Rasanya sedih ya, Bu, jika melihat anak muntah. Muntah memang termasuk kondisi yang umum dan tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika anak muntah secara terus menerus bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya dehidrasi. Sebelum membahas lebih lanjut, Ibu jangan lupa untuk selalu memberikan asupan bernutrisi untuk si Kecil di masa tumbuh kembangnya seperti susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil ya, Bu. Susu ini mengandung DHA 4x lebih tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan  9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya, serta 14 vitamin dan 9 mineral untuk bantu menjaga daya tahan tubuhnya. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Untuk itu, penting bagi Ibu untuk mengenali penyebab anak muntah agar bisa mengatasinya dengan tepat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa penyebab anak muntah-muntah: 

Penyebab Anak Muntah

Anak Muntah - ibudanbalita

Seperti yang sudah disampaikan di atas, muntah adalah penyakit yang sering dialami terutama pada anak usia 1-5 tahun. Meskipun tergolong umum, muntah juga bisa disebabkan oleh banyak faktor, lho. 

Tak hanya anak balita saja, bayi berusia di bawah 6 bulan juga bisa mengalami muntah, namun penyebab utama yang paling sering terjadi adalah posesing atau refluks, atau yang lebih dikenal dengan gumoh, di mana anak sering mengeluarkan sedikit makanan atau ASI setelah makan atau menyusui secara berlebihan. 

Secara umum muntah ini keluar sebagai akibat dari kontraksi kuat dari perut karena sudah terlalu penuh, namun juga bisa disebabkan oleh beberapa penyebab lainnya.

Artikel Sejenis

Hal yang wajar jika Ibu reflek panik atau cemas saat melihat anak muntah, tetapi sebisa mungkin Ibu harus tetap berpikir jernih dan mencari tahu apa penyebab anak muntah. 

Setelah tahu apa penyebab anak muntah, Ibu bisa meminimalisir rasa panik dan mencari pertolongan dengan tepat. Nah, selain refluks atau gumoh, ada beberapa penyebab anak muntah, Bu. Kita kupas satu per satu, ya!

  1. Infeksi Virus atau Bakteri

    Tahukah, Ibu? Ternyata flu perut atau penyakit usus bisa menjadi penyebab anak muntah dan mencret, lho. Sebab, virus atau bakteri dapat menginfeksi lapisan perut si Kecil. 

    Saat terserang oleh virus atau bakteri, ia tidak saja muntah, tapi mungkin juga mengalami diare, kehilangan nafsu makan, nyeri perut, hingga demam. Jika hal ini terjadi, segera bawa si Kecil ke dokter untuk mengatasi kondisi ini ya, Bu.

  2. Infeksi atau Gangguan Pernapasan

    Satu lagi penyebab anak muntah-muntah, adalah adanya gangguan atau infeksi di saluran pernapasan, terutama saat ia sedang batuk. Pertolongan pertama untuk infeksi pernapasan ringan dapat dilakukan dengan memberi air putih secukupnya pada si Kecil. 

    Umumnya, infeksi saluran pernapasan atas bisa sembuh dalam selama 1-2 minggu. Apabila infeksi saluran pernapasan tak kunjung membaik, segera konsultasikan kondisi si Kecil ke dokter agar segera ditangani dengan tepat.

  3. Mabuk Perjalanan

    Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami mabuk perjalanan ketika bepergian jarak jauh. Mabuk perjalanan ini terjadi ketika si Kecil merasa tidak nyaman dengan mobil atau kendaraan yang bergerak secara terus menerus, dan ia pun menjadi pusing hingga muntah. Lalu, bagaimana mengatasinya? 

    Pertama, Ibu dapat menenangkan si Kecil dan tidak membiarkan perutnya kosong untuk menghindari kondisi anak dehidrasi. Oleh karena itu, Ibu dapat memberikan buah segar dan air putih secukupnya untuk membantu mengurangi rasa mual dan menjaga anak tetap terhidrasi selama di perjalanan. 

  4. Menangis atau Batuk Secara Berlebihan

    Menangis atau batuk berlebihan ternyata dapat merangsang refleks muntah pada si Kecil. Ya, batuk yang keras memicu tekanan pada daerah perut, sehingga dapat menyebabkan muntah. 

    Jika hal ini terjadi, sebaiknya Ibu segera menenangkan si Kecil agar ia tidak menangis lagi. Selain itu, Ibu juga dapat meluangkan waktu untuk bermain bersamanya agar mood si Kecil membaik.

    Apabila batuk tidak disertai dengan gejala lain seperti demam, pilek, nyeri tenggorokan, maka Ibu tidak perlu khawatir. Sedangkan jika batuk disertai dengan gejala lain, seperti muntah dan mencret secara bersamaan, sebaiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab anak muntah.

  5. Keracunan Makanan

    Bu, muntah juga bisa disebabkan oleh keracunan makanan, lho. Berbagai makanan yang tidak bersih atau terkontaminasi zat kimia bisa jadi penyebabnya. Bagaimana gejala keracunan makanan yang jadi penyebab anak muntah? 

