Sebagai orang tua baru, Ibu pasti kebingungan bagaimana cara membersihkan telinga bayi. Ibu pasti juga sering mendengar atau membaca larangan untuk membersihkan telinga si Kecil, meskipun menunjukan tanda kotoran telinga bayi basah. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Padahal seperti orang dewasa, bayi juga memiliki kotoran telinga yang harus dibersihkan. Bagi Ibu yang bingung mengenai apa yang seharusnya dilakukan agar telinga si Kecil tetap bersih, mari terlebih dahulu mengenal tentang kotoran telinga bayi.

Asal Usul Kotoran Telinga Bayi

Kotoran telinga pada bayi disebut juga dengan serumen. Serumen terdiri dari kulit mati serta zat lengket dan tebal yang diproduksi oleh kelenjar telinga. Pemahaman tentang kotoran telinga ini akan bermanfaat dalam memastikan cara membersihkan telinga bayi yang aman. 

Adanya serumen pada telinga bayi merupakan hal yang normal. Pasalnya, serumen berfungsi untuk menghalangi mikroba yang datang dari luar telinga. Dengan kata lain, kotoran telinga memiliki manfaat dalam mencegah infeksi pada bayi. Terutama untuk pendengarannya.

Karakteristik Kotoran Telinga Bayi

Serumen yang dihasilkan tubuh berbeda-beda untuk tiap bayi. Ada yang menghasilkan kotoran telinga sedikit dan ada yang banyak. Ada yang kotoran telinga bayi basah dan lembek. Ada juga kotoran telinga bayi yang cenderung punya karakteristik kering. 

Artikel Sejenis

Tidak hanya dari karakteristik bentuk saja. Ibu juga perlu memahami warna kotoran telinga bayi yang normal. Umumnya, warna kotoran telinga bayi yang normal muncul dengan karakteristik kecoklatan hingga kekuningan. Selain itu, kotoran telinga pada bayi yang normal juga bertekstur lembut dan juga ringan.

Pentingkah Membersihkan Telinga Bayi?

Perlu Ibu pahami bahwa sebagian besar bayi memang tidak terlalu banyak menghasilkan serumen. Sebetulnya, Ibu juga tidak perlu secara intensif mengetahui cara membersihkan telinga bayi. Pasalnya, kotoran tersebut bisa keluar dengan sendirinya dibantu oleh silla, yaitu rambut halus di dalam telinga. 

Telinga sebenarnya memiliki sistem yang baik untuk membersihkan dirinya sendiri sehingga bagian dalam telinga bayi tidak perlu dibersihkan. Namun tentu saja sebgai orang tua, Ibu tidak boleh mengabaikan kebersihan telinga si Kecil. Apalagi jika kotoran telinga mulai mengeluarkan bau tak sedap. 

Untuk mengetahui cara membersihkan telinga bayi yang bau, Ibu bisa lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan telinga bayi secara menyeluruh. Jangan sampai kotoran telinga di telinga bayi sudah menutup gendang telinga karena bisa menjadi masalah. 

Membiarkan kondisi tersebut dan abai dengan cara membersihkan telinga bayi yang bau, bisa membuat si Kecil merasa gatal, infeksi, nyeri, demam, muncul nanah, atau darah dari telinga. Cara membersihkan telinga bayi yang tepat bisa mengurangi risiko gangguan pendengaran permanen yang bisa saja terjadi pada bayi.

Baca Juga: Pentingnya Kasih Sayang Orangtua Kepada Buah Hati

Cara Membersihkan Telinga Bayi

Telinga memang mempunyai sistemnya sendiri untuk membersihkan kotoran-kotoran yang melekat padanya. Namun, ada hal yang perlu Ibu perhatikan terkait cara membersihkan telinga bayi yang tepat. Ibu perlu memastikan untuk menjaga bagian luar telinga si Kecil agar tetap bersih. 

Agar Ibu mudah memahami cara membersihkan telinga bayi, Ibu bisa mengikuti tips berikut ini agar tidak salah melakukan tindakan.

  1. Mulai Dari Bagian Luar

    Dalam memulai cara membersihkan telinga bayi yang tepat, Ibu bisa lebih dulu bersihkan kotoran hanya pada bagian paling luar liang telinga. Akan lebih baik jika dalam cara membersihkan telinga bayi ini Ibu tidak menggunakan cairan pembersih telinga bayi jenis apa pun 

    Ibu perlu memahami bahwa telinga bayi masih sensitif. Cara membersihkan telinga bayi dengan menggunakan cairan pembersih telinga bayi dan penggunaan alat bantu lainnya memiliki risiko penyakit pada telinga si Kecil.

  2. Jangan Gunakan Cotton Buds

    Cara membersihkan telinga bayi yang tepat umumnya menghindari pemakaian cotton buds. Namun, penggunaan alat bantu tersebut masih diperbolehkan. Dalam cara membersihkan telinga bayi yang tepat, Ibu bisa gunakan cotton buds untuk membersihkan bagian luar atau daun telinga. 

    Cara membersihkan telinga bayi tanpa menggunakan cotton buds cenderung jadi langkah yang aman. Mengeluarkan kotoran dari telinga dengan cotton buds justru membuat kotoran terdorong semakin ke dalam dan menumpuk. 

    Selain itu cotton buds juga berisiko menyentuh gendang telinga yang sangat berpengaruh pada pendengarannya semasa bayi hingga tumbuh nanti.

