Memiliki bayi sehat bisa dilakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya sejak masih di dalam kandungan. Namun karena berbagai sebab, si Kecil bisa saja lahir dengan kondisi fisik yang kurang sempurna, Bu, misalnya bentuk kepala yang tidak normal. Hal ini dialami oleh anak sahabat saya yang baru berusia dua bulan. Bentuk kepalanya terlihat janggal dan tidak simetris. Setelah memeriksakannya ke dokter, ternyata ia mengalami plagiocephaly atau sindrom kepala datar.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Kondisi plagiocephaly ini ditandai dengan adanya area datar di bagian belakang atau salah satu sisi kepala. Lalu, apa penyebab dan dampaknya bagi si Kecil? Ayo simak pembahasannya di bawah ini.

Penyebab dan Faktor Risiko Plagiocephaly

Tulang tengkorak yang masih lembut, membuat kepala bayi mudah berubah bentuk jika menerima tekanan secara terus-menerus. Ketika proses kelahiran normal, bisa jadi kepala si Kecil mendapatkan tekanan saat akan dikeluarkan melalui jalur kelahiran. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya plagiocephaly, Bu. Setelah ia lahir, kebiasaan tidur dengan posisi yang sama dalam waktu lama, juga bisa membuat bentuk kepalanya menjadi datar di bagian tertentu.

Selain dua penyebab di atas, dokter juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat si Kecil berisiko terkena plagiocephaly, yaitu:

  1. Bayi prematur

    Jika si Kecil lahir dalam keadaan prematur, ia akan semakin berisiko mengalami plagiocephaly. Pasalnya, tulang pada bayi prematur sangatlah lembut karena belum terbentuk dengan sempurna. Selain itu, bayi prematur juga mengalami kesulitan untuk mengendalikan pergerakan kepalanya, Bu. Kondisi ini membuat kepala bayi prematur hanya berada pada satu posisi dalam waktu yang lama, sehingga kemungkinan ia terkena plagiocephaly pada bayi akan lebih besar.

    Artikel Sejenis

  2. Kehamilan kembar

    Pada kehamilan kembar, kepala bayi bisa saling berhimpitan dengan kepala saudaranya di dalam rahim. Tekanan pada kepala bayi saat berhimpitan, dapat menyebabkan terjadinya kondisi plagiocephaly.

  3. Kurangnya jumlah cairan ketuban

    Jika Ibu kekurangan cairan ketuban, si Kecil tidak memiliki cukup ruang untuk bergerak. Selain itu, kurangnya jumlah cairan ketuban juga menyebabkan si Kecil tidak terlindung dengan baik dari guncangan di luar perut Ibu yang bisa berakibat pada kondisi plagiocephaly.

    Beruntungnya, plagiocephaly tidak mengganggu perkembangan otak dan , Bu. Penanganan medis pun tidak dibutuhkan pada kasus plagiocephaly ringan, karena tulang tengkorak si Kecil akan kembali normal secara alami seiring bertambahnya usia si Kecil. Namun, Ibu harus mendukung proses pemulihan bentuk kepalanya dengan rajin mengubah posisi si Kecil ketika tidur, menyusui, atau bermain, ya. Hal ini untuk mencegah tekanan berlebih pada bagian kepala tertentu yang dapat menyebabkan plagiocephaly. Supaya lebih jelas, berikut beberapa tips dari dokter yang bisa Ibu lakukan.

  4. Ubah posisi kepala si Kecil ketika tidur

    Meskipun salah satu penyebab dari plagiocephaly adalah karena tidur telentang dalam waktu yang lama, Ibu tidak disarankan untuk mengubah posisi tersebut menjadi tengkurap atau menghadap ke samping. Pasalnya, tidur dalam posisi telentang direkomendasikan oleh para ahli karena baik untuk membuat bayi sehat dan terhindar dari Sindrom Kematian Bayi Mendadak. Agar ia tidak mengalami plagiocephaly, ubah posisi kepala si Kecil setiap kali menidurkannya. Misalnya, ketika tidur siang menghadap ke kiri, sementara tidur malam menghadap ke kanan.

  5. Menggendong si Kecil

    Selain karena tidur, sebaiknya hindari kondisi plagiocephaly dengan tidak membiarkan si Kecil terlalu lama berbaring telentang di atas ranjang ya, Bu. Sebaliknya, Ibu disarankan untuk menggendong si Kecil, terutama saat ia sedang terjaga dan ketika ingin memberinya susu. Cara ini dapat mengurangi tekanan pada kepala si Kecil, sehingga ia bisa terhindar dari plagiocephaly. Ketika menggendong atau menyusui si Kecil, jangan lupa untuk mengubah posisinya juga ya, Bu. Satu waktu menggunakan tangan kanan, dan di waktu yang lain menggunakan tangan kiri.

  6. Meletakkan si Kecil dalam posisi berbaring di atas perut

    Selain bisa mengurangi tekanan pada kepala si Kecil, menempatkan ia dalam posisi berbaring di atas perut, juga bermanfaat untuk kesehatan fisik bayi karena dapat melatih keseimbangan dan kekuatan ototnya dan terhindar dari plagiocephaly. Waktu terbaik untuk menempatkan si Kecil dalam posisi ini adalah sebelum menyusui, sesudah atau mandi, dan setelah bangun tidur. Supaya si Kecil lebih mudah untuk mengangkat kepalanya, posisikan lengan sedikit ke depan dengan bertopang pada siku. Jika ia terlihat kesulitan, Ibu bisa membantunya dengan menggunakan bantal.

Nah, itulah beberapa penyebab, gejala, dan cara mengobati kondisi plagiocephaly. Sekarang Ibu sudah tahu apa penyebab dan bagaimana cara mencegah plagiocephaly. Namun, jika permukaan datar pada kepala si Kecil tidak kunjung berubah setelah mengikuti tips di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter ya, Bu, karena penanganan yang cepat dan tepat tentu dapat membuat bayi sehat.

Selain untuk terhindar dari plagiocephaly, jangan lupa untuk selalu menjaga produksi dan kualitas ASI, ya, Bu. Sebab, ASI merupakan sumber nutrisi paling terbaik untuk tumbuh dan kembang si Kecil. 

Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat .

Frisian Flag Primamum adalah susu ibu menyusui dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 360 kalori, protein 18 gram, DHA 68 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. DHA dibutuhkan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Selain pemenuhan nutrisi, Ibu juga bisa mengetahui progres pertumbuhan dan perkembangannya melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Di fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Yuk, coba sekarang!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.