Kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan diri untuk melihat, memahami, dan mengungkapkan perasaan sesuai dengan keadaan yang dialami saat itu. Pada anak usia 1-3 tahun, kecerdasan emosionalnya masih belum terbentuk dengan baik. Pastikan Ibu memberi si Kecil susu Frisian Flag PRIMAGRO 1+ yang mengandung DHA 4x lebih tinggi dan 9AAE (Asam Amino Esensial) yang dapat membantu perkembangan otak dan pertumbuhannya.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Perkembangan anak usia 3 tahun dari sisi kecerdasan emosional harus terus dilatih agar si Kecil semakin mahir. Meski kecerdasan emosional bisa tumbuh secara alami, tapi ia tetap membutuhkan bantuan dari Ibu sebagai orang tua untuk mengembangkannya. 

Menurut para ahli, kecerdasan emosional berperan terhadap kebahagiaan seseorang. Oleh karena itu, si Kecil perlu memiliki kemampuan emosional yang baik dengan dukungan Ibu melalui beberapa cara berikut ini.

Cara Menumbuhkan Kecerdasan Emosional

Sebagai orang tua, Ibu bisa membantu si Kecil untuk menumbuhkan kecerdasan emosional melalui beberapa cara seperti berikut:

  1. Membantu Si Kecil Mengetahui Emosinya Sendiri

    Langkah awal yang yang harus Ibu lakukan untuk membangun kecerdasan emosional anak adalah membantunya mengetahui emosinya sendiri terlebih dulu. Bantu ia untuk memahami perasaannya, seperti apakah ia sedang sedih, marah, senang, atau kecewa. 

    Artikel Sejenis

    Selain itu, jelaskan juga akibat yang dialami orang lain dengan perasaannya saat itu. Jika si Kecil sudah bisa memahami emosinya sendiri, bantulah ia untuk menyampaikannya dengan caranya sendiri, misalnya melalui gambar atau tulisan.

    Untuk membantu menjelaskan tentang emosi kepada si Kecil, Ibu juga boleh menggunakan alat bantu seperti flash card atau gambar. Tunjukkan padanya gambar-gambar yang memperlihatkan berbagai ekspresi emosi, lalu biarkan ia memilih gambar yang menunjukkan emosinya saat itu. 

    Setelah itu, ajak ia untuk menceritakan tentang emosi yang sedang dirasakannya. Pastikan Ibu menanggapi cerita si Kecil dengan positif. Contohnya jika ia sedang merasa sedih, Ibu bisa menghiburnya untuk membuatnya ceria lagi dengan bercerita dongeng yang lucu. 

    Tanggapan dari Ibu ini sangat berharga bagi buah hati, karena di matanya Ibu adalah seseorang yang akan selalu hadir untuknya apapun kondisi yang sedang ia hadapi.

  2. Bercerita Tentang Emosi Ibu pada Si Kecil

    Tak hanya si Kecil saja yang perlu menceritakan emosinya, Ibu juga sebaiknya melakukan hal yang sama. Hubungan timbal-balik ini dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional si Kecil lho, Bu. Ceritakan padanya alasan yang menyebabkan Ibu merasa marah, sedih, senang, ataupun kecewa.

    Apabila ingin menunjukkan emosi negatif, seperti kecewa atau sedih, Ibu sebaiknya menunjukkan cara mengontrol dan mengeluarkan emosi tersebut. Tujuannya, tentu, untuk mengajari si Kecil bagaimana caranya bersikap dengan benar saat sedang memiliki emosi tersebut.

    Apabila si Kecil melakukan suatu hal yang tidak Ibu sukai, seperti merobek buku, sampaikan rasa keberatan Ibu dengan emosi yang positif. Ibu bisa memberikan nasihat dengan suara lembut dan nada tenang, alih-alih langsung memarahinya. 

    Cara ini akan lebih mudah dipahami oleh si Kecil bahwa sikap tersebut tidak baik dan bisa membuat Ibu marah, sehingga ia seharusnya tidak melakukannya.

