Suatu hari, saya sedang asyik membersihkan telinga si Kecil sehabis ia mandi. Waktu itu, ia masih berusia 2 tahun. Tak disangka, Ibu saya melihat hal tersebut dan berkata, "Dek, bukannya nggak boleh ya, pakai cotton bud?" Sontak, saya pun jadi kaget, Bu. Memangnya benar, ya?

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Keesokan harinya, saya langsung berusaha mencari tahu informasi lebih lengkap seputar perawatan telinga si Kecil. Takutnya, selama ini ada yang salah dengan cara membersihkan yang saya praktekkan. Untungnya ya, saat ini sudah banyak situs kesehatan yang terpercaya dan bisa saya jadikan referensi.

Nah, untuk Ibu yang pernah mengalami kebingungan sama seperti saya dulu, hari ini saya ingin membagikan tips dan informasi yang sudah saya kumpulkan waktu itu. Selamat membaca, Bu!

Kotoran Telinga, Perlukah Dibersihkan?

"Kotorannya kan, penting buat telinga dan bisa keluar sendiri." Begitu kata Ibu saya dulu ketika beliau melarang saya waktu membersihkan telinga si Kecil.  Ibu-ibu sekalian tentunya juga pernah mendengar informasi yang sama, ya.

Artikel Sejenis

Nah, ternyata hal tersebut memang benar, Bu. Berdasarkan info yang saya baca dari situs AskDrSears, kotoran telinga atau yang disebut cerumen sebenarnya diperlukan oleh tubuh karena dapat melindungi telinga dari infeksi bakteri atau jamur.

Dalam situasi normal, bulu-bulu halus dalam telinga yang dinamakan cilia sebenarnya secara otomatis akan membuang kotoran tersebut jika sudah mulai menumpuk. Hanya saja, cerumen seringkali tidak langsung terbuang keluar dan masih menempel di bagian luar liang telinga. Nah, inilah mengapa seringkali terlihat ada kotoran berwarna kekuningan di telinganya yang harus kita bersihkan.

Menggunakan Cotton Bud, Perlukah?

Ini yang jadi pertanyaan saya dulu. Sebenarnya sih, Ibu boleh-boleh saja menggunakan cotton bud atau korek kuping untuk membersihkan telinganya. Namun ada beberapa hal yang wajib Ibu perhatikan, yaitu:

  1. Gunakan cotton bud hanya untuk membersihkan bagian luar telinga.
  2. Sebaiknya hanya sebagian dari ujung kapas saja yang masuk ke dalam telinga. Ini karena cotton bud yang masuk terlalu dalam justru bisa mendorong kotoran kembali ke dalam telinga dan menggumpal di sana.
  3. Ibu pun sebenarnya tidak perlu menggunakan cotton bud untuk membersihkan area luar telinga si Kecil. Sebagai alternatif, gunakan saja kain basah yang lembut untuk mengelap bagian telinganya tersebut.

Segera Bawa Ke Dokter Jika...

Pada umumnya, kita memang bisa membersihkan telinga si Kecil di rumah. Namun, dalam beberapa kondisi, sebaiknya Ibu segera membawa si Kecil ke dokter THT dalam situasi seperti di bawah ini:

  1. Jika si Kecil mengeluh kesulitan mendengar dan merasa telinganya tersumbat, segera bawa ia ke dokter untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Bisa jadi kotorang di dalamnya menumpuk dan mulai mengeras.
  2. Jika telinga si Kecil mengeluarkan gumpalan darah atau lendir berwarna kekuningan dan disertai demam, sebaiknya Ibu memeriksakannya ke dokter, ya. Kemungkinan si Kecil terkena infeksi telinga.
  3. Ketika telinga si Kecil tersumbat karena ada serangga yang masuk ke dalamnya. Sebagai pertolongan pertama, Ibu sebenarnya bisa menuangkan sedikit mineral oil, seperti minyak olive atau minyak bayi untuk mematikan serangga di dalamnya agar mudah dikeluarkan. Namun, seringkali si Kecil meronta kesakitan dan tidak bisa duduk tenang. Oleh karena itu, sebaiknya bawa ke dokter untuk ditindaklanjuti.

Nah, sekarang sudah tahu kan Bu, apa saja yang boleh dan sebaiknya dihindari saat membersihkan telinga si Kecil? Jika Ibu punya tips lainnya, silahkan langsung dibagikan ke saya dan para pembaca lainnya lewat kolom komen di bawah ini, ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.