    Umumnya, keracunan makanan ditandai dengan mual dan muntah-muntah yang disertai diare serta kram perut. Segera bawa si Kecil ke dokter agar kondisi ini dapat ditangani secepatnya. 

    Biasanya, dokter juga akan menyarankan agar si Kecil mengonsumsi buah-buahan segar untuk membantu mengeluarkan racun yang masuk ke dalam saluran pencernaannya.

  6. Radang Usus Buntu atau Apendisitis 

    Meskipun jarang, namun penyebab anak muntah karena radang usus buntu mungkin saja terjadi, Bu. Pembengkakan usus buntu ini ditandai dengan nyeri perut ulu hati secara terus menerus, lalu diikuti dengan muntah dan demam berkepanjangan dan harus diwaspadai.

    Mengingat kondisinya yang sudah cukup darurat, jika si Kecil terus menunjukan gejala di atas, sebaiknya Ibu segera konsultasi ke dokter spesialis anak, ya.

Baca juga: 6 Makanan untuk Anak yang Mengalami Muntah

Cara Mengatasi Anak Muntah

Melansir Kids Health, Muntah bisa menyebabkan si Kecil kehilangan garam, mineral serta cairan tubuh sehingga penting untuk Ibu memastikan si Kecil kembali terhidrasi setelah muntah.

Selain tidak panik, pertolongan pertama yang Ibu lakukan saat anak muntah dengan membantu anak tetap terhidrasi akibat cairan yang keluar terus menerus. Jika anak muntah di malam hari, hal yang perlu Ibu lakukan adalah berusaha tenang, cari tahu penyebab anak muntah malam hari, kemudian lakukan beberapa cara berikut:

  1. Pastikan posisi anak tetap tegak atau miring, agar anak tidak menghirup muntahan ke saluran pernapasan dan paru-paru. Jika dalam perjalanan, sebaiknya untuk berhenti atau menepi terlebih dahulu hingga kondisi anak stabil dan tidak merasa mual lagi. 
  2. Jaga hidrasi anak dengan berikan ia cairan, seperti air putih, air madu, oralit, atau ASI, saat anak sudah tenang. Lakukan secara bertahap dan perlahan selama 12 jam pertama.
  3. Untuk bayi di bawah 6 bulan, sebaiknya untuk terus disusui, ya Bu. 
  4. Jika intensitas muntah anak masih terus berlangsung setiap 5-10 menit sebaiknya berikan minuman pereda mual, seperti teh chamomile/peppermint atau air jahe hangat. 
  5. Hindari pemberian makanan padat selama 24 jam ke depan, terhitung sejak muntah pertama. 
  6. Saat kondisi anak sudah tenang dan stabil, berikan makanan padat dan buah-buahan, seperti sup kaldu, roti, atau buah-buahan yang segar.
  7. Jangan berikan obat anti diare atau anti muntah tanpa resep dan pengawasan dokter.
  8. Pastikan mereka istirahat dan tidur yang cukup agar badan tidak terlalu lemas.

Kapan Harus ke Dokter

Beberapa cara di atas, memang bisa Ibu lakukan sebagai pertolongan pertama untuk menghindari dehidrasi. Namun, jika muntah masih terjadi lebih dari 24 jam, maka Ibu sebaiknya memeriksakan si Kecil ke dokter anak. 

Selain intensitas muntah yang tidak berkurang, ada beberapa tanda lain yang harus Ibu awasi untuk segera mendapatkan pengawasan dokter, di antaranya adalah:

  1. Apabila muntah disertai bercak darah berwarna merah atau kehitaman dan empedu warna hijau.
  2. Anak mengeluh nyeri sakit perut yang hebat, terutama di bagian perut sebelah kanan. 
  3. Kondisi fisik anak terlihat pucat, matanya terlihat cekung, mulut dan bibir yang kering, urine berwarna kuning pekat, dan terlihat mengantuk.
  4. Adanya darah pada kotoran anak saat buang air besar.
  5. Disertai demam atau bahkan kedinginan.
  6. Anak mengeluhkan sakit kepala atau ruam kemerahan di sekujur tubuh.

Baca juga: Anak Sering Muntah, Apa Penyebab dan Bagaimana Penanganannya?

Selain melakukan pertolongan pertama mengatasi anak muntah, Ibu juga tetap perlu memberikan si Kecil nutrisi yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya meski ia sedang muntah-muntah. 

Hal ini penting agar si Kecil tidak kekurangan nutrisi dan proses tumbuh kembangnya tidak terhambat. Terutama pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak yang sangat penting di usia si Kecil saat ini.

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA 4x lebih tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ .

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ untuk dukung imunitas dan akal cermat si Kecil. Selain mengandung DHA 4x lebih tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Ibu khawatir kebutuhan gizi harian si Kecil tak tercukupi karena muntah-muntah? Tenang ya, Bu, karena ada fitur Kalkulator Gizi dari Akademi Keluarga Prima yang dapat membantu Ibu untuk mengetahui pemberian gizi yang tepat dan seimbang untuk si Kecil. Ibu bisa langsung coba fiturnya di sini.

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.