Banyak Ibu yang menemui rambut bayinya mengalami kerontokan. Tak perlu panik dulu ya, Bu, karena hal tersebut sangatlah normal. Sebelum membahasnya lebih lanjut, pastikan Ibu selalu memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil selama masa tumbuh kembangnya dengan memberikan ASI yang berkualitas. Ibu bisa minum susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa kebanyakan rambut bayi rontok sebagian bahkan semuanya pada beberapa bulan awal kehidupannya. Nantinya, rambut bayi akan tumbuh kembali secara bertahap dengan kecepatan tumbuh rambut yang tidak sama. Jadi, apakah yang menjadi penyebab kerontokan rambut pada bayi tersebut dan bagaimana cara mengatasinya? Rangkaian informasi di bawah ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut untuk Ibu.

Penyebab Rambut Bayi Rontok

Rambut bayi bisa mengalami kerontokan karena disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini, Bu:

  • Adanya gesekan dan tekanan. Beberapa bayi terkadang terlihat botak di area tertentu, seperti samping atau belakang kepala. Kebotakan ini bisa terjadi akibat adanya gesekan dan tekanan secara terus-menerus, karena bayi masih sering dalam posisi tiduran. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, ia akan bisa duduk sendiri dan lebih aktif bergerak, kemudian rambut pada area tersebut akan tumbuh kembali.
  • Hormon. Salah satu penyebab rambut bayi rontok adalah karena adanya penurunan kadar hormon tertentu pada bayi setelah kelahirannya. Para ahli di Oregon Health and Science University mengemukakan bahwa kerontokan rambut bayi sebagian besar terjadi pada 6 bulan pertama dan bulan ke-3 merupakan puncaknya.

Setelah rontok, rambut bayi ada pada fase istirahat sampai bahan-bahan yang diperlukan dalam pembentukan rambut baru tersedia. Kerontokan umumnya terjadi pada usia 8-12 minggu dan baru mulai tumbuh lagi pada usia 3-7 bulan. Namun Ibu harus menunggu hingga buah hati memasuki usia 2 tahun ke atas untuk rambutnya tumbuh dengan lebat.

  • Mengalami stres. Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami stres lho, Bu. Penyebab bayi stres diantaranya karena operasi, penyakit parah, diet ketat, krisis emosional, atau demam tinggi. Bayi masih memiliki folikel rambut yang sensitif sekali terhadap stres, baik secara fisik maupun emosional. Kerontokan rambut bisa mulai terjadi pada 3-4 bulan setelah bayi menderita stres berat. Dalam waktu 6-8 bulan, perlahan rambut bayi akan tumbuh kembali dengan seluruh siklusnya memerlukan waktu kurang lebih selama 12 bulan.
  • Cradle cap. Ini adalah kondisi di mana kulit kepala bayi dipenuhi bercak kasar, bersisik, dan kadang berminyak. Kondisi tersebut diduga akibat jamur atau perubahan hormon yang menyebabkan kulit kepala menghasilkan minyak secara berlebih.

Baca Juga: Membuat Motif Batik

Artikel Sejenis

Cradle cap sebenarnya tidak mengakibatkan rambut bayi rontok, tapi rambutnya bisa secara tidak sengaja tercabut saat Ibu membersihkan sisik dari kulit kepalanya. Kondisi ini dapat hilang sendiri dalam beberapa minggu atau lebih lama. Namun cradle cap masih tergolong wajar dan tidak berbahaya bagi bayi.

  • Kurap. Kurap atau tinea capitis disebabkan oleh berbagai jamur yang bisa menyebabkan rambut bayi rontok yang disertai dengan gejala ruam merah dan bersisik yang terlihat seperti cincin di kulit kepala. Penyakit ini mudah sekali menular, tapi umumnya tidak menginfeksi anak berusia di bawah 2 tahun. Jadi, kemungkinan ia tertular dari orang lain melalui benda yang telah terinfeksi.
  • Alopecia areata. Adalah sebuah kondisi pada kulit yang menimbulkan munculnya bintik-bintik kebotakan pada kepala. Alopecia areata tidak menular karena disebabkan oleh sistem imun tubuh yang cacat sehingga justru menyerang dan merusak sel-sel rambut sehat di kepala.
  • Menderita hipotiroid. Ini adalah sebuah kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang bertugas untuk mengontrol metabolisme tubuh. Salah satu gejalanya adalah kerontokan rambut di seluruh kulit kepala. Untuk mengatasinya, bayi akan diberi obat untuk menambah hormon tiroid selama beberapa waktu hingga semua rambutnya tumbuh kembali.
  • Telogen Effluvium. Ketika bayi dilahirkan, beberapa folikel rambutnya akan berada pada fase istirahat (fase telogen) dan sisanya berada pada fase tumbuh (fase anagen). Ada faktor tertentu yang bisa mempercepat fase telogen, sehingga menyebabkan rambut bayi rontok, seperti stres saat persalinan.
  • Malnutrisi. Beberapa asupan nutrisi yang tidak tercukupi juga dapat menjadi penyebab rambut bayi rontok. Diantaranya adalah kekurangan protein, asam amino, besi, niacin, seng, dan biotin. Selain itu, asupan vitamin A yang berlebihan juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Jika faktor ini yang terjadi pada bayi Ibu, maka dokter akan merekomendasikan rancangan makan sehat atau memberikan resep suplemen untuk mengatasi malnutrisi pada bayi.

