Bu, sering melihat anak-anak menggunakan sepeda tanpa pedal? Nah, sepeda itu dikenal juga dengan istilah balance bike. Jenis sepeda ini berbeda dengan sepeda pada umumnya karena tidak memiliki rantai dan pedal. Untuk mengendarainya, si Kecil hanya perlu mendorong dengan kaki dan menjaga keseimbangan tubuhnya. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Sadel atau dudukan pada balance bike juga dibuat rendah, sehingga si Kecil dapat menapakkan kakinya dengan mudah. Sepeda ini juga memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan sepeda anak biasa agar dapat dikendarai oleh si Kecil dengan mudah. 

Sepeda ini hadir dengan beragam ukuran, mulai dari ukuran terkecil yang dapat digunakan untuk anak yang baru bisa berjalan dan berlari, yaitu yang berusia sekitar 18 bulan hingga ukuran yang dapat digunakan untuk anak berusia 5 tahun. 

Beberapa tahun belakangan, tren balance bike semakin ramai di kalangan para orang tua. Jika dulu anak-anak yang mulai belajar bersepeda pasti menggunakan bantuan roda empat. Ternyata lain dulu, lain sekarang lho, Bu. 

Saat ini sudah banyak orang tua yang memilih sepeda tanpa pedal karena dianggap lebih bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Namun, anggapan tersebut benar? Atau justru hanya tren semata? Ibu akan tahu jawabannya dalam artikel ini. Jadi, simak penjelasannya sampai selesai yuk! 

Artikel Sejenis

Manfaat Balance Bike untuk Anak

Tak hanya sekadar tren, ternyata balance bike juga memiliki beberapa manfaat yang penting untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Berikut adalah manfaat balance bike yang perlu Ibu ketahui:

  1. Melatih anak naik sepeda

    Balance bike bisa jadi alat yang dapat membantu si Kecil belajar naik sepeda sebelum beralih ke sepeda khusus anak yang berpedal. Bahkan, penggunaan balance bike dinilai lebih efektif dibandingkan sepeda roda tiga atau sepeda roda empat lho, Bu. 

    Awalnya, si Kecil akan berusaha mencari cara menggerakkan sepeda tanpa pedal ini. Perlahan tapi pasti, mulai dari berjalan tertatih, lalu setengah berlari, sampai ia bisa berlari menggunakan sepeda dan mencari titik seimbangnya sendiri. Dengan begitu, transisi ke sepeda roda dua dengan pedal akan lebih mudah dilakukan oleh si Kecil. 

  2. Melatih koordinasi 

    Saat si Kecil terbiasa mengendarai balance bike, maka koordinasi antara otot, sendi, otot, mata, dan telinga akan meningkat. Selain itu, gerakan maju, mundur, belok, dan berhenti akan mengasah fokus dan konsentrasi si Kecil. 

  3. Melatih keseimbangan

    Saat berjalan, berlari, membungkuk, dan melakukan kegiatan sehari-hari lainnya, si Kecil pasti membutuhkan keseimbangan yang baik. Untuk mendukung keseimbangan tubuh si Kecil, maka bagian otot punggung, tungkai, dan kakinya pun harus kuat. 

    Otot-otot tersebut bisa terlatih lebih kuat jika si Kecil aktif bergerak dan berolahraga. Nah, salah satu cara melatih keseimbangan yaitu dengan menggunakan balance bike. Selain itu, sepeda ini juga bisa membiasakan si Kecil untuk menggunakan sepeda yang ada rantai dan pedalnya. 

  4. Membuat si Kecil lebih berani

    Tahukah Ibu, ternyata balance bike juga bisa membuat si Kecil lebih berani dan percaya diri lho. Saat si Kecil diajarkan untuk menggunakan sepeda tanpa pedal ini, maka ia berusaha untuk mengoordinasi gerakan anggota tubuhnya sendiri. 

    Awalnya, mungkin si Kecil akan bingung dan takut, tetapi jika sudah terbiasa, ia pasti akan lebih berani bersepeda lebih jauh lagi. Semakin hari, kemampuan si Kecil pasti akan semakin meningkat dan rasa percaya dirinya pun bertambah karena ia sudah yakin bisa melakukannya. 

  5. Membangun kedekatan emosional

    Belajar naik sepeda dengan bimbingan Ibu bisa menjadi momen bonding yang dapat membangun kedekatan emosional. Saat Ibu menemani si Kecil belajar naik sepeda, Ibu juga dapat menyemangati si Kecil dan memberikan apresiasi jika ia sudah berani melakukannya. Perkembangan si Kecil ketika ia tidak bisa menggunakan balance bike hingga dapat bersepeda dengan lancar pasti jadi momen yang tak terlupakan

  6. Menyehatkan fisik dan mental anak

    Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik, penggunaan sepeda juga dapat menjaga kesehatan mental si Kecil. Ini karena bersepeda termasuk aktivitas fisik yang menyenangkan. 

