Imunisasi adalah langkah membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Pemberian vaksin dimulai sejak seseorang lahir hingga berusia 18 tahun yang dilakukan secara terjadwal dalam beberapa tahap. Meski tidak 100% dapat menghindarkan bayi dari masuknya kuman, bakteri, maupun virus ke dalam tubuh, tapi setidaknya dengan memberikan imunisasi mampu mengurangi tingkat keparahan penyakit.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Jika dulu di Indonesia hanya memiliki lima jenis vaksin, kini jumlahnya semakin bertambah mengingat semakin berkembangnya jenis penyakit menular di seluruh dunia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mencanangkan jadwal imunisasi anak mulai dari usia 0 hingga 18 tahun. Jadwal ini dibuat dengan mempertimbangkan manfaat dari tiap-tiap vaksin sesuai usia sang anak. Berikut adalah jadwal imunisasi anak tersebut:

Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun Menurut IDAI

Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-18 Tahun Menurut IDAI


KETERANGAN

Cara membaca kolom usia : misal 2 berarti usia 2 bulan (60 hari) s.d. 2 bulan 29 hari (89 hari). Rekomendasi jadwal imunisasi anak ini mulai berlaku sejak Januari 2017. Untuk melihat dengan lebih jelas, tabel tersebut dapat diakses pada website IDAI (http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017).

a. Vaksin rotavirus monovalen tidak perlu dosis ke-3 (lihat keterangan)

Artikel Sejenis

b. Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respons antibodi setara dengan 3 dosis (lihat keterangan).

Baca juga: Perlukah Imunisasi Tambahan untuk si Kecil?

Keterangan Tabel Jadwal Imunisasi Anak

Keterangan Tabel Jadwal Imunisasi Anak

Untuk memahami tabel jadwal imunisasi anak di atas, Ibu perlu memahami keterangannya dari penjelasan di bawah ini:

  1. Vaksin hepatitis B (HB). Menurut jadwal imunisasi IDAI, vaksin HB pertama (monovalent) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir dan didahului dengan pemberian suntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Jadwal imunisasi lengkap pemberian vaksin HB monovalen adalah usia 0,1, dan 6 bulan.

Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Apabila diberikan HB kombinasi dengan DTPw, maka jadwal imunisasi lengkap dilakukan akan pada usia 2,3, dan 4 bulan. Apabila vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberiannya adalah pada usia 2,4, dan 6 bulan.

  1. Vaksin polio. Apabila bayi dilahirkan di rumah, maka sebaiknya segera diberikan OPV-0. Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0 diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit bayi harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV-3.
  2. Vaksin BCG. Pemberian vaksin BCG berdasarkan jadwal imunisasi IDAI dianjurkan sebelum usia bayi 3 bulan atau optimal pada usia 2 bulan. Apabila diberikan pada bayi usia 3 bulan atau lebih, maka perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu.
  3. Vaksin DTP. Vaksin DTP pertama diberikan paling cepat pada bayi usia 6 minggu. Bayi dapat diberikan vaksin DTPw atau DTPa atau kombinasi dengan vaksin lain. Apabila diberikan vaksin DTPa, maka interval jadwal imunisasi lengkap pemberian vaksin lanjutan tersebut pada saat bayi berusia 2,4, dan 6 bulan. Untuk bayi dengan usia lebih dari 7 bulan, maka akan diberikan vaksin Td atau Tdap. Untuk DTP 6 dapat diberikan Td/Tdap pada saat anak berusia 10-12 tahun dan booster Td diberikan setiap 10 tahun.
  4. Vaksin pneumokokus (PCV). Apabila diberikan pada bayi usia 7-12 bulan, PCV diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; dan pada anak usia lebih dari 1 tahun cukup diberikan 1 kali. Keduanya akan memerlukan booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak usia di atas 2 tahun, PCV diberikan cukup satu kali.
  5. Vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali. Dosis pertama diberikan saat bayi berusia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15 minggu) dan dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Batas akhir pemberian vaksin ini adalah saat bayi berusia 24 minggu.

Sedangkan untuk vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali. Dosis pertama diberikan usia 6-14 minggu (dosis pertama tidak diberikan pada usia ≥ 15 minggu), lalu untuk dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu. Batas akhir pemberian vaksin adalah saat bayi berusia 32 minggu.

  1. Vaksin influenza. Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, vaksin influenza diberikan pada bayi dengan usia lebih dari 6 bulan dan diulang setiap tahun. Untuk imunisasi pertama kali (primary immunization) adalah saat anak berusia kurang dari 9 tahun yang diberikan sebanyak dua kali dengan interval minimal 4 minggu. Untuk anak 6-36 bulan, dosisnya adalah sebanyak 0,25 mL, sementara untuk anak usia 36 bulan atau lebih, dosisnya sebanyak 0,5 mL.
  2. Vaksin campak. Vaksin campak kedua pada anak usia 18 bulan tidak perlu diberikan apabila anak sudah mendapatkan MMR.
  3. Vaksin MMR/MR. Apabila sudah mendapatkan vaksin campak pada usia 9 bulan, maka vaksin MMR/MR akan diberikan pada saat anak berusia 15 bulan (dengan minimal interval 6 bulan). Apabila pada usia 12 bulan anak belum mendapatkan vaksin campak, maka dapat diberikan vaksin MMR/MR.
  4. Vaksin varisela. Vaksin varisela diberikan setelah anak berusia 12 bulan, dengan waktu terbaik adalah pada saat sebelum anak  masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, maka akan memerlukan 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
  5. Vaksin human papilloma virus (HPV). Berdasarkan jadwal imunisasi IDAI, vaksin HPV diberikan mulai anak berusia 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan tiga kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan, sementara vaksin HPV tetravalen dengan jadwal 0, 2, 6 bulan. Apabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan; respons antibodi setara dengan 3 dosis.
  6. Vaksin Japanese encephalitis (JE). Vaksin JE diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis yang akan bepergian ke daerah endemis tersebut. Untuk perlindungan jangka panjang, dapat diberikan booster pada 1-2 tahun berikutnya.
  7. Vaksin dengue. Diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, dan 12 bulan.

Semoga jadwal imunisasi anak lengkap ini dapat membantu Ibu agar bisa memberikan imunisasi pada anak tepat waktu dan tak ada yang terlewat. Dengan memberikan buah hati imunisasi, artinya Ibu melindunginya dari penyakit. Tak hanya itu saja, Ibu juga akan turut membantu penyebaran penyakit. Jadi, jangan ragu untuk memberikan bayi vaksin sejak ia lahir hingga ia berusia 18 tahun ya, Bu.

Silakan tanya informasi lebih lanjut mengenai jadwal Imunisasi anak dengan para dokter dan pakar dari Ibu & Balita di laman Tanya Pakar. Namun pastikan Ibu sudah registrasi terlebih dulu untuk bisa menggunakan fitur tersebut, ya.