Untuk mendidik dan mengasuh anak, orangtua akan membutuhkan komunikasi yang baik. Cara berkomunikasi harus sangat diperhatikan oleh orangtua. Tujuannya supaya si Kecil bisa memahami dan bersedia mengikuti arahan dari orangtuanya tanpa adanya bentakan dari orangtua yang bisa menyakiti perasaan dan membuat anaknya ketakutan. Untuk itulah para orangtua perlu tahu seperti apa prinsip komunikasi yang benar terhadap buah hatinya. Berikut adalah prinsip-prinsipnya yang wajib Ibu ketahui:

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Mendengarkan Ketika Si Kecil Bercerita

Prinsip komunikasi yang pertama adalah mendengarkan saat si Kecil bercerita. Matikan televisi atau berhenti melakukan kegiatan lainnya terlebih dulu agar fokus Ibu hanya pada cerita si Kecil. Dengarkan secara hati-hati dan sopan. Jangan memotong pembicaraan anak ketika Si Kecil sedang menceritakan kisahnya. Berusahalah untuk bersikap sopan kepada anak-anak sama dengan yang kita lakukan kepada teman baik kita. Cara ini akan membuat si Kecil merasa dihargai dan didengarkan oleh Ibu sebagai orangtua.

Memberi Bantuan Saat Si Kecil Membutuhkan

Biarkan anak-anak mengetahui bahwa Ibu tertarik, ingin terlibat, dan akan membantu ketika si Kecil membutuhkannya. Anak memang perlu dididik untuk belajar dan mencoba sesuatu, tapi jika ia sudah tidak sanggup melakukannya, jangan terus memaksanya. Berikan ia bantuan sembari mengajarkan cara melakukannya dengan benar supaya di kemudian hari si Kecil bisa mengerjakannya sendiri.

Hentikan Aktivitas Ketika Si Kecil Ingin Mengatakan Sesuatu


Hindari mengangkat telepon atau aktivitas lainnya ketika si Kecil mempunyai sesuatu yang penting untuk diberitahukan pada Ibu. Dengarkan dulu informasi yang ingin ia sampaikan, baru setelah itu lanjutkan aktivitas Ibu. Namun, apabila ada hal mendesak yang tidak bisa ditunda, Ibu bisa menyampaikannya pada si Kecil untuk menunggunya sebentar dan akan segera menemuinya lagi ketika urusan Ibu sudah selesai. Dengan begitu, si Kecil tidak merasa diabaikan dan Ibu menepati janji yang sudah Ibu buat dengannya.

Artikel Sejenis

Berbicara Secara Pribadi dengan Si Kecil

Kecuali ada orang lain yang ingin ikut mengobrol bersama, jagalah agar percakapan Ibu dengan si Kecil tetap privat. Prinsip komunikasi yang paling baik akan tercipta jika hanya ada orangtua dan anak-anak, tak ada orang lain yang terlibat. Si Kecil juga mungkin tidak ingin ada orang lain yang mendengar percakapan dengan Ibu. Jadi, meskipun ia masih kecil, tetaplah jaga privasinya ya, Bu.

Jangan Mempermalukan Si Kecil di Depan Orang Lain

Mempermalukan si Kecil atau membuatnya merasa canggung di depan orang banyak akan menimbulkan kejengkelan dan pertengkaran, bukan komunikasi yang baik. Jika ingin menegur kesalahan yang si Kecil lakukan, lebih baik dilakukan secara pribadi. Misalnya dengan berbicara secara perlahan atau menyingkir dulu dari hadapan orang lain agar tidak ada yang bisa mendengar teguran Ibu padanya.

Gunakan Nada Pelan Saat Berbicara

Prinsip komunikasi selanjutnya adalah jangan berbicara dengan nada tinggi pada buah hati. Turunkan nada bicara Ibu untuk menyeimbangi pembicaraan dengan Si Kecil. Berbicara dengan nada tinggi hanya akan membuat si Kecil tidak memahami maksud perkataan Ibu serta membuatnya ketakutan dan sakit hati. Jadi, berbicaralah dengan nada yang pelan tanpa terburu-buru, karena si Kecil masih dalam tahap belajar untuk memproses dan memahami kata-kata.

Hindari Berbicara Ketika Sedang Emosi

Jika Ibu marah terhadap perilaku atau sebuah kejadian yang menimpa si Kecil, jangan memulai percakapan sampai kemarahan Ibu mereda, karena Ibu tidak akan bersifat objektif sampai kemarahannya reda. Saat sedang emosi, Ibu juga berpeluang untuk mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya diucapkan dan dilakukan. Jadi, lebih baik tunggu sebentar, tenangkan diri Ibu, kemudian baru berbicara dengan Si Kecil.

