Penyakit hernia pada umumnya memang menyerang orang dewasa. Namun, ternyata penyakit ini juga dapat menyerang bayi dan anak lho, Bu. Hernia pada bayi seringkali disadari saat memandikan atau memegang tubuh si Kecil. Sebab, Ibu mungkin bisa melihat adanya benjolan di permukaan kulit, tepatnya di sekitar pusar atau alat kelamin si Kecil. Benjolan itulah yang bisa menjadi tanda adanya hernia pada bayi. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu memberikan si Kecil ASI yang berkualitasl. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Perlu Ibu ketahui, hernia pada bayi merupakan kondisi ketika organ atau jaringan pada tubuh berada di luar posisi yang semestinya. Ini karena otot-otot mengalami kelainan sehingga tidak bisa menahan organ atau jaringan tersebut. Hernia pada bayi juga dapat terjadi ketika ada bagian usus yang menonjol keluar dari otot-otot dinding perut yang lemah.

Jenis Hernia pada Bayi

Bayi yang mengalami kondisi hernia akan mengalami kondisi jaringan atau struktur yang menonjol keluar melalui jaringan otot atau membran. Umumnya, jenis hernia pada bayi ada dua jenis, yaitu kondisi hernia umbilikal yang terjadi di sekitar pusar dan kasus hernia inguinalis yang terjadi di daerah selangkangan (skrotum). Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Hernia pada pusar (Umbilikal)

    Hernia pada bayi jenis ini bisa terjadi jika lubang kecil pada otot perut yang berfungsi untuk menghubungkan tali pusat ibu ke bayi tidak menutup dengan sempurna. Pada kondisi normal, hernia pada bayi ini membuat lubang yang seharusnya menutup sebelum kelahiran. Namun terkadang ada kondisi ketika lubang tidak menutup, sehingga lekukan usus dapat bergerak ke dalam lubang tersebut dan menyebabkan terjadinya hernia.

    Hernia pada bayi jenis hernia umbilikal ini biasanya tidak sakit atau berbahaya, serta dapat menutup sendiri tanpa operasi. Hingga kini, para ahli belum mengetahui dengan pasti mengapa celah tersebut kadang-kadang tidak bisa menutup. Berikut adalah gejala-gejala terjadinya hernia umbilikal:

    Artikel Sejenis

    • Terdapat benjolan halus di bawah kulit pusar
    • Bagian yang menonjol tersebut kadang dapat didorong masuk kembali oleh dokter
    • Benjolan tersebut mungkin mudah terlihat saat bayi duduk atau berdiri tegak, saat menangis, batuk, atau mengejan ketika buang air besar

    Biasanya hernia pada bayi jenis ini akan menutup sebelum bayi berusia satu tahun. Jika celah tidak menutup pada saat anak berusia 5 tahun, biasanya dokter akan melakukan operasi untuk menutupnya.

  • Hernia pada alat kelamin (Inguinalis)

    Berbeda dengan hernia umbilikal, hernia pada bayi jenis inguinalis ini umumnya dialami oleh bayi laki-laki. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi perempuan juga bisa mengalami hernia ini. 

    Pada kondisi normal, seharusnya testis janin laki-laki berkembang dan bergerak turun ke dalam skrotum melalui suatu tempat yang disebut kanalis inguinalis. Sesaat setelah bayi lahir, kanal tersebut akan menutup, mencegah testis kembali ke dalam perut.

    Namun, jika kanal tersebut tidak menutup sempurna, usus dapat masuk ke dalamnya pada dinding perut bagian bawah yang kemudian menyebabkan hernia. Oleh sebab itu, meskipun bayi perempuan tidak punya testis, tapi tetap punya kanal inguinal, sehingga bisa saja ia mengalami kasus hernia inguinalis.

    Hernia pada bayi untuk jenis ini bisa terjadi pada umur berapa saja, namun sepertiga penderitanya pada bayi-bayi berusia kurang dari 6 bulan. Gejala hernia inguinalis antara lain:

    • Saat si kecil menangis atau tegang, dapat terlihat pembekakan atau benjolan pada pangkal paha. Namun, saat tubuh si kecil rileks, benjolan tersebut akan mengecil
    • Rasa sakit hanya pada bagian yang mengalami hernia

    Ibu perlu mengetahui bahwa hernia inguinalis harus dioperasi secepatnya untuk menghindari risiko yang semakin parah. Namun, pada bayi prematur yang baru berusia beberapa bulan, operasi harus ditunda hingga paru-paru mereka berfungsi sempurna.

Penyebab Hernia pada Bayi

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hernia pada bayi, antara lain:

  1. Kelemahan otot atau jaringan: jaringan yang lemah dapat membuat organ-organ internal (terutama usus) menjadi menonjol keluar. Hal inilah yang menjadi faktor utama penyebab hernia.
  2. Cacat bawaan: pada beberapa kasus, lubang pada otot perut dan kanalis inguinalis tidak dapat menutup secara sempurna menjelang kelahiran anak.
  3. Faktor genetik: hernia umbilikal dapat terjadi akibat faktor genetik. Jika si ayah pernah mengalaminya, maka ada kemungkinan anak juga dapat mengalaminya.

Apa Saja Gejala Hernia pada Bayi?

Berikut adalah gejala-gejala hernia pada bayi yang perlu Ibu ketahui:

  • Terdapat benjolan

    Gejala hernia pada bayi biasanya paling terlihat dari benjolan yang ada di permukaan kulit si kecil. Pada hernia umbilikalis, pusar si kecil akan terlihat lebih menonjol dibandingkan kondisi pusar bayi yang normal pada umumnya. Sementara, pada hernia inguinalis, biasanya Ibu mulai sadar ketika melihat dan merasakan adanya benjolan di sekitar buah zakar atau lipatan paha bayi. Kondisi benjolan dari dua jenis hernia ini pun bisa mengalami peradangan.

  • Gangguan pencernaan

    Hernia pada bayi juga tak jarang menyebabkan si kecil mengalami gangguan pencernaan. Gejalanya terlihat jika si kecil mengalami perut kembung dan kencang, muntah yang disertai penurunan nafsu makan, sembelit, hingga feses yang berdarah.

  • Si kecil mudah rewel dan menangis

    Gejala ini bisa menjadi tanda bahwa si kecil merasakan sesuatu yang tidak nyaman di tubuhnya. Hernia pada bayi bisa membuatnya rewel dan menangis karena kesakitan jika benjolannya terjepit sehingga membuat si kecil merasa nyeri dan tidak nyaman.

Umumnya, hernia pada bayi sudah ada sejak ia lahir, tapi bisa jadi tidak terlihat selama beberapa minggu hingga beberapa bulan setelahnya. Benjolannya dapat terlihat saat ada tekanan di daerah perut seperti batuk, bersin, dan menangis. 

Namun dalam keadaan tenang atau normal benjolan tersebut bisa mengecil bahkan menghilang. Ibu harus waspada jika melihat adanya benjolan di area perut dan selangkangan anak, ya. Saat terasa nyeri, maka anak akan merasa kesakitan dan menangis.

Seberapa Bahaya Hernia pada Bayi?

Lekukan usus menonjol bisa saja terjepit dan tidak dapat masuk lagi ke rongga perut. Jika hal ini terjadi, maka bagian usus tersebut bisa kehilangan suplai darah dan membuatnya rusak. Padahal usus yang sehat sangat memerlukan pasokan darah untuk membuatnya berfungsi optimal. Jika hal tersebut terjadi, maka beberapa gejala yang terlihat antara lain:

  • Demam
  • Muntah
  • Benjolan berwarna kemerahan
  • Anak menangis kesakitan

Kasus hernia terjepit lebih banyak terjadi pada anak berusia di bawah 1 tahun. Oleh karena gejalanya mirip dengan kondisi medis lain, banyak orang tua yang tidak menyadarinya dan menganggap sebagai penyakit yang tidak berbahaya. Sangat penting untuk bertanya kepada dokter ahli tentang gejala yang menimpa si Kecil.

Cara Mengatasi Hernia pada Bayi

Diagnosis dokter sangat diperlukan untuk menangani hernia pada bayi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap si kecil untuk menentukan apakah hernia yang dialaminya dapat didorong kembali ke dalam rongga perut atau tidak. Si kecil juga harus melakukan rontgen perut untuk pemeriksaan usus secara detail, terlebih bila kasus hernia pada bayi tidak dapat didorong kembali.

Hernia umbilikal umumnya dapat menghilang sendiri setelah anak berumur 1 atau 2 tahun, tapi kadang juga bisa bertahan lebih lama. Namun jika si Kecil sudah berumur 4 tahun dan hernianya belum hilang juga, maka diperlukan pemeriksaan dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

Sedangkan untuk mengatasi hernia inguinalis perlu tindakan operasi untuk mendorong kembali benjolan sekaligus menguatkan bagian-bagian yang lemah pada dinding abdomen. Tindakan ini baru akan dilakukan bila terdapat gejala yang cukup parah dan muncul komplikasi serius.

Risiko hernia pada bayi dapat meningkat pada si kecil yang terlahir prematur atau faktor keturunan dari ayah atau ibu yang pernah mengidap hernia. Anak laki-laki yang lahir prematur lebih rentan mengalaminya dibandingkan anak perempuan. 

Maka dari itu, sebaiknya Ibu langsung membawa si kecil ke dokter jika sudah melihat gejala atau tanda hernia pada bayi. Penanganan lebih cepat dapat memperkecil risiko berbahaya yang mungkin terjadi di masa mendatang lho, Bu.

Di samping mengenali penyebab dan ciri-ciri serta memberikan penanganan yang tepat untuk mengatasi hernia pada bayi, Ibu juga bisa menjaga daya tahan tubuh dengan asupan ASI yang tepat.

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI,  Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 


Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.