  3. Memperkenalkan Perubahan Suasana di Rumah

    Saat sedang berada di rumah, akan ada kemungkinan terjadinya perubahan suasana selama beberapa kali. Hal ini juga penting untuk Ibu ajarkan kepada si Kecil untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional. 

    Perkenalkan perubahan suasana yang terjadi di rumah dan lihatlah bagaimana emosinya dipengaruhi oleh suasana tersebut. Jika si Kecil memperlihatkan ekspresi bosan, Ibu bisa mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas lainnya di luar rumah untuk mengganti suasana.

    menumbuhkan kecerdasan emosional - ibudanbalita

    Baca juga: Tips Mengembangkan Kecerdasan Sosial Anak

  4. Perkenalkan Suasana Hati di Luar Rumah

    Selain di rumah, Ibu juga perlu memperkenalkan suasana hati di luar rumah sebagai cara mengembangkan kecerdasan emosional anak. Bantu ia untuk mengenali perubahan emosi di berbagai tempat dan di setiap suasana. 

    Ibu bisa menanyakan suasana hati yang ia rasakan pada suasana tertentu, misalnya saat berada di kerumunan. Tanyakan bagaimana suasana hatinya saat itu. Jawaban dari si Kecil akan mempermudah Ibu untuk membantunya mengenali suasana yang membuatnya lebih merasa nyaman.

  5. Mencoba Memahami Perasaan Orang Lain

    Selain mengenali emosi pada dirinya sendiri, si Kecil juga perlu memahami perasaan orang lain. Tujuannya supaya ia tidak menjadi pribadi yang egois dan mau mengerti kondisi orang di sekitarnya. 

    Misalnya, saat di Kecil merebut mainan anak lain. Tanyakan padanya bagaimana jika mainannya yang direbut, apa yang akan ia rasakan. Cara ini akan mempermudah Ibu untuk mengajarkan tentang empati pada buah hati sejak dini.

  6. Ajarkan Cara untuk Mengekspresikan Emosi

    Masing-masing emosi memiliki cara pengekspresian yang berbeda. Ajarkan buah hati untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang benar, karena dari sinilah kecerdasan emosional si Kecil akan terlatih dengan baik. 

    Untuk emosi sedih misalnya, jangan pernah melarangnya untuk menangis. Sebab, menangis merupakan sebuah bentuk ungkapan dari perasaan sedih.

    Dampingi si Kecil saat ia menangis sambil mengucapkan kata-kata seperti, “Iya kamu sedih, ya. Boleh kok kalau mau menangis dulu. Nanti kalau sudah selesai Ibu peluk, ya.”. Biarkan ia untuk mengeluarkan emosinya, sebab jika terus dipendam, emosi tersebut akan menumpuk dan dapat menjadi bom waktu.

  7. Ajak Si Kecil Bernegosiasi Tentang Emosinya

    Saat buah hati sedang mengalami suatu emosi, ajaklah ia untuk bernegosiasi tentang hal yang ia inginkan dan keputusan terbaik yang harus diambil. Ia boleh menyampaikan keinginannya, tapi Ibu tetap harus membantu si Kecil untuk mengambil keputusan yang tepat sebagai cara untuk menyalurkan emosinya. 

    Contohnya saja saat si Kecil marah. Ia boleh menyalurkan kemarahannya, tapi jangan sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain, ataupun merusak barang-barang.

Baca juga: 4 Faktor Penting yang Mempengaruhi Psikologi Anak

Gangguan Emosional pada Anak

Menurut Better Health Channel ada beberapa gangguan emosional pada anak yang perlu penanganan khusus, yaitu:

  1. Oppositional Defiant Disorder (ODD)

    Anak yang mengalami ODD dikenal dengan perilakunya yang suka memberontak. Biasanya ditandai dengan; mudah marah, suka mengganggu atau menjahili orang lain, tidak mematuhi aturan, dan sering kali meluapkan emosi dengan menangis kencang, mengamuk, bahkan berguling-guling di lantai.

