Penyakit kulit pada bayi umumnya tidak berbahaya dan bisa disembuhkan dengan mudah. Namun, bukan berarti Ibu boleh menganggap enteng kondisi ini ya, Bu. Agar kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi dan terhindar dari penyakit, Ibu perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Pastikan Ibu mengonsumsi tambahan nutrisi dari susu Frisian Flag PRIMAMUM untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA dan 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh ibu dengan rasa cokelat yang lezat dan pasti disukai Ibu.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Kulit bayi yang berusia di bawah satu tahun memang sangat sensitif. Hal ini akan membuatnya rentan mengalami permasalahan penyakit kulit pada bayi seperti gatal, kulit kering, kemerahan, ataupun kulit bersisik.

Munculnya penyakit kulit pada bayi bisa memicu rasa tidak nyaman, sehingga si Kecil menjadi lebih rewel dari biasanya. Itu sebabnya Ibu perlu mengetahui apa saja macam-macam penyakit kulit pada bayi baru lahir agar bisa menentukan tindakan pencegahan yang tepat.

Jenis-jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Ada sejumlah penyakit kulit pada bayi baru lahir maupun yang sudah berusia beberapa bulan. Penyakit kulit pada bayi ini dapat dipicu oleh berbagai hal seperti gesekan dengan popok hingga reaksi alergi tertentu.

Berikut beberapa macam-macam penyakit kulit pada bayi yang perlu Ibu waspadai:

Artikel Sejenis

  1. Eksim
  2. Memasuki usia 3 bulan, si Kecil rentan terserang penyakit eksim. Eksim membuat kulit si Kecil terasa gatal yang kemudian menjadi merah, iritasi, dan kering.

    Penyakit kulit pada bayi yang satu ini biasanya ditandai dengan permukaan kulit yang terasa kasar. Si Kecil juga akan sering menggaruk kulitnya apabila ia menderita eksim.

    Eksim tidak bisa disembuhkan total. Namun, Ibu bisa mencegahnya dengan mengoleskan krim pelembab pada kulit si Kecil. Hal ini dilakukan untuk mencegah kulit bayi kering dan gatal serta menghindari pemicu yang menyebabkan eksim kambuh.

  3. Ruam popok
  4. Jarang mengganti popok si Kecil bisa memicu munculnya gangguan kulit yang disebut ruam popok lho, Bu. Ruam popok merupakan salah satu penyakit kulit bayi yang umum terjadi.

    Meski bukan kondisi yang serius, ruam popok bisa menyebabkan iritasi dan gatal di area bokong si Kecil. Ibu perlu menjaga area bokong agar tetap kering dan terhindar dari iritasi kulit bayi.

    Usahakan untuk tidak memakaikan popok terlalu ketat. Bila muncul garis merah di permukaan kulit si Kecil, itu artinya Ibu perlu melonggarkan popoknya.

  5. Biang keringat
  6. Penyakit kulit pada bayi ini disebabkan oleh adanya penyumbatan di kelenjar keringat si Kecil. Alhasil, keringat akan terperangkap di bawah permukaan kulit dan memicu timbulnya bercak atau bintik-bintik kecil berwarna merah.

    Ibu mungkin akan melihat bintik-bintik ini di bagian wajah atau leher si Kecil. Kondisi kulit bayi beruntusan seperti biang keringat juga bisa disertai dengan rasa gatal yang membuat si Kecil sering menggaruk kulitnya.

    Hal ini dapat dicegah dengan menjaga agar si Kecil senantiasa menggunakan pakaian yang bersih dan cepat menyerap keringat. Dengan begitu, keringat yang keluar akan langsung terserap dan tidak menutup pori-pori kulit si Kecil. 

  7. Cacar air
  8. Cacar air termasuk penyakit kulit pada bayi yang cukup serius. Penyebabnya yaitu infeksi dari virus Varicella Zoster. Ibu tidak perlu khawatir berlebihan karena penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

    Ciri khas dari penyakit kulit pada bayi ini yaitu munculnya benjolan ruam berisi cairan yang bisa melepuh dan pecah. Meski umumnya terjadi satu kali seumur hidup, Ibu tetap perlu membawa si Kecil melakukan imunisasi saat muncul bentol berair pada kulit bayi.

    Berdasarkan anjuran IDAI, pemberian vaksin cacar air pada bayi dimulai sejak usia 12 - 18 bulan dengan jeda 6 minggu sampai 3 bulan.

  9. Biduran
  10. Salah satu penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi yaitu biduran. Biduran ditandai dengan munculnya bercak atau benjolan berwarna merah pada wajah, tangan, kaki, dan alat kelamin.

    Infeksi, gigitan serangga, atau bersentuhan dengan alergen merupakan beberapa penyebab kulit merah pada bayi ini. Jika penyebab bintik merah pada kulit bayi ini tidak kunjung selesai, segeralah periksa ke dokter karena dikhawatirkan terkena alergi serius.

