Memasuki usia sekolah anak akan sering terjangkit berbagai macam penyakit menular. Salah satu yang sering menimpa anak adalah gondongan. Gondongan atau yang biasa disebut mumps dan parotitis merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah. Akibatnya akan terjadi pembengkakan pada bagian rahang yang terasa ngilu, tenggorokan terasa sakit, dan anak menjadi susah makan. Penyakit ini dapat menyerang anak ataupun dewasa, tapi lebih menyerang anak yang berusia 2 hingga 12 tahun. Yuk, kenali lebih dalam mengenai penyakit gondongan pada anak ini:
Apa Gejalanya?
Umumnya gondongan memiliki beberapa gejala yang meliputi:
- demam dengan suhu antara 38,5 hingga 40 derajat Celcius
- sakit kepala
- nyeri rahang bagian belakang
- sakit tenggorokan
- kehilangan nafsu makan
- kaku pada rahang
- sulit membuka mulut
Setelah mengalami gejala-gejala di atas, kemudian akan terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang biasanya berlangsung selama 3 hari. Namun terkadang juga terjadi pembengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Khusus pada anak laki-laki yang telah akil balik dapat terjadi pembengkakan buah zakar (testis) karena penyebaran melalui darah.
Masa inkubasi penyakit gondongan adalah sekitar 12 hingga 24 hari dengan rata-rata 17-18 hari. Jika si Kecil sudah pernah mengalaminya, maka ia akan memiliki kekebalan seumur hidupnya sehingga tidak akan terjangkit lagi. Sebagian besar anak yang terjangkit penyakit ini dapat pulih total tanpa penyulit (self limiting disease). Namun kadang kala gejalanya bisa kembali memburuk setelah 2 minggu. Terkadang juga disertai komplikasi berupa peradangan pada salah satu atau kedua indung telur, peradangan pada salah satu atau kedua testis, peradangan otak atau selaput otak, dan lainnya.
Penyebab Gondongan
Gondongan pada anak disebabkan oleh virus yang penyebarannya bisa ditularkan melalui percikan ludah, muntahan, kontak langsung, maupun urin. Virus tersebut dapat ditemukan dalam urin sejak hari pertama hingga hari keempat belas setelah terjadi pembesaran kelenjar. Jika buah hati Ibu terserang penyakit ini, maka sebaiknya tidak usah bersekolah dulu untuk menghindarkan penularan pada teman-temannya. Biarkan ia banyak beristirahat di rumah supaya cepat sembuh.
Cara Mengatasi Gondongan
Saat si Kecil terserang penyakit gondongan, Ibu bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:
- Anak harus banyak istirahat saat mengalami demam dan terjadi pembengkakan kelenjar.
- Berikan obat penurun panas dan pereda nyeri (antipiretik dan analgesik) seperti paracetamol.
- Berikan si Kecil makanan yang lunak dan cair agar lebih mudah ditelan, seperti bubur, sup, dan jus buah.
- Kompres area kelenjar yang membengkak untuk meredakan rasa sakit. Bisa dengan kompres dingin maupun hangat.
- Pastikan si Kecil tetap tercukupi kebutuhan gizinya dengan memberikan protein, vitamin, dan mineral.
- Jangan berikan makanan atau minuman yang asam karena dapat membuat rasa sakit bertambah.
- Anak harus cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi saat demam.
- Perbanyak konsumsi makanan yang kaya iodium agar memperkecil resiko terkena penyakit gondongan.
Pentingnya Imunisasi MMR
Untuk mencegah gondongan pada anak, sangat penting untuk melakukan imunisasi MMR, Bu. MMR merupakan singkatan dari Mumps, Morbili, Rubella yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention sebagai cara terbaik untuk mencegah penyakit gondongan pada anak. Setiap anak harus mendapatkan dua dosis vaksin MMR yang diberikan masing-masing satu dosis pada usia 12-15 bulan dan 4-6 tahun. Sedangkan bayi berusia 6-11 bulan harus mendapatkan satu dosis vaksin jika ingin bepergian ke luar negeri. Imunisasi MMR memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
- Mencegah penyakit gondongan, campak, dan rubella pada anak.
- Mencegah demam dan bengkak di kelenjar bawah telinga atau rahang akibat penyakit gondongan.
Ibu tidak perlu takut untuk memberikan imunisasi MMR pada si Kecil, karena imunisasi ini sangat aman dan efektif. Hampir tidak ada efek samping serius pada anak-anak yang telah mendapatkan imunisasi ini. Kemungkinannya sekitar 1:3.000 orang dan tidak ada kaitannya dengan autisme pada anak yang telah dibuktikan dari beberapa penelitian.
Baca Juga: Menjaga Stamina si Kecil Saat Puasa
Saat ini penyakit gondongan pada anak sudah jarang terjadi di Indonesia berkat adanya vaksin MMR. Untuk itu sangat penting untuk memberikan si Kecil vaksin ini saat memasuki usia yang dianjurkan oleh IDAI. Setelah mendapatkan vaksin MMR, maka di dalam tubuh anak sudah terbentuk antibodi untuk melawan virus penyebab gondongan. Kemungkinan untuk terserang penyakit gondongan pun menjadi sangat kecil, Bu. Selain itu Ibu juga dapat memberikan makanan yang kaya iodium untuk memperkecil penyakit gondongan. Semakin tinggi kesadaran para orang tua untuk memberikan vaksin kepada buah hatinya, maka semakin kecil pula penyakit ini bisa terjadi. Jadi jangan pernah ragu untuk memberikan semua vaksin yang dianjurkan oleh dokter pada si Kecil ya, Bu, demi kesehatan dan masa depannya.
Sumber: https://hellosehat.com, https://www.alodokter.com
Apa pendapat Ibu tentang artikel ini?
Tulis Komentar