Cara penyimpanan ASI perah yang benar perlu diketahui setiap ibu. Khususnya bagi Ibu bekerja alias working mom, sehingga bisa sukses memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil. Ya, memerah ASI merupakan jalan terbaik untuk tetap memenuhi asupan nutrisi anak di tengah padatnya aktivitas ibu. 

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

ASI merupakan nutrisi yang dibutuhkan bayi agar tumbuh optimal. Pasalnya, air susu ibu memiliki banyak nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Melansir IDAI, ASI mengandung kandungan gizi seperti kolostrum, lemak, protein, karnitin, vitamin, dan mineral. Oleh karenanya, ASI perah tak bisa sembarangan penyimpanannya, agar gizi yang terkandung di dalam ASI tetap terjaga dan tidak hilang.

Jika penyimpanan ASI salah, bukan hanya dapat menurunkan kualitas ASI saja. Bahkan tidak menutup kemungkinan hal ini dapat memicu timbulnya bakteri, yang tentunya amat membahayakan kesehatan si Kecil. Simak artikel selengkapnya, yuk Bu!

Tata Cara Penyimpanan ASI Perah

Berbicara mengenai penyimpanan ASI, hal pertama yang harus dilakukan tentu dengan menuangnya ke dalam storage bag terlebih dulu. Storage bag atau tempat penyimpanan ASI yang bisa digunakan ada dua, antara lain kantong plastik dan botol kaca. Jangan lupa beri keterangan hari dan tanggal agar ibu mengetahui kapan ASI tersebut perlu segera dikonsumsi. 

Jika Ibu sedang berada di luar, ASI bisa disimpan sementara pada cooler bag yang diberi ice gel selama maksimal 24 jam. Penyimpanan ASI selanjutnya harus disimpan ke dalam lemari pendingin. Adapun tata cara penyimpanan ASI di dalam kulkas atau freezer adalah sebagai berikut:

Artikel Sejenis

  • Masukan ke chiller terlebih dulu. Untuk mencegah terjadinya perubahan suhu secara tiba-tiba, ada baiknya ASI dimasukkan ke bagian bawah kulkas terlebih dahulu (chiller), dan diamkan kurang lebih selama dua jam. 

  • Setelah dua jam, masukkan ke freezer. Setelah kurang lebih dua jam disimpan di bagian bawah kulkas, Ibu baru bisa memindahkannya ke dalam freezer, karena suhu ASI sudah berubah menyesuaikan suhu kulkas.

Perubahan suhu mendadak pada tempat penyimpanan ASI, secara klinis dapat mengubah nutrisi yang terkandung di dalamnya. Jadi, sebisa mungkin lakukan urutan cara penyimpanan ASI di atas ya, Bu.

Masa Berlaku ASI Perah

ASI yang sudah diperah, sebaiknya langsung segera Ibu simpan di dalam kotak pendingin atau kulkas. Sebab jika terlalu lama didiamkan di suhu ruang, ASI akan basi dan tak layak minum. ASI hanya dapat bertahan pada ruangan dengan suhu 25 derajat celsius, maksimal hingga 4 jam saja.

Ada masa berlaku ASI perah yang perlu Ibu ketahui juga, nih. Meski penyimpanan ASI di kulkas atau freezer bisa bertahan lama, perhatikan masa berlakunya berikut ini:

  • Jika disimpan di suhu ruangan sekitar 25 derajat Celsius, ASI perah tahan hingga 6 jam
  • Jika disimpan di dalam kotak pendingin yang ditambah ice gel, ASI perah tahan hingga 24 jam
  • Jika disimpan di bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celsius, ASI perah tahan hingga 5 hari
  • Jika disimpan di dalam freezer dengan suhu -18 derajat celsius atau lebih rendah, ASI perah tahan hingga 6 bulan.

Semakin lama penyimpanan ASI perah, baik didinginkan maupun dibekukan, pada dasarnya akan menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI. Meski demikian, ASI perah yang sudah dibekukan nilai gizinya tetap masih jauh lebih baik dibandingkan susu jenis lain.

Langkah-langkah Menyairkan ASI Perah

Selain cara penyimpanan ASI, Ibu juga perlu mengetahui langkah-langkah mencairkan ASI yang tepat untuk dikonsumsi bayi. Berikut di antaranya:

  1. ASI perah bisa dicairkan menggunakan penghangat ASI elektrik.
  2. Jika ASI perah masih sangat beku karena dari freezer, cairkan terlebih dulu dengan meletakkan botol atau kantong penyimpan ASI pada chiller.
  3. Bila dibutuhkan segera, ASI perah bisa dicairkan dengan cara menempatkannya di bawah air mengalir bersuhu normal, lalu dilanjutkan dengan aliran air hangat
  4. ASI perah juga bisa dicairkan menggunakan wadah berisi air hangat, pastikan hangatnya seperti suam-suam kuku.