  2. Conduct Disorder (CD)

    Istilah mudah untuk mendefinisikan anak yang mengalami CD adalah anak yang nakal dan susah untuk diatur. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Kondisi ini ditandai dengan; sering melawan orangtua, kurang empati dengan orang lain, agresif dengan hewan atau orang lain, suka membully dan suka berbohong.

  3. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

    Kondisi ini lebih sering banyak terjadi pada anak laki-laki. Biasanya ditandai dengan; sulit fokus, impulsif, emosi yang suka meledak-ledak, dan overaktif.

Kapan Harus Diskusi dengan Dokter?

Kapan harus diskusi dengan dokter - ibudanbalita

Perkembangan anak usia 3 tahun memanglah tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya. Apabila si Kecil tak kunjung menunjukkan perkembangan kecerdasan emosional seperti pada umumnya, Ibu bisa mendiskusikannya dengan dokter. Berikut beberapa kondisi yang patut Ibu curigai terkait perkembangan kecerdasan emosional anak usia 3 tahun berdasarkan Tabel Denver II laman Babycenter:

  • Motorik kasar; kurangnya kemampuan si Kecil untuk berdiri satu kaki selama 2-3 detik
  • Motorik halus; tidak bisa menyebut satupun warna dengan benar, kurang bisa menggerakkan ibu jari tangan, kurang bisa menggambar lingkaran
  • Bahasa dan bicara; belum bisa berbicara yang dapat dimengerti oleh orang lain, sering berhenti sejenak dan tampak kesulitan menyampaikan kata-kata saat berkomunikasi.
  • Sosial Emosional; Tidak tertarik mengomunikasikan atau mengekspresikan perasaannya.

Kecerdasan emosional penting untuk dikembangkan sejak dini supaya si Kecil mampu memahami serta mengelola emosi dengan baik. Terus bersabar untuk membantu dan mendukung buah hati ya, Bu. Semoga kelak ia menjadi pribadi yang baik dan membawa kebahagiaan baik keluarga maupun orang di sekitarnya.

Untuk mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak, sebaiknya Ibu pilih asupan yang punya kombinasi DHA tinggi dan dan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) yang bisa mendukung tumbuh kembang si Kecil. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan DHA juga dapat memengaruhi emosional dan psikologi anak. S

Tahukah Ibu? Sekitar 90% perkembangan otak si Kecil di 5 tahun pertamanya sangat membutuhkan asupan DHA. Itulah sebabnya, si Kecil perlu mengonsumsi DHA yang cukup untuk mengoptimalkan fungsi otak. Nah, Ibu bisa mendapatkan DHA tinggi dalam susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+.

Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri. 

Semua nutrisi penting ini bisa Ibu dapatkan dengan memberikan si Kecil susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 1+ untuk dukung Akal Cermat dan Imunitas si Kecil. Selain mengandung DHA tinggi serta 9AAE, susu ini juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3&6, Asam Sialat, dan Sphingomyelin tertinggi di kelasnya. Susu ini juga mengandung serat pangan inulin yang dapat menjaga kesehatan pencernaan.

Pantau juga kondisi sosial dan emosional (SEL) Si Kecil, Bu. Karena ternyata hal ini memengaruhi kesuksesannya saat dewasa nanti, lho. Cari tahu kondisi si Kecil saat ini dengan test Emo Meter yang dikembangkan oleh Psikolog Ligina Ayudia., M.Psi. Yuk, coba Emo Meter sekarang!

Jangan lupa registrasikan data Ibu untuk informasi dan fitur lengkap seputar kehamilan dan tumbuh kembang si Kecil dari Ibu dan Balita. Selain itu, dengan registrasi Ibu juga dapat memperoleh poin yang akan bisa ditukarkan dengan hadiah dan promo yang menarik. Daftar sekarang di sini ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.