Budaya mencukur rambut si kecil telah dikenal turun temurun. Para umat muslim biasa menyelenggarakan upacara cukuran saat anaknya berusia 40 hari dengan maksud membersihkan atau menyucikan rambut si kecil dari segala macam najis dan diharapkan nantinya si kecil akan tumbuh sehat dan dijauhkan dari berbagai macam penyakit. Selain itu upacara ini juga merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang telah mengaruniakan seorang anak.
Pada pelaksanaan upacara ini biasanya para pemuka agama setempat akan hadir dan membacakan doa-doa. Si kecil digendong bapak atau kakeknya akan digunting rambutnya oleh semua yang hadir dengan cara mencelupkan gunting terlebih dahulu ke dalam air kembang 7 rupa sebelum menggunting beberapa helai rambut si kecil. Potongan rambut diletakkan di dalam kelapa hijau yang telah dilubangi atasnya. Berikutnya para penggunting rambut ditetesi minyak wangi pada bajunya, beberapa hari kemudian barulah rambut bayi dicukur habis.
Seluruh potongan rambut si kecil ditimbang di timbangan emas dan dinilai seharga nilai emas yang nantinya akan disumbangkan kepada fakir miskin sebagai sedekah. Setelah ditimbang barulah kelapa yang berisi rambut dikubur.
Sedekah disini mengandung harapan agar si kecil kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat, nusa, bangsa dan agama, serta berbakti kepada orang tuanya. Ini mengingatkan kepada kelapa yang seluruh bagian pohonnya berguna bagi manusia.
Tradisi orang timur
Di Thailand ada upacara Khwan yang diselenggarakan saat si kecil berusia satu bulan. Upacara ini terbagi menjadi 2 tahap dimana tahap pertama rambut si kecil akan dicukur habis oleh biksu/pemuka agama Budha dan ditempatkan pada wadah yang terbuat dari kulit pisang dan kemudian diapungkan ke air. Tahap kedua, pihak keluarga akan mengikatkan tali pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki si kecil kemudian meminta berkat. Umumnya sebelum upacara ini diadakan si kecil belum memiliki nama.
Dalam budaya orang Tionghoa, upacara cukur rambut diberi nama Man Ye /Man Yue yang dirayakan ketika si kecil berusia 1 bulan. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan si kecil pada para kerabat dan relasi dari orangtua. Saat acara ini, rambut si kecil akan dicukur, dibungkus dengan kain merah dan dijahit pada bantal si kecil. Hal ini dilakukan dengan harapan agar si kecil menjadi anak yang berani dan tidak mudah takut.
Tuan rumah biasanya akan menyajikan berbagai macam hidangan untuk para tamu, satu yang wajib ada adalah telur yang kulitnya diberi warna merah. Telur melambangkan suatu tahapan kehidupan yang baru sedangkan warna merah melambangkan perayaan dan keberuntungan. Bentuknya yang oval melambangkan harmoni dan kesatuan. Bila si kecil berjenis kelamin laki-laki, telurnya akan berjumlah genap, sebaliknya bila ia perempuan telurnya akan berjumlah ganjil.
Pada era modern dewasa ini, sekarang pihak keluarga lebih suka mengirimkan bingkisan berupa kue atau nasi kotak kepada para kerabat dan relasi, tentunya tidak lupa menyertakan telur. Sebagai gantinya, para tamu akan membawa berbagai jenis kado seperti pakaian, perlengkapan bayi, angpao hingga perhiasan emas.
Baca Juga: Bermain Bersama si Kecil
Budaya Bali
Berbeda lagi dengan di Bali, upacara cukur rambut diadakan ketika si kecil berusia 3 bulan dengan maksud memperkenalkan dunia pada si kecil. Sebelum usia tiga bulan dipercaya si kecil masih memiliki jiwa yang bersih, suci dan dengan upacara ini untuk pertama kalinya si kecil menyentuh tanah melambangkan kembali ke bumi.
Salah satu bagian upacara ini disebut “Ngangkid” yang bermakna penyucian si kecil dari Tuhan yang berada di lautan. Si kecil akan diperciki air suci di tengah lautan oleh pemuka agama Hindu dengan maksud untuk membersihkan segala yang ‘jahat’ pada tubuh si kecil. Setelahnya si kecil akan diserahkan pada orang tuanya di darat.
