Bu, coba perhatikan bagian putih di bola mata si Kecil. Apakah warnanya putih jernih atau agak kekuningan? Bila bagian putih (sklera) si Kecil berwarna kuning, maka Ibu harus hati-hati karena bisa jadi ini pertanda kondisi mata kuning pada bayi.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Mata kuning mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang dialami oleh si Kecil. Kondisi ini pun biasanya disertai dengan kulit si Kecil yang berwarna kuning, mengeluarkan urine yang berwarna kuning pekat, tinja atau fesesnya berwarna pucat, serta bagian telapak tangan dan kakinya juga menguning.

Jika si Kecil mengalami kondisi tersebut, kemungkinan besar ia mengalami penyakit kuning. Gejala bayi kuning biasanya muncul sekitar 2-3 hari setelah kelahiran dan bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.

Meskipun demikian, Ibu sebaiknya tidak menyepelekan kondisi tersebut. Penting untuk mengetahui sejak awal kondisi mata kuning pada bayi dengan cara memahami penyebab dan cara mengatasinya, agar tidak meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius.

Ibu tidak perlu khawatir berlebihan ya, karena ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata kuning. Sebelum itu, sebaiknya Ibu pahami dulu penyebab dari kondisi ini. Jadi, simak penjelasannya sampai selesai, yuk!

Artikel Sejenis

Apa Penyebab Mata Kuning pada Bayi?

Berikut ini beberapa penyebab mata kuning pada bayi, di antaranya:

  1. Organ hati belum sempurna

    Pada banyak kasus kulit dan mata kuning pada bayi baru lahir disebabkan oleh perkembangan organ hati yang belum sempurna. Seperