Teether bayi adalah mainan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan gigi si Kecil. Ketika memasuki usia 4 bulan, biasanya si Kecil akan suka memasukkan apa saja ke dalam mulutnya ya, Bu. Selain pemberian teether bayi, pertumbuhan gigi si Kecil bisa didukung dengan memberikannya asupan nutrisi berupa ASI yang berkualitas. Ibu bisa mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM yang memiliki kandungan 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya lengkap dan tinggi DHA yang bermanfaat untuk perkembangan otak dan 9 nutrisi penting lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil di 1000 hari pertama kehidupannya dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Kebiasaan memasukkan apapun benda di sekitarnya dilakukan si Kecil sebagai cara untuk mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya atau karena ia merasakan ketidaknyamanan pada gusi akibat akan tumbuh gigi. Para Ibu pun akan memberikan teether bayi untuk merangsang pertumbuhan gigi dan merangsang kemampuan motorik buah hatinya.

Meski sangat bermanfaat, tapi pemberian teether bayi harus diperhatikan dengan benar lho, Bu. Alasannya tentu untuk memastikan keamanan dan keselamatan si Kecil saat ia memainkannya. Inilah beberapa hal yang wajib Ibu perhatikan ketika memilih teether bayi 3 bulan ke atas.

Ketahui Kandungan Teether Bayi

Teether sering diberikan pada bayi ketika giginya mulai tumbuh untuk digigit-gigit. Bayi akan merasakan nyaman saat menggigit teether karena adanya tekanan ringan yang dirasakan pada gusinya. Teether bayi yang aman dan bagus umumnya terbuat dari plastik, karet, atau silikon dengan beraneka bentuk, ukuran, dan warna yang menggemaskan.

Mayoritas teether bayi memang sudah disertai label BPA free alias bebas BPA yang artinya tidak mengandung bahan kimia beracun. Namun berdasarkan penelitian, sebagian mainan gigit bayi ini masih mengandung BPA serta bahan kimia lainnya yang bisa mengganggu endokrin. 

Artikel Sejenis

Endokrin merupakan jaringan organ dan kelenjar yang berperan penting untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh, mulai dari proses reproduksi, tumbuh kembang, metabolisme, hingga pertumbuhan sel. Adanya bahan kimia tersebut tentunya berisiko membahayakan karena ada kemungkinan bayi menghisapnya ketika menggigit teether

Gangguan pada endokrin bisa menimbulkan berbagai dampak, seperti gangguan perkembangan, neurologis, dan reproduksi. Menimbang bahayanya dampak tersebut, maka Ibu pun harus cermat dalam memilih teether bayi 4 bulan ke atas. Cek terlebih dulu label kemasannya untuk memastikan tidak ada bahan kimia beracun yang dapat membahayakan buah hati.

Baca juga: 3 Tanda si Kecil Mulai Tumbuh Gigi

Tips Memilih Teether Bayi


Saat akan memilih teether bayi yang aman dan bagus, ada beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan Ibu, yaitu sebagai berikut:

  • Periksa label kemasan. Selalu periksa label kemasan sebelum membeli teether bayi untuk mengetahui material pembuatnya. Pilihlah teether bayi yang memiliki label bebas pewarna buatan, BPA, dan phthalates, yaitu zat kimia yang cepat menyerap ke dalam tubuh. Cari tahu terlebih dulu tentang bahan di dalam teether bayi agar keamanannya terjamin dengan baik.
  • Ibu sebaiknya memilih teether bayi yang terbuat dari bahan silikon atau karet supaya empuk untuk digigit-gigit bayi. Teether bayi yang berisi gel dan bintik-bintik kecil akan mempermudah bayi saat menggigitnya. Namun, saat usia bayi bertambah, Ibu perlu meningkatkan bahan teether menjadi lebih padat agar membantu memperkuat gigi bayi.
  • Jika ukurannya terlalu besar atau kecil, teether bayi bisa berpotensi menyebabkan si Kecil tersedak hingga muntah. Maka dari itu, pilihlah teether bayi dengan ukuran yang pas untuk dipegang dan mudah dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  • Hindarilah memberikan teether bayi bekas, karena kemungkinan besar kurang mempunyai standar keamanan atau mengandung banyak bakteri. Pilihlah teether bayi yang baru karena cenderung lebih aman dan risiko bayi terpapar zat kimia berbahaya juga lebih rendah karena biasanya standar keamanan mainan selalu mengalami peningkatan.
  • Kandungan isi. Teether bayi memiliki dua jenis kandungan isi, Bu, yaitu air dan gel. Teether dengan isi gel dapat memberikan sensasi dingin, sedangkan yang berisi air tidak. Jadi saat gusi bayi terasa gatal karena tumbuh gigi, berikan teether dengan isi gel, ya.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Teether Bayi - ibudanbalita

Di samping harus memilih teether bayi dengan cermat, Ibu juga perlu memerhatikan beberapa hal berikut:

  • Selalu awasi penggunaannya. Pastikan untuk selalu memberikan pengawasan saat bayi memainkannya agar ia terhindar dari bahaya yang mungkin bisa menimpa bayi.
  • Rajin dibersihkan. Dikarenakan sering terkena air liur, teether bayi harus rajin dibersihkan agar tidak menjadi sarang bakteri. Bersihkan teether dengan mencucinya dengan air mengalir dan sabun bayi.
  • Simpan di wadah khusus. Jangan mencampur teether dengan mainan lainnya supaya tidak membuatnya terkontaminasi kotoran dari mainan tersebut. Simpan teether bayi di wadah khusus yang bersih dan tertutup untuk menghindari terkena debu atau kotoran.
  • Membekukan teether. Cara ini bisa dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri pada gusi akibat gigi yang mulai tumbuh. Namun untuk menjaga kebersihannya, alasi teether tersebut dengan mangkok bersih.
  • Hanya boleh menggunakan teether. Jangan sembarangan menggunakan mainan atau benda lainnya sebagai teether bayi, khususnya yang mempunyai komponen kecil. Jika komponen tersebut terlepas, maka dapat menyebabkan bayi tersedak.

Keamanan dan keselamatan si Kecil adalah prioritas utama yang wajib Ibu perhatikan di masa tumbuh kembangnya. Begitu juga saat memilih teether bayi, Ibu harus benar-benar cermat. Jangan asal memilih teether bayi berdasarkan harganya saja, karena kualitasnya belum terjamin ya, Bu. 

Selain memberikan teether bayi 3 bulan untuk merangsang pertumbuhan gigi si Kecil, Ibu juga perlu memberikan asupan nutrisi melalui ASI agar si Kecil memiliki gigi yang sehat dan kuat.

Agar ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu yang mengandung 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diroduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu), DHA dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, sumber serat pangan inulin, tinggi vitamin C, sumber protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama masa menyusui. 

Semua nutrisi di atas Ibu bisa dapatkan dengan rutin mengonsumsi 2 gelas susu Frisian Flag PRIMAMUM setiap harinya karena susu Frisian Flag PRIMAMUM memiliki kandungan 9 Asam Amino Esensial (AAE), Tinggi DHA & 9 Nutrisi Penting untuk Ibu selama menyusui. Bahkan kandungan DHA dalam Frisian Flag PRIMAMUM tertinggi dibandingkan dengan susu sejenisnya. DHA ditambahkan untuk mendukung pertumbuhan otak si Kecil di periode 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Susu Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat enek atau mual. 

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!

Tak kalah pentingnya dari itu, Ibu bisa memantau sudah sejauh mana perkembangan si Kecil melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat pada Akademi Keluarga Prima. Yuk, Bu coba fiturnya sekarang juga!.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.