Selanjutnya upacara dilanjutkan di rumah dengan memakaikan si kecil pakaian adat Bali dan mengikatkan kain pada pergelangan tangan dan kepala si kecil. Pada upacara ini si kecil akan diberikan perhiasan pertamanya, gelang atau gelang kaki yang terbuat dari perak atau emas dan kotak perak yang berisi potongan tali pusat untuk dikalungkan di lehernya. Hal ini dipercaya dapat melindungi si kecil dari kuasa jahat dan ilmu hitam, kemudian upacara diakhiri dengan berdoa bersama orangtua dan si kecil.
Meskipun berbeda daerah, agama dan kepercayaan; tradisi adalah suatu hal yang perlu dilestarikan dan semua tujuannya untuk kebaikan si kecil.
makasih infonya ff
makasih infonya ff
betul itu..perlu di lestarikan dengan baik
thx u infonya FF
makasih ff ,nice article........:-))
Nice info, thanks FF
makasih ya FF infonya...............
nice info makasih
makasih onya ff
oh begitu ya
Bunda FF, adakah yang melakukan tradisi cukur rambut disana..?
Putri saya dulu gak sampe' 40 hari sudah dicukur kok, seingat saya sih pas tali pusarnya putus, sekitar seminggu..
jadi ingat betapa tidak teganya saya dulu melihat putri saya kehilangan seluruh rambutnya.. hiks, hiks, untunglah sekarang sudah mulai tumbuh rambutnya.. Jadi kelihatan cantik, gak ganteng, haha..
Makasih infonya :-)
Thanks infonya FF
Thanks infonya FF
tradisi ya indah...
Thanks infonya FF
makasih atas infonya ff...
nice info,thnks FF
Makasih info nya FF :)
info yang menarik FF, makasih atas infonya :)
thanks infonya FF
Thanks FF, Artikelnya menarik
nice article, thanks FF
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Makasih FF, nice info
Nice article,thanks FF
Nice article,thanks FF
beragam budaya tapi tujuannya sama...
terima kasihff
terima kasih infonya..
terima kasih infonya..
terima kasih infonya..
thanks atas info menariknya ff
terima kasih infonya..
terima kasih ff...
Thx infonya FF...........................
Thx infonya FF...........................
terimakasih sudah berbagi infonya Frisian Flag....
sangat bermanaat..
info FF top banget dech
thanks infonya ff..
anakku kedua dan pertama aku cukur sampe gundul tuh rambutnya,,, tp justru anak ketiga yg cowo semata wayang ini, malah cuman tak cukur dengan nyisain rambut 1 cm,... ga tau knp kok ga ada keinginan nyukur sampe abis yah..
makasih ya infonya
mksh atas info nya ff...
trimakasih ya infonya..<br />
klo ditempatku klo dicukur tuh biasanya klo udah selapan (40 hari)...
mksh atas info nya ff....
nice info, makasih FF.....
Kalau aku melahirkan jam 12 malam lewat, besok pagi jam 9pagi langsung dicukur rambut (haqiqah) ... :)
makasih infonya FF.....
ke 2 anak saya dicukur rambutny bersamaan dg acara aqeqah,ketika usia sudah 40 hari
ananda pernah sekali di gundul sekarang rambutnya tambah bagus dan lebat
klo dibajang cara nyukurnya dikit2 jadi lama kelamaan rambut bawaan lahir nya udah kecukur semua...ganti rambut baru semua...
makasih info nya ya..
Saya suka infonya, ternyata banyak tradisi yang beda satu sama yang lain. Tapi tujuannya baik.
makasih atas infonya...
rambut putri q gak diplontos habis, hnya gunting dikit aj..tp rambutny tetap lebat dan lembut pastiny...
makasih infonya
Krn aq org jawa,tradisi nya sm dg bunda ana.
menurut saya...tradisi cukur rambut itu bagus. contohnya pada anak saya, waktu lahir rambut di kepalanya agak kemerahan setelah dicukur dan dibotak rambutnya agak hitam walau msh merah dikit dan tumbuhnya banyak. karena waktu dibotak diberi tumubukan dau seledri, kata org...mumpung sedang botak beri tumbukan daun seledri biar nanti tumbuhnya bagus dan rambutnya bisa hitam
klo anakku dulu gak tak cukur plontos...klo orang jawa namanya di bajang
lain ladang lain belalng, lain lubk lain ikannya....baru tau ni FF, makasih ya tambahan pengetahuannya....
terima kasih infonya FF....
wah jd makiin tau aja banyak hal dr FF...
walau tiap daerah punya cara memotong rambut yg berbeda..wajib kita hormati perbedaan itu...
ada istilah jawa desa mawa cara..mungkin seperti itu..tiap wilayah punya aturan sendiri2...