  3. Gunakan Alat Bantu yang Aman

    Meskipun penggunaan cotton buds masih diperbolehkan sebagai bagian dari cara membersihkan telinga bayi. Alangkah baiknya Ibu jangan terlalu sering. Selain itu, pastikan Ibu tidak menggunakan alat pembersih telinga yang terbuat dari logam atau penggunaan benda-benda yang tajam kepada si Kecil. 

    Perlu Ibu pahami bahwa cara membersihkan telinga bayi berbeda dengan yang dilakukan oleh orang dewasa. Maka pemilihan alat bantu yang aman perlu Ibu terapkan agar bagian telinga si Kecil tidak luka dan menyebabkan iritasi. 

  4. Pilih Kain Yang Lembut danBersih

    Menggunakan alat bantu yang aman dan tidak menyebabkan alergi seperti kain merupakan cara membersihkan telinga bayi yang bisa Ibu lakukan dengan tepat. 

    Pastikan dalam melakukan cara membersihkan telinga bayi ini, Ibu menggunakan kain bersih. Alangkah baiknya jika Ibu menghindari penggunaan kapas. Cara membersihkan telinga bayi dengan menggunakan kain dan tanpa kapas merupakan metode yang aman. Pasalnya, partikel kapas yang kecil dan lembut bisa menempel pada telinga si Kecil yang lembap.

  5. Jangan Berikan Cairan Pembersih Telinga

    Obat atau cairan pembersih telinga merupakan salah satu hal yang perlu Ibu hindari saat mengaplikasikan cara membersihkan telinga bayi yang tepat. Namun, hal tersebut juga memiliki pengecualian. Ibu bisa menambahkan obat atau cairan pembersih telinga pada cara membersihkan telinga bayi ini jika obat tersebut merupakan resep yang dianjurkan oleh dokter. 

  6. Bersihkan Saat Mandi

    Cara membersihkan telinga bayi yang aman untuk Ibu lakukan adalah ketika si Kecil mandi. Cara membersihkan telinga bayi terbilang aman karena pada saat mandi telinga si Kecil cenderung basah sehingga mudah dibersihkan. Pastikan untuk menggunakan yang telah dibasahi air untuk membersihkan bagian luar telinga si Kecil.

  7. Pastikan Telinga Bayi Lembap

    Hindari membersihkan telinga si Kecil saat kering untuk memastikan cara membersihkan telinga bayi yang tepat. Kondisi ini terbalik saat kondisi telinga si Kecil dalam keadaan basah basah, telinga yang kering cenderung sulit untuk dibersihkan. Lakukan pembersihan dengan rutin untuk menjaga telinga si Kecil tetap bersih. Ibu juga bisa menyeka dengan baby oil untuk mencegah penumpukan kotoran.

Bila Ibu tidak yakin dapat membersihkan dengan benar segera konsultasikan dengan dokter anak kepercayaan Ibu. Cara membersihkan telinga yang tidak benar bisa mengakibatkan kotoran terdorong lebih dalam, menyebabkan infeksi dan masalah telinga lainnya. 

Selain itu, konsultasikan juga ke dokter apabila jumlah kotoran telinga pada si Kecil sudah sangat banyak. Dokter biasanya mempunyai alat sendiri untuk mengangkat kotoran telinga yakni berupa sendok serumen. 

Bila kotoran telinga si Kecil sudah lunak maka akan dihisap dengan vakum atau dengan menyemprotkan air hangat ke dalam liang telinga si Kecil. Bila kotoran telinga si Kecil sudah terlanjur keras, dokter akan memberikan obat tetes selama beberapa hari untuk memudahkan pengambilan kotoran tersebut.

Membersihkan telinga orang dewasa pun harus berhati-hati, apalagi ketika membersihkan telinga bayi. Ini karena telinga merupakan area yang sangat sensitif. Jangan mencoba secara asal teknik membersihkan atau pengobatan telinga di rumah dan segera konsultasikan ke dokter jika mengalami masalah atau keluhan. Penanganan yang baik bahkan untuk area sekecil telinga, akan menjaga si Kecil baik kini dan nanti. 

Untuk terhindar dari permasalahan penyakit lainnya, Ibu perlu memastikan bahwa si Kecil mendapatkan nutrisi yang lengkap dan seimbang dari ASI. Agar ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. 

Selain dari makanan, Ibu juga perlu mengonsumsi susu yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial – protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang janin serta menjaga kesehatan ibu) dan 9 nutrisi penting lainnya. 

Adapun 9 nutrisi penting tersebut adalah: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, sumber serat pangan inulin, tinggi vitamin C, sumber protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama masa menyusui. 

Semua nutrisi di atas Ibu bisa dapatkan dengan rutin mengonsumsi 2 gelas susu Frisian Flag PRIMAMUM setiap harinya karena Susu Frisian Flag PRIMAMUM memiliki kandungan 9AAE, 9 nutrisi penting untuk Ibu selama menyusui, dan DHA

Bahkan kandungan DHA dalam Frisian Flag PRIMAMUM tertinggi dibandingkan dengan susu sejenisnya. DHA ditambahkan untuk mendukung pertumbuhan otak si Kecil di periode 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Susu Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat dan tidak membuat eneg atau mual. 

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!.

Selain memberikannya ASI yang berkualitas, Ibu juga perlu memantau terus tumbuh kembang si Kecil dengan menggunakan Rapor Tumbuh Kembang Prima yang ada pada Akademi Keluarga Prima. Dengan begitu, Ibu bisa memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan optimal. 

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.