Ibu mungkin  pernah menghadapi  fase dimana si Kecil mulai pilih-pilih makanan. Ini juga pernah saya alami, Bu. Ketika memasuki usia 2 tahun, si Kecil mulai menolak makan daging. Sebenarnya hal ini dapat dimaklumi Bu, mengingat tekstur daging umumnya kering dan alot. Padahal daging mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. Yuk, coba ikuti tips menyiasati anak susah makan daging berikut, Bu

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

1. Potong Daging dalam Bentuk Kecil-kecil

Apakah si Kecil tidak suka makan daging karena teksturnya yang sulit dikunyah? Ibu bisa memotong suwir atau bahkan mencincang daging hingga menjadi bentuk kecil-kecil. Dengan cara ini, si Kecil pun akan lebih mudah mengunyah dan menelan daging yang sudah hancur. Cara ini bisa dipraktekkan dalam menu-menu seperti tumis daging giling, perkedel, atau spaghetti. ­

2. Buat Menu Daging yang Variatif

Bisa jadi anak susah makan daging hanya karena bosan dengan menu yang itu-itu saja, Bu. Maka dari itu, yuk mulai ciptakan varian menu daging lezat dan ajak si Kecil masak bersama Ibu, ya. Selain dapat menciptakan waktu berkualitas dengannya, cara ini juga bisa membuat si Kecil lebih semangat dalam menyantap hasil masakannya sendiri. Ibu bisa mencoba menyajikan menu spaghetti panggang lezat dari Ibu & Balita.

3. Ganti Daging Merah dengan Daging Putih

Tahukah Ibu bahwa daging merah memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan daging putih? Bahkan, jika tidak diolah dengan baik, teksturnya pun bisa jadi keras dan sulit untuk ditelan. Itu sebabnya, untuk mengatasi persoalan ini, Ibu bisa coba mengganti daging merah dengan daging putih yang bisa didapat dari ayam dan ikan. Nutrisi yang terkandung dalam daging putih tidak kalah baik dengan daging merah, Bu. Dari artikel online yang saya baca, daging putih kaya akan Protein, Kalsium, Zinc, serta Vitamin A, B, B6, B12, dan K. Kandungan-kandungan tersebut baik untuk memenuhi gizi anak.

4. Dapatkan Pengganti Zat Besi dari Kacang-Kacangan

Tahukah Ibu? Daging itu merupakan sumber Zat Besi yang baik. Namun jika memang anak susah makan daging, Ibu bisa memenuhi kebutuhan Zat Besi dari sumber yang lain, misalnya kacang-kacangan. Faktanya, kacang-kacangan memiliki sedikit lemak jenuh (lemak tidak sehat yang dapat memicu penyakit jantung) serta kaya akan Protein yang dapat mendukung jaringan otot, membantu pertumbuhan, dan perbaikan jaringan tubuh si Kecil.

Artikel Sejenis

5. Fokus pada Sumber Protein Selain Daging

Memang betul si Kecil membutuhkan sumber Protein guna mendukung masa pertumbuhannya. Nah, jika si Kecil masih menolak cara di atas, saatnya untuk Ibu mulai fokus memberinya Protein dari telur. Pasalnya, dua butir telur memiliki kadar protein yang sama dengan seporsi daging sapi tiga ons, lho. Selain itu, kandungan Kolin dan DHA di dalamnya juga dapat mendukung pertumbuhan otak anak, Bu.

Kandungan Nutrisi di Dalam Daging

Mengapa si Kecil sebaiknya mengonsumsi daging? Sebab daging memiliki kandungan sebagai berikut:

  • Protein. Daging jelas merupakan sumber protein tinggi, karena di dalam 100 gram daging terkandung 20 hingga 25 gram protein. Manfaat dari protein ini juga sangat banyak, Bu. Antara lain untuk pertumbuhan, pembentukan jaringan baru pada otot, sumber energi, zat antibodi untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit, memperbaiki fungsi otak, menghasilkan haemoglobin, dan pembentukan berbagai bagian tubuh.
  • Zat besi. Kandungan lainnya yang tak kalah penting di dalam daging adalah zat besi yang berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, sehingga si Kecil akan terhindar dari anemia. Selain itu, mineral ini juga berfungsi antara lain untuk:
    • mengalirkan oksigen ke otak
    • menunjang kinerja otot
    • meningkatkan perkembangan otak
    • mengatur suhu tubuh
    • sebagai metabolisme energi
    • bagian penting dari sistem enzim 
  • Vitamin B kompleks. Daging akan memberikan asupan vitamin B kompleks yang berfungsi untuk membantu kinerja sistem saraf otak, sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan membantu menjaga konsentrasi si Kecil. 
  • Vitamin D. Si Kecil akan sangat memerlukan vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan giginya. Vitamin D ini juga banyak terdapat pada daging yang akan membuat tulang dan gigi si Kecil jadi sehat dan kuat.
  • Seng atau zinc. Daging bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan metabolisme tubuh berkat kandungan seng di dalamnya. Pada anak laki-laki, kekurangan seng akan menyebabkan gangguan pengembangan fungsi reproduksi dan pembentuk sperma di kemudian hari.
  • Selenium. Berikutnya ada kandungan zat bernama selenium. Perannya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan pembentukan zat antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang masuk ke tubuh.

Itulah cara yang saya terapkan ketika anak susah makan daging dulu demi mendukung si Kecil tumbuh pintar dan kuat. Apakah Ibu punya tips & trik lain? Ayo bagi cara mengatasi anak susah makan yang Ibu lakukan di rumah melalui forum Ibu & Balita.

Bagi Ibu yang masih memiliki pertanyaan seputar nutrisi dan tumbuh kembang anak, bisa berkonsultasi di laman Tanya Pakar. Pertanyaan Ibu akan dijawab oleh para ahli di sana. Jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu untuk bisa memakai fitur tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.