerdas!.

Cara Mendidik Anak agar Mandiri

Cara Mendidik Anak agar Mandiri - ibudanbalita

Pada usia 1-3 tahun, si Kecil mulai belajar untuk bereksplorasi dan mengembangkan keterampilannya. Tidak ada salahnya Ibu dan Ayah perlu memberikannya kesempatan untuk belajar mandiri. Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan:

  1. Jangan terlalu mengekang
  2. Khawatir kepada buah hati memang sangat wajar dimiliki oleh setiap orang tua. Namun bukan berarti Ibu bisa mengekangnya yang justru dapat membuat ia menjadi takut untuk berbuat sesuatu. 

    Ibu harus membiarkan si Kecil bereksplorasi mengenal berbagai macam hal baru di sekitarnya yang tetap sesuai aturan. Dengan begitu, si Kecil akan belajar untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

  3. Berikan tugas ringan
  4. Cara mendidik anak ini sudah bisa diterapkan sejak si Kecil berusia 1 tahun, dimulai dari tugas yang ringan terlebih dulu. Misalnya, tugaskan si Kecil untuk membuang bungkus makanan yang ia makan, membereskan mainan, meletakkan piring bekas makannya, melepas pakaian sendiri, dan sebagainya.

  5. Membiasakan si Kecil ikut membantu
  6. Setelah si Kecil mulai tumbuh lebih besar, Ibu bisa memberikan tugas yang lebih berat seperti membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah. Biasakan si Kecil untuk ikut menyapu, mengepel, menyiram tanaman, atau membersihkan meja yang sekiranya tidak membahayakan dirinya sendiri.

  7. Latih si Kecil untuk membuat keputusan
  8. Banyak orang tua yang selalu menentukan semua hal yang berkaitan dengan buah hatinya, bahkan hal kecil sekalipun. Padahal si Kecil perlu dilibatkan untuk membuat keputusan lho, Bu. 

    Cara mendidik anak ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk kemandirian si Kecil. Misalnya saja saat membeli mainan, biarkan si Kecil memilih mainan yang ia sukai selama masih sesuai dengan usianya.

Mengembangkan kemandirian pada anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah konsisten menerapkan tips-tips di atas dan berikan dukungan kepada si Kecil, meskipun belum bisa mandiri dalam waktu singkat.

Baca juga: 7 Manfaat Baik Memberikan Apresiasi pada Anak

Lakukan Ini Jika Terlanjur Membentak Si Kecil

Hal yang harus dilakukan jika terlanjur membentak si Kecil - ibudanbalita

Terlanjur membentak si Kecil tak jarang meninggalkan rasa bersalah dan menyesal pada diri orang tua. Efek bentakan ini akan membuat anak terkejut, melukai hati kecilnya, hingga merasa takut.

Di sisi lain, Ibu atau Ayah juga sebenarnya tidak bermaksud melakukan hal tersebut. Apalagi seorang Ibu terkadang kerap dilanda emosi karena beberapa alasan seperti lonjakan hormon, fisik yang kelelahan, atau banyak pikiran.

Apapun alasannya, orang tua tentu ingin memperbaiki apa yang sudah terjadi pada anak, termasuk setelah ‘kelepasan’ memarahi si Kecil. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulihkannya:

  • Tenangkan diri. Pertama-tama, tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan langsung berinteraksi dengan si Kecil yang kondisi emosinya belum stabil pasca dimarahi.
    Alihkan emosi Ibu atau Ayah dengan menyendiri sejenak. Setelah lebih tenang, baru lah hampiri si Kecil dengan mood yang lebih baik.
  • Meminta maaf. Walaupun ia masih kecil, sebaiknya orang tua tak perlu merasa gengsi meminta maaf. Meminta maaf adalah basic manner yang justru baik untuk dicontohkan Ibu atau Ayah ketika mendidik anak.
  • Beri pengertian. Setelah amarah mereda dan suasana kian membaik, jelaskan kepada anak tentang apa yang sebenarnya ingin orang tua sampaikan. Awali dengan memeluknya dan bicaralah sembari menatap mata si Kecil.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendidik Anak

hal yang perlu diperhatikan dalam menidik anak - ibudanbalita

Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam mendidik anak. 

  1. Memberikan dukungan
  2. Bagi anak-anak di usia 1-3 tahun, semua hal terlihat menarik di matanya. Ibu mungkin merasa khawatir, tapi jangan selalu melarang ia untuk mencoba berbagai macam hal. 

    Cara mendidik anak yang baik adalah dengan memberikannya dukungan selama hal tersebut positif bagi si Kecil. Dukungan tersebut akan mendorong si Kecil agar tidak mudah menyerah saat menemui tantangan di depannya.

  3. Hindari menanamkan hal yang negatif
  4. Orang tua seringkali menakuti anaknya supaya mau menuruti perintah. Padahal, kebiasaan tersebut bisa menyebabkan rasa trauma pada diri si Kecil lho, Bu. 

    Ibu juga sebaiknya tidak berbohong kepada si Kecil, karena bagi anak-anak perkataan yang Ibu ucapkan akan ia jadikan prinsip. Berkatalah yang jujur sesuai dengan fakta dan bahasa yang mudah dipahami oleh si Kecil.

  5. Rutin dan konsisten
  6. Jika Ibu ingin si Kecil selalu menaati peraturan yang Ibu buat, maka yang bisa Ibu lakukan adalah dengan menerapkan peraturan tersebut secara rutin dan konsisten. 

    Cara mendidik anak ini bisa membuat si Kecil bisa bersikap lebih tenang saat diberi perintah karena ia dapat memahami apa yang Ibu inginkan sebagai orang tuanya.

  7. Perhatikan kebutuhan si Kecil
  8. Pastikan Ibu selalu mengutamakan kebutuhan si Kecil dalam setiap aspek. Kenali apa yang ia suka dan tidak suka dan jangan memaksanya untuk selalu mengikuti kemauan Ibu tanpa mendengarkan kemauannya.

  9. Perbaiki mood Ibu atau Ayah
  10. Menurut Profesor ediatri di University of North Carolina Medical School, Chapel, William Coleman, MD, bila anak merasakan mood negatif orang tuanya, secara otomatis ia akan ‘tertular’. 

    Oleh karenanya saat mendidik, pastikan mood Ibu dan Ayah harus baik terlebih dulu. Kemudian ajak bicara anak dengan menatap matanya dan beri arahan menggunakan bahasa yang lugas namun mudah dimengerti.

Itulah beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan dalam mendidik anak secara efektif dan mudah. Tentunya ibu harus tekun dan sabar dalam mendidik anak usia 1-3 tahun.

Nutrisi untuk Dukung Proses Belajar Anak

Bermain memang jadi salah satu stimulus yang baik dalam mendukung proses belajar anak. Namun, Ibu juga perlu memastikan agar nutrisi yang diterima oleh si Kecil tetap seimbang. 

Nutrisi yang tepat dan seimbang juga berperan dalam mencerdaskan si Kecil. Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Tak kalah pentingnya, Ibu tetap harus memantau tumbuh kembang si Kecil secara rutin dengan bantuan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan lingkar kepala si Kecil sesuai grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, cobain fiturnya di sini

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.