Hindari menyairkan ASI dengan menggunakan microwave, karena gelombang panasnya ditengarai dapat menimbulkan bintik-bintik pada botol ASI yang kemungkinan dapat memberikan risiko berbahaya untuk bayi. 

Sterilisasi Botol dan Peralatan Memerah ASI

Sterilisasi botol dan peralatan memerah ASI wajib hukumnya, karena mencucinya saja belum cukup. Hal ini dilakukan demi menghindari kontaminasi bakteri yang rentan menghinggapi setiap komponen botol dan peralatan memerah ASI, jika kurang dibersihkan dengan baik. Jika hal itu terjadi, maka si Kecil akan berisiko mengalami gangguan sistem pencernaan, maupun penyakit lainnya yang berbahaya.

Proses sterilisasi ini dapat dilakukan dengan alat sterilizer ataupun manual. Jika manual, artinya kamu hanya perlu merebus botol dan bagian pompa ASI lain yang bersentuhan dengan kulit, menggunakan air mendidih selama kurang lebih 5-10 menit. Sementara menggunakan sterilizer pastinya lebih praktis, karena Ibu bisa sekaligus mengeringkan dan sterilisasi peralatan ASI secara bersamaan.

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas ASI

Dalam memberikan ASI perah kepada si Kecil, tentunya Ibu perlu menghasilkan stok ASI yang memadai agar kebutuhan menyusui bayi tercukupi dengan baik. Kuantitas dan kualitas ASI sendiri bergantung pada apa yang ibu konsumsi. Sehingga penting bagi Ibu untuk memperhatikan asupan makanan sehari-hari.

Selama menyusui, Ibu perlu asupan khususnya yang tinggi protein hewani. Perbanyak mengonsumsi susu, telur, ikan, daging merah, daging putih, dan kacang-kacangan serta hasil olahannya. Lengkapi juga nutrisi prima Ibu dengan rutin minum susu Frisian Flag PRIMAMUM

Frisian Flag PRIMAMUM kaya akan sumber 9 Asam Amino Esensial (9AAE) dan 9 Nutrisi Penting lebih tinggi yang amat mempengaruhi kualitas ASI. Kandungan 9AAE penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Asam amino ini harus dikonsumsi secara rutin dan setiap hari karena tubuh tidak bisa menggantikan nutrisi ini jika asupannya kurang

Selain itu, Frisian Flag PRIMAMUM mengandung tinggi kalsium dan tinggi vitamin C tinggi yang berguna mengoptimalkan pertumbuhan bayi. Ada pula kandungan asam folat, omega 3 (ALA), omega 6 (LA), serta tinggi DHA untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil. Dalam menjaga tubuh tetap sehat di tengah aktivitas padat Ibu, Frisian Flag PRIMAMUM dengan kandungan tinggi zat besi, vitamin D3, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin pun mampu memperkuat daya tahan tubuh Ibu selama menyusui, agar sukses memberikan ASI eksklusif untuk si Kecil. 

ASI merupakan asupan nutrisi yang terbaik bagi si Kecil. Penyimpanan ASI perah yang benar akan sangat membantu ibu bekerja untuk bisa memberikan ASI eksklusif. Cara ini tentunya juga memudahkan ibu dalam kondisi sulit lainnya seperti sakit atau bermasalah dalam menyusui secara langsung. Semoga tips penyimpanan ASI di atas membatu ya, Bu! 

Sebagai tambahan informasi; jika dirasa ASI tidak mencukupi, pemberian susu formula harus melalui konsultasi dokter ya Bu. Pastikan Ibu bertanya susu formula yang tepat sesuai dengan kondisi si Kecil dan memiliki kandungan protein 9 AAE yang lengkap, karena protein adalah salah satu komponen utama tumbuh kembang si kecil.

Nah, untuk memantau selalu pertumbuhan dan perkembangan bayi setiap bulannya, ibu bisa lakukan melalui fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Lewat fitur ini, tinggi badan anak, berat badan, lingkar kepala, dan indeks massanya akan diukur, serta disesuaikan dengan grafik pertumbuhan dari WHO. Klik di sini untuk mencobanya sekarang, yuk!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.