    Dengan begitu, kegiatan ini bisa menjadi sarana si Kecil untuk mengekspresikan diri, mengungkapkan perasaannya, membangun rasa percaya diri, dan mengeksplorasi lingkungan. Olahraga yang rutin juga dapat mengurangi stres pada anak dan membuat ia lebih bahagia. 

Bagi Ibu yang ingin memberikan balance bike pada anak, saat ini sudah banyak model, warna, dan variasi yang bisa dipilih. Kisaran harganya pun cukup beragam, mulai dari Rp 200 ribu hingga jutaan rupiah.

Baca juga: Tips Optimalkan Pertumbuhan Tinggi Anak

Tahap Mengendarai Balance Bike 

Melansir laman resmi twowheelingtots.com, berikut adalah tahap yang akan dialami si Kecil saat belajar mengendarai balance bike: 

  1. Berdiri dan berjalan

    Ini adalah tahap pertama bagi anak-anak yang baru mengendarai balance bike. Selama tahap ini, Ibu hanya perlu mengikuti apa yang dilakukan si Kecil. Biarkan ia berjalan di atas sepeda sesuai kemampuannya. 

    Hindari memaksa si Kecil untuk mengendarai sepeda tanpa pedal dengan duduk, biarkan ia berkenalan dengan cara kerja balance bike. Selain itu, pastikan Ibu memberikan si Kecil banyak kesempatan untuk naik dan mencoba berdiri sendiri serta berjalan menggunakan sepeda ini. 

  2. Duduk dan berjalan

    Setelah si Kecil sudah ‘berkenalan’ dan terbiasa dengan balance bike, maka tahap selanjutnya yaitu duduk dan berjalan. Bantu si Kecil untuk mengendarai sepeda ini dengan posisi tubuhnya sambil duduk di jok dan menggerakan kakinya untuk berjalan. 

    Menstimulasi tahap ini akan lebih cepat jika si Kecil belajar bersepeda dengan teman-teman yang menggunakan balance bike juga. Sebab, jika si Kecil melihat temannya sudah mengendarai sepeda ini dengan cara duduk dan berjalan, maka ia akan terdorong untuk melakukan hal serupa. 

  3. Duduk, lari, dan seimbang

    Kemampuan si Kecil mengendarai balance bike akan semakin meningkat dan masuk ke tahap duduk, lari, dan seimbang. Pada tahap ini, si Kecil akan semakin lancar mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan mengendarai sepeda tersebut. 

    Meskipun si Kecil terlihat sudah lancar, Ibu tetap harus memantaunya dengan baik. Beri tahu si Kecil tentang cara bersepeda yang benar jika ada kendaraan lain atau jika sedang di wilayah yang ramai. 

  4. Duduk, lari, dan meluncur

    Saat si Kecil sudah semakin lancar menggunakan sepeda keseimbangan ini, saatnya Ibu beri tantangan ia untuk berani meluncur di jalan yang lurus. Dengan begitu, si Kecil akan lebih berani dan keseimbangan tubuhnya semakin meningkat. Ibu juga tetap harus memantau si Kecil dengan baik.

Supaya penggunaan sepeda ini lebih aman, sebaiknya Ibu melengkapi kebutuhan lain untuk bersepeda, seperti alat pengaman yang meliputi helm serta pelindung lutut dan siku. Alat pengaman ini akan mengurangi rasa sakit jika si Kecil terjatuh saat mengendarai balance bike. 

Agar tumbuh kembang si Kecil lebih optimal, Ibu tetap harus memberikan asupan nutrisi yang berkualitas setiap harinya. Pastikan nutrisi tersebut termasuk ke dalam menu makan utama dan makan selingan atau camilan si Kecil. Salah satu nutrisi yang sebaiknya dikonsumsi si Kecil adalah susu pertumbuhan dengan zat gizi lengkap.

Susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 3+ bisa jadi pilihan terbaik karena mengandung 9 Asam Amino Esensial (9AAE) secara lengkap untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil lebih optimal. Selain itu, susu Frisian Flag PRIMAGRO AAE 3+ juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya, seperti minyak ikan, omega 3, omega 6, zat besi, zinc, protein, kalsium, magnesium, serta vitamin dan mineral lain untuk mendukung potensi si Kecil tumbuh pintar, kuat, dan tinggi.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.