  11. Campak
  12. Campak biasanya disertai dengan gejala demam yang disertai munculnya ruam bintik merah pada kulit bayi ini tidak boleh Ibu sepelekan. Centers for Disease Control and Prevention mengkategorikan campak sebagai penyakit menular.

    Penyakit kulit bayi merah ini disebabkan oleh infeksi virus dalam keluarga Paramyxovirus. Namun, campak termasuk golongan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Imunisasi campak bahkan dikategorikan sebagai imunisasi dasar pada usia 9 bulan.

  13. Impetigo
  14. Impetigo merupakan penyakit kulit pada bayi yang dapat menular ke orang lain. Munculnya penyakit ini ditandai dengan luka berwarna kemerahan di wajah si Kecil, khususnya sekitar hidung dan mulut.

    Bila si Kecil mengalami gejala serupa, itu artinya ia terkena infeksi kulit dari bakteri Staphylococcus. Karena sifatnya menular, hindari menggunakan handuk atau barang yang sama dengan si Kecil.

    Baca juga: Impetigo, Infeksi Kulit yang Biasa Menyerang Balita

  15. Milia
  16. Penyakit kulit pada bayi ini juga kerap dialami oleh orang dewasa. Milia atau yang biasa disebut dengan jerawat bayi ini muncul ketika sel kulit mati terperangkap di dalam permukaan kulit.

    Milia ditandai dengan bintik-bintik kecil berwarna putih di sekitar wajah. Namun, bercak putih pada kulit bayi ini juga kerap ditemukan di gusi. Milia bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus ya, Bu.

  17. Hemangioma
  18. Pernahkah Ibu melihat tanda lahir berwarna merah cerah seperti benjolan di tubuh si Kecil? Jika iya, itu berarti bayi manis Ibu mengalami masalah kulit yang disebut hemangioma

    Hemangioma adalah salah satu jenis penyakit kulit pada bayi yang berbentuk oval dengan ukuran hingga 10 cm. Penyakit ini bisa hilang sendiri seiring pertambahan usia si Kecil.

  19. Cradle cap
  20. Cradle cap atau kerak pada kulit kepala bayi adalah kondisi kulit bersisik yang biasanya muncul antara minggu ketiga dan beberapa bulan pertama kehidupan si Kecil. 

    Gejala yang mungkin tampak yaitu munculnya kerak berwarna kekuningan pada kulit kepala, dahi, dan telinga luar. Cradle crap ini tergolong aman dan bisa sembuh sendirinya dalam beberapa minggu.

    Ibu bisa memanfaatkan baby oil untuk membantu melembutkan kerak yang menghambat pertumbuhan rambut ini.

Dengan mengetahui berbagai jenis penyakit kulit pada bayi di atas, Ibu bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai dengan jenisnya.

Tips Mencegah Penyakit Kulit pada Bayi

tips mencegah penyakit kulit pada bayi - ibudanbalita

Beberapa kondisi penyakit kulit bayi bisa dicegah, berikut sejumlah tips yang bisa Ibu coba di rumah:

  1. Rutin mengganti popok
  2. Penggunaan popok bayi yang terlalu lama dapat menimbulkan iritasi kulit lho, Bu. Sebaiknya Ibu segera menggantinya jika sudah terlihat penuh ataupun kotor.

    Ibu disarankan untuk mengganti popok bayi setiap 4 jam sekali, Gunakan juga pelembab sebelum si Kecil memakai popok untuk melindunginya dari ruam popok.

  3. Mengurangi pemakaian air hangat saat mandi
  4. Cukup mandikan si Kecil dengan air hangat tiga kali seminggu untuk menghindari terjadinya iritasi atau kulit kering. Penggunaan air hangat yang berlebihan justru dapat membuat kulit si Kecil kehilangan minyak alami, sehingga kulitnya menjadi kering.

  5. Keringkan badan si Kecil dengan benar
  6. Kesalahan dalam mengeringkan badan si Kecil juga bisa memicu munculnya penyakit kulit pada bayi ya, Bu. Ibu disarankan untuk tidak menggosok kulit si Kecil, melainkan cukup tekan-tekan lembut pada setiap jengkal kulitnya.

    Hindari mengeringkan badan si Kecil dengan handuk yang biasa dipakai orang dewasa. Gunakan handuk khusus bayi yang berbahan lembut agar kulitnya aman dari goresan serat kain.

  7. Perhatikan bahan pakaian si Kecil
  8. Kesalahan dalam memilih bahan pakaian dapat meningkatkan risiko penyakit kulit pada bayi dan menimbulkan biang keringat. Pakaian untuk si Kecil hendaknya berbahan katun yang dapat menyerap keringat agar sirkulasi udara pada kulitnya terjaga.

  9. Cukupi kebutuhan susu si Kecil
  10. Kulit kering dapat disebabkan karena si Kecil kekurangan cairan atau dehidrasi. Memberikan ASI atau susu formula sesuai kebutuhan cairan si Kecil bisa membantu mencegah munculnya penyakit kulit pada bayi.

    Berdasarkan rekomendasi dari WHO, pemberian ASI eksklusif sebagai sumber asupan nutrisi bayi baru lahir harus dilakukan hingga usia 6 bulan.

