Hai, Ibu! Bagaimana perkembangan si Kecil sekarang? Apa Ibu sudah mulai memperkenalkannya dengan makanan padat? Saya jadi ingat deh, waktu si Kecil masih berusia 6 bulan dulu. Saat saya tahu kalau ia sudah siap diberikan MPASI, hati ini rasanya senang sekali. Iya Bu, ini kan artinya saya berkesempatan untuk membuat kreasi menu makanan yang menarik untuknya. Ibu pun tentu merasakan hal yang sama, bukan?

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Namun, bagaimana kalau si Kecil mendadak menolak MPASI-nya dan hanya mau menyusu saja? Padahal, di usianya sekarang ia membutuhkan nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari.

Nah, itu yang sempat saya alami dulu. Awalnya sih bingung, ya. Namun, setelah bertanya-tanya dengan dokter si Kecil dan Ibu-ibu lainnya di forum diskusi, saya pun menemukan jawabannya. Mau tahu? Berikut pembahasan lengkapnya!

Kenapa si Kecil Menolak?

Sebenarnya Bu, sikapnya yang menolak makanan padat dan cenderung memilih ASI tersebut wajar ditemui di usia 6-12 bulan. Apalagi, di 6 bulan pertamanya, ia sudah terbiasa menyusu, sehingga kehadiran makanan dalam bentuk yang “baru” mungkin masih kurang disukainya. Namun, selain karena alasan itu, penolakannya tersebut bisa juga terjadi karena:

Artikel Sejenis

1. Belum Lapar

Seringkali kita terlalu khawatir terhadap penolakan si Kecil karena takut ada gangguan atau masalah kesehatan. Padahal, yang dialaminya bisa jadi karena si Kecil belum lapar. Coba bayangkan, di usia 6 bulan ini kan, biasanya jam makan si Kecil mencapai 5 kali dengan pembagian 3 kali minum susu dan 2 kali makan MPASI. Nah, jarak waktu makan yang terlalu sebentar mungkin membuatnya masih kenyang saat ini, Bu.

2. Bosan

Coba kita teliti kembali menu MPASI yang disajikan setiap harinya, Bu. Mungkin saja, si Kecil sudah mulai bosan dengan bahan dan tekstur yang itu-itu saja. Hal tersebut bisa ikut membuat selera makannya jadi berkurang, lho.

3. Belum Terbiasa dengan Makanannya

Selain bosan, bisa jadi penolakannya itu karena ia belum terbiasa dengan menu MPASI yang Ibu buat untuknya. Hal ini wajar, kok. Rasa serta tekstur yang masih asing juga bisa menjadi faktor pemicunya. Oleh sebab itu, coba perkenalkan ia secara bertahap ya, Bu.

4. Sedang Sakit

Coba perhatikan, Bu. Apakah si Kecil terlihat tidak bersemangat hari ini? Nah, mungkin saja selera makannya mendadak hilang diakibatkan oleh kondisi badannya yang tidak fit. Jika si Kecil sedang sakit, ada baiknya apabila Ibu tetap memberikannya ASI agar tubuhnya tidak keurangan cairan dan ia tetap mendapatkan cukup nutrisi ya, Bu. Pastikan juga penyakit ini dengan dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Bagaimana Caranya Agar si Kecil Mau Makan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, hari ini saya ingin membagikan beberapa tips yang pernah saya praktekkan kepada si Kecil dulu:

  1. Hindari memaksa untuk menyuapnya karena hal tersebut hanya akan membuat si Kecil semakin menolak makanannya. Jadi, jika si Kecil menolak, tunggu beberapa saat lalu coba lagi hingga ia mau membuka mulutnya sendiri.
  2. Ikutlah makan bersama si Kecil dan tunjukkan ekspresi gembira saat menyantap makanan Ibu. Melihat Ibu yang makan dengan lahap tentu membuatnya tergoda untuk makan juga.
  3. Sajikan dalam porsi yang sedikit. Sama seperti orang dewasa, melihat makanan dengan porsi yang terlalu besar bisa membuat selera makannya mendadak hilang, Bu.
  4. Jika Ibu ingin mengenalkan menu makanan baru, coba sajikan dalam bentuk yang familiar untuknya. Sebagai contoh, jika Ibu ingin mengenalkan wortel, sajikan dalam bentuk bubur yang sudah biasa ia santap.

Nah, kira-kira seperti itu, Bu. Sekarang, apakah Ibu punya tips lainnya? Silahkan langsung dibagikan di bawah ini, ya!

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.