Persalinan tidak hanya membuat stres Ibu saja, tapi juga bayi yang dilahirkan. Stres tersebut dikatakan bisa membuat telogen effluvium (rambut rontok mendadak) pada bayi.

 

Baca juga: Menilik Tradisi Cukur Rambut

Mengatasi Kerontokan Rambut pada Bayi

Rambut bayi rontok merupakan proses alami yang normal terjadi di beberapa bulan pertama kehidupannya, sehingga Ibu tidak perlu panik berlebihan. Namun, Ibu masih bisa melakukan beberapa cara untuk meminimalisir kerontokan tersebut, yaitu:

  • Ubah posisi tidur dan duduk bayi. Untuk mengurangi penekanan dan gesekan pada satu sisi kepala, maka Ibu perlu mengubah posisi tidur dan duduk bayi. Misalnya ia lebih sering menghadap kanan, cobalah untuk mengganti posisinya menjadi menghadap ke kiri.
  • Memperhatikan gejala lainnya. Ibu tentu harus mengetahui dengan pasti apa yang menjadi penyebab rambut bayi rontok untuk bisa memutuskan cara mengatasinya. Cobalah untuk memperhatikan adakah gejala lain yang menyertai kerontokan rambut pada bayi. Jika memang ada, berkonsultasilah pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
  • Merawat rambut dan kulit kepala bayi. Kerontokan rambut pada bayi memang tidak bisa dicegah sama sekali, tapi Ibu masih bisa meminimalisir efeknya dengan cara merawat rambut dan kulit kepalanya. Berikut beberapa langkah perawatan yang bisa Ibu coba praktekkan:
    • Hindari memakaikan topi atau aksesoris rambut lainnya pada bayi saat cuaca sedang panas.
    • Sisir rambutnya hanya setiap dua hari sekali.
    • Gunakan sikat sisir lembut khusus untuk menyisir rambut bayi.
    • Hindari penggunaan pengering rambut untuk mengeringkan rambutnya.
    • Jangan mengikat rambut bayi terlalu kencang.
  • Hindari mengeramasi rambut bayi setiap hari. Rambut bayi tidak perlu dikeramas setiap hari, karena akan memperbanyak kerontokannya. Bahkan, gesekan ringan dari jari Ibu di kulit kepalanya saja sudah bisa membuat rambut bayi rontok. Jadi, sebaiknya cuci rambut bayi 2-3 kali sehari saja dan harus menggunakan sampo yang khusus untuk bayi. Ibu hanya perlu mengoleskan sampo dengan lembut pada rambutnya, lalu bilas dengan air.
  • Sering memberikan tummy time. Tummy time alias tengkurap dapat membantu mengistirahatkan belakang kepala bayi, sehingga kerontokan rambut pun jadi berkurang. Tak hanya itu, tummy time juga baik untuk perkembangan kemampuan bayi, seperti belajar berguling, mendorong, menegakkan kepala, merangkak, kemudian berdiri.

Rambut bayi rontok bukanlah sebuah hal yang perlu dikhawatirkan, Bu. Ibu hanya perlu menunggu selama beberapa bulan untuk rambutnya tumbuh kembali. Namun jika setelah memasuki usia setahun rambut bayi masih belum tumbuh atau terdapat gejala aneh, seperti ruam, kulit kepala mengelupas berlebihan, atau bercak gosong, sebaiknya Ibu cepat membawa bayi untuk diperiksa oleh dokter. 

Selain memerhatikan kesehatan rambut dan kulitnya, pastikan Ibu juga selalu memberikan ASI yang berkualitas kepada si Kecil. Pasalnya, ASI sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung imunitas dan akal cermat Si Kecil dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI,  Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Pantau terus tumbuh kembang si kecil dengan menggunakan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk mengetahui berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar perut, indeks massa tubuh, dan hal-hal penting lainnya yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan. Fitur ini didukung oleh grafik pertumbuhan dari WHO, sehingga Ibu bisa tahu seperti apa tumbuh kembang ideal bagi bayi dan anak-anak. Yuk, coba langsung mencoba fiturnya di sini!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.