Tips Merawat Kulit Bayi Sensitif 

Kondisi kulit sensitif si Kecil bisa membuat radang kulit yang menyebabkannya tidak nyaman. Berikut ini beberapa tips merawat kulit bayi sensitif:

  1. Hindari kontak terlalu lama dengan air

    Semakin lama berkontak dengan air membuat si Kecil memiliki penguapan air yang lebih besar dan kulitnya akan menjadi semakin kering. Gunakan air dengan suhu 37-37,5 derajat Celcius dengan durasi mandi sekitar 5-10 menit.

    Ibu sebaiknya memilih produk sabun dengan kelembapan yang tinggi. Selain itu, selalu pastikan popok si Kecil bersih dan kering agar tidak mudah teriritasi bakteri.

  2. Gunakan pelembab khusus bayi

    Penting bagi Ibu untuk merawat si Kecil berkulit sensitif dengan memberikannya produk khusus bayi yang memiliki kandungan melembabkan. Ibu sebaiknya memilih produk pelembab yang hipoalergenik dengan bahan non-iritan.

    Gunakan pelembab secara rutin, minimal dua kali sehari. Aplikasikan pelembab setelah mandi karena setelah mandi kulit si Kecil akan lebih mudah menyerap bahan yang diaplikasikan di atasnya.

  3. Hindari bahan kimia berbahaya

    Hindari menggunakan produk yang memiliki bahan kimia tinggi maupun bahan kimia berbahaya, seperti, alkohol, pewangi, maupun pewarna sintetis. Kulit si Kecil yang sensitif umumnya tidak bisa menggunakan produk dengan kandungan bahan kimia seperti pewangi dan pewarna.

Baca juga: Bingung Memilih Sabun Bayi? Lihat Tipsnya, Yuk!

Tips Memilih Produk untuk Kulit Bayi

tips memilih produk untuk kulit bayi - ibudanbalita

Tak hanya tips di atas, Ibu juga perlu tahu langkah-langkah memilih produk yang tepat untuk si Kecil berkulit sensitif. Beberapa hal yang perlu Ibu perhatikan dalam memilih produk untuk kulit bayi antara lain:

  1. Lihat kandungan produk
  2. Pilih kandungan produk yang bebas pewangi, pewarna, dan alkohol. Dengan cara tersebut Ibu bisa mengurangi risiko si Kecil terkena alergi dan iritasi. Produk yang biasanya melabelkan kata ‘wangi’ dalam produk menggunakan bahan kimia tambahan dalam membuat aroma.

    Selain itu, penting juga bagi Ibu untuk memperhatikan pH yang terkandung dalam produk. Beberapa minggu setelah dilahirkan, pH bayi akan berubah dari pH yang mendekati netral menjadi pH 5,5. Pilihlah produk yang mendekati pH bayi tersebut agar tidak mengganggu lapisan kulit si Kecil.

    Baca juga: Produk Perawatan Kulit yang Harus Dimiliki Bayi dan Cara Pemilihannya

  3. Perhatikan kondisi kemasan
  4. Perhatikan kondisi kemasan, apakah terjadi cacat atau tidak. Pilihlah produk bayi yang kemasannya baik-baik saja. Serta, perlu bagi Ibu untuk selalu memperhatikan tanggal kedaluwarsa produk. Jika produk mendekati tanggal kedaluwarsa, sebaiknya Ibu memilih produk yang baru.

  5. Ikuti aturan pakai dan lihat label peringatan
  6. Penting bagi Ibu untuk membaca aturan pakai yang tertera dalam produk. Biasanya aturan pakai pada produk bayi tercantum di kemasan ataupun menyertakan lampiran aturan pemakaian secara terpisah dalam sebuah kertas. 

    Hal tersebut mencegah terjadinya pemakaian yang berlebihan atau melebihi dosis. Dalam menggunakan produk untuk si Kecil berkulit sensitif, sebaiknya tes dulu pada kulitnya. 

    Caranya, dengan mengoleskan produk pada area tangan si Kecil, kemudian tunggu beberapa jam. Jika terjadi ruam atau gatal, kemungkinan produk tersebut tidak cocok untuk si Kecil.

Itulah informasi tentang penyakit kulit pada bayi beserta langkah pencegahannya. Pemberian ASI sebagai salah satu cara mencegah munculnya penyakit kulit pada bayi perlu Ibu optimalkan dengan mengonsumsi makanan sehat untuk memastikan nutrisi ASI selalu terjamin.

Agar ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Ibu selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.

Frisian Flag PRIMAMUM adalah susu ibu menyusui untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil yang dilengkapi dengan DHA, 9 Asam Amino Esensial (AAE) serta 9 nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag PRIMAMUM mengandung energi sebanyak 360 kalori, DHA 68 mg, protein 18 gram dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang disesuaikan dengan tambahan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama menyusui si Kecil. Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu! 

Selain pemenuhan nutrisi yang tepat dan adekuat, Ibu juga perlu mengetahui sejauh mana progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk coba fiturnya sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di halaman ini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.