Demi menjaga kesehatan balita, Ibu tentu akan melakukan banyak hal di usia tumbuh kembangnya saat ini, mulai dari melengkapi kebutuhan nutrisi hingga menstimulasi perkembangan motorik maupun kognitifnya. Namun, hal-hal tersebut tak cukup untuk menjaga kesehatan si Kecil lho, Bu. Ibu juga perlu memberikannya imunisasi secara rutin sejak tahun pertamanya untuk melindungi tubuhnya dari infeksi yang mungkin menyerang.
Nah, bicara soal imunisasi, beberapa waktu yang lalu teman saya baru bercerita bahwa setelah si Kecil menginjak usia satu tahun, ia masih membutuhkan beberapa imunisasi tambahan yang penting untuk menjaga kesehatannya. Seperti yang kita tahu, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization) sangat menganjurkan agar si Kecil diberikan enam jenis imunisasi dasar yang disediakan oleh pemerintah baik secara gratis maupun dengan harga murah.
Selain itu, ada juga beberapa imunisasi tambahan yang disarankan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk diberikan kepada si Kecil untuk menjaga kesehatannya dari berbagai penyakit, yaitu:
- Pneumokokus (PCV)
Imunisasi jenis ini sangat dibutuhkan oleh si Kecil untuk menjaga kesehatan balita dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak), infeksi telinga, dan pneumonia. Pemberian vaksin ini biasanya dilakukan pada usia 2, 4, dan 6 bulan. Lalu, diulangi kembali pada usia antara 12-15 bulan sebanyak 1 kali.
- Hib (Haemophilus influenzae)
Agar kesehatan balita tetap terjaga, Ibu perlu memberikan vaksin Hib untuk melindungi tubuh si Kecil dari virus Haemophilus Influenzae tipe B yang dapat menyebabkan radang selaput otak, infeksi paru (pneumonia), dan infeksi pada katup pita suara dan tabung suara (epiglotitis). Vaksin jenis ini, biasanya diberikan kepada si Kecil pada usia 2, 4, 6 dan diulang kembali pada usia 18 bulan. ,
- Tifoid
Salah satu cara menjaga kesehatan balita adalah dengan memberikannya vaksin tifoid. Vaksin jenis ini biasanya diberikan pada si Kecil di atas usia dua tahun dan diulang Pemberikan vaksin tifoid dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu oral dan suntik. Namun, vaksin tifoid oral biasanya diberikan kepada anak yang sudah berusia di atas enam tahun.
- Hepatitis A
Vaksin jenis ini biasanya diberikan kepada anak berusia di atas dua tahun sebanyak dua kali dengan jeda pemberian 6-12 bulan untuk melindungi tubuh si Kecil dari virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan penyakit radang hati.,
- Varisela
Supaya tubuh si Kecil terhindar dari virus penyebab cacar air, Ibu bisa memberikannya vaksin varisela. Biasanya vaksin jenis ini diberikan kepada anak yang sudah berusia satu tahun sebanyak satu kali. Baiknya lagi, vaksin ini masih bisa diberikan kepada si Kecil saat ia dewasa apabila ia belum pernah medapatkan imunisasi varisela.
Itulah beberapa jenis imunisasi tambahan yang penting untuk menjaga kesehatan balita. Apabila Ibu membutuhkan informasi lebih lengkap seputar vaksin yang dibutuhkan oleh si Kecil, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Bu. Semoga informasi ini bermanfaat!