Pernahkah Ibu mendapati ruam kemerahan pada kulit si Kecil? Tidak selalu berarti sebagai bentuk reaksi terhadap alergi, bisa jadi ia mengalami biang keringat, Bu. Biasanya biang keringat pada bayi terjadi pada daerah lipatan, seperti leher, selangkangan, atau ketiak. Namun bisa juga terdapat pada bagian yang sering berkeringat, seperti dahi, dada, atau punggung. Pengobatannya tidak boleh sembarangan, Bu, karena kulit bayi masih sangat sensitif. Untuk itu simak dulu penjelasannya di bawah ini:

Banner AKP
Banner Register

Jenis-jenis Ruam

Pada dasarnya kelenjar keringat manusia membentang jauh hingga ke dalam kulit yang dapat menghasilkan empat jenis ruam kulit. Diantaranya adalah:

  1. Miliaria crystallina. Ruam ini membuat kulit melepuh kecil pada lapisan tipis atas kulit yang biasanya disebabkan oleh terlalu banyak terkena sengatan matahari.
  2. Miliaria rubra. Terjadi penyumbatan yang lebih dalam sehingga membuat keringat meresap jauh ke lapisan kulit. Hal ini menyebabkan iritasi dan gatal pada kulit.
  3. Miliaria pustulosa. Ruam jenis ini terjadi saat keringat terinfeksi oleh bakteri piogenik kemudian menjadi nanah.
  4. Miliaria profunda. Ruam ini biasanya berdampak lebih parah dibanding jenis lainnya. Warnanya merah, menonjol, dan terasa gatal.

Kenali Penyebabnya

Cuaca yang panas dapat menyebabkan kelenjar kulit menghasilkan keringat. Namun dibandingkan orang dewasa, bayi dan anak-anak lebih sering mengalami biang keringat. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut:

  • Kulit yang masih sensitif. Di usia bayi, kelenjar keringatnya belum berkembang secara optimal sehingga ia masih sangat sensitif terhadap suhu. Jadi saat suhu panas, keringat si Kecil menjadi terperangkap di bawah kulit dan tidak dapat keluar. Alhasil, terbentuklah benjolan-benjolan kecil atau lepuhan pada kulitnya.
  • Sirkulasi udara kurang baik. Cuaca yang panas disertai dengan sirkulasi udara yang kurang baik juga dapat menjadi penyebab munculnya biang keringat pada bayi. Si Kecil akan terus berkeringat, bajunya menjadi basah dan lembap yang memicu timbulnya ruam kemerahan pada beberapa area.
  • Mengenakan pakaian tebal. Banyak Ibu yang berpikiran bayi akan mudah merasa kedinginan, sehingga memakaikan bayinya dengan pakaian tebal atau beberapa lapis pakaian. Padahal metabolisme bayi lebih tinggi dan justru membuatnya lebih sering merasa kepanasan. Pakaian tebal ini dapat membuat bayi merasa kepanasan yang kemudian menyebabkan iritasi dan ruam di kulitnya.

Biang keringat pada bayi biasanya dimulai dari gejala berupa ruam yang muncul di area wajah, leher, dan lipatan kulitnya. Jangan sampai lepuhan ini terinfeksi, karena berisiko besar menyebabkan nanah. Namun jika Ibu menemukan adanya lepuhan disertai nanah berwarna hijau atau kuning, itu tandanya anak terinfeksi dan harus mendapatkan perawatan khusus. Ada kemungkinan ruam tersebut juga disebabkan adanya komplikasi lain yang menyebabkan si Kecil mengalami gangguan pada kulitnya.


Artikel Sejenis

Baca Juga: Bagaimana si 456 Tumbuh dan Berkembang?


Begini Cara Mengatasinya

Biang keringat memang dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun rasa gatal tentunya akan membuat bayi merasa tidak nyaman hingga menjadi rewel. Untuk meredakannya, Ibu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Memakaikan pakaian yang nyaman. Pilihlah pakaian yang berbahan lembut, tipis, longgar, dan menyerap keringat untuk memperlancar sirkulasi udara di kulit si Kecil.
  • Menyalakan pendingin ruangan. Ibu perlu meningkat sirkulasi udara melalui bantuan kipas angin atau AC supaya si Kecil tidak kegerahan. Jika ia terus berkeringat, maka dapat memperburuk kondisi biang keringatnya.
  • Oleskan salep yang mengandung calamine. Obat salep yang mengandung calamine dapat membantu mengurangi iritasi akibat biang keringat. Ibu bisa mengoleskannya pada bagian ruam di kulit si Kecil, tapi hindarilah area sekitar mata.
  • Menjaga tubuhnya tetap kering. Jika si Kecil berkeringat, segeralah ganti pakaiannya, bersihkan tubuhnya dengan lap yang sudah dibasahi dengan air hangat, lalu keringkan handuk bersih. Sangat penting untuk menjaga tubuhnya tetap kering agar tidak memperparah ruam.
  • Pindahkan bayi ke tempat bersirkulasi udara lebih baik. Jika di dalam kamar atau rumah terasa gerah, untuk sementara Ibu bisa memindahkan bayi ke tempat yang memiliki sirkulasi udara lebih baik. Contohnya saja di teras atau taman belakang.

Obat Alami untuk Biang Keringat

Meski ada lotion khusus untuk mengobati ruam yang bisa dibeli di apotek, tapi tak ada salahnya untuk mencoba pengobatan dengan bahan alami berikut ini:

  • Lemon

    Buah lemon dipercaya berkhasiat dalam mengontrol minyak berlebih karena keluarnya keringat. Gunakan air perasan lemon yang dicampur dengan air hangat untuk memandikan bayi yang terserang gejala biang keringat.

  • Lidah buaya

    Daging lidah buaya sangat banyak khasiatnya, termasuk untuk mengobati ruam dan iritasi kulit. Caranya adalah dengan mencampurkannya dengan air mawar, lalu oleskan pada kulit yang terkena ruam.

  • Cendana

    Bubuk cendana dapat menjadi obat alami biang keringat pada bayi dengan cara mencampurkannya dengan air mawar. Setelah itu oleskan campuran tersebut pada area yang mengalami biang keringat.

Itulah informasi penting seputar biang keringat pada bayi yang penting untuk Ibu ketahui. Segera lakukan penanganan yang telah disebutkan di atas jika Ibu mendapati si Kecil terserang biang keringat. Jika kondisi si Kecil tidak juga membaik, periksakan ke dokter anak atau kulit ya, Bu. Semoga si Kecil cepat sembuh!

Sumber: https://id.theasianparent.com, https://www.halodoc.com