Jadi Pendengar yang Aktif untuk Buah Hati

Jika Ibu sangat lelah setelah melakukan berbagai aktivitas, mungkin akan berat untuk mendengarkan ocehan si Kecil. Namun, Ibu tetap harus memberikan usaha yang lebih untuk menjaga prinsip komunikasi yang baik dengan cara menjadi seorang pendengar aktif. Menjadi pendengar aktif memang merupakan sebuah kerja keras dan sangat susah dilakukan ketika tubuh dan pikiran Ibu sangat lelah. Meski begitu, si Kecil tetap membutuhkan perhatian dari Ibu.

Tetap pada Topik Pembicaraan

Jangan keluar dari topik pembicaraan ketika anak-anak sedang menguraikan benang merah dari sebuah cerita dan jangan pernah membiarkan anak-anak mengembangkan tema sendiri. Ini adalah reaksi Ibu terhadap kejadian yang kebetulan terjadi di luar pengawasan Ibu. Ketika Si Kecil mulai bercerita tentang apa yang terjadi, biasanya Ibu cenderung menasehati anaknya untuk tidak terlibat dengan hal-hal yang tidak baik tanpa memperhatikan dengan baik yang diceritakan oleh sang anak.

Berbicara dengan Pembawaan yang Dewasa

Prinsip komunikasi lainnya yang tak kalah penting adalah berbicara dengan pembawaan yang dewasa saat bersama si Kecil. Sampaikan padanya beberapa kalimat seperti: “Berbicaralah ketika Ibu sudah selesai.”, “Ibu tahu apa yang terbaik untukmu.”, “Lakukanlah apa yang Ibu katakan dan masalahmu akan terselesaikan”. Ibu juga perlu memperkecil frekuensi berkhotbah dan berbicara tentang moral, karena itu tidak akan membantu menciptakan komunikasi yang baik dan terbuka dengan buah hati.

Menghadapi Si Kecil yang Memiliki Masalah

Ketika si Kecil memiliki masalah jangan tanya kenapa, tetapi tanyakanlah apa yang terjadi padanya. Setelah itu, biarkan ia bercerita sampai selesai, baru setelahnya Ibu bisa memberikan komentar. Lalu jika Ibu mempunyai pengetahuan terhadap suatu situasi, jelaskan padanya tentang informasi yang Ibu tahu atau telah diberitahu. Bantulah si Kecil dalam merencanakan beberapa tahap-tahap spesifik untuk menyelesaikan masalahnya.

Hindari Penggunaan Kata-kata yang Merendahkan Si Kecil

Selain tidak boleh membentak, prinsip komunikasi yang perlu Ibu lakukan adalah menghindari menggunakan kata-kata yang merendahkan, seperti bodoh, malas, tidak berguna, nakal, cengeng, penakut, dan sebagainya. Kata-kata negatif seperti itu dapat membuat si Kecil merasa rendah diri dan memang seperti itulah dirinya di mata Ibu. Sebaliknya, Ibu harus memberikan kata-kata positif untuk mendorong dan memotivasi si Kecil untuk mau berusaha lagi.

Berikan Apresiasi

Dukung si Kecil untuk menjaga komunikasi tetap terbuka dengan Ibu. Lakukanlah dengan menerimanya dan memuji usahanya untuk berkomunikasi, sekecil apapun usaha yang ia lakukan. Cara ini akan membuatnya mau untuk berkomunikasi lagi dengan Ibu untuk membicarakan apa saja, sehingga saat ia memiliki masalah Ibu bisa langsung mengetahuinya. Hal ini akan menghindarkannya dari rasa depresi akibat menyimpan sendiri beban di dalam dirinya.

Prinsip komunikasi perlu diterapkan oleh orangtua untuk membangun komunikasi yang baik dengan buah hati. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap orangtua dan anaknya supaya terjalin ikatan yang kuat sekaligus membentuk kepribadian yang baik pada diri si Kecil. Jadi, pastikan Ibu selalu berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip di atas ya, Bu.

Jika ibu memiliki pertanyaan lain seputar nutrisi maupun tumbuh kembang si Kecil, silahkan berkunjung ke laman Tanya Pakar. Para ahli di sana akan menjawab pertanyaan Ibu secara langsung. Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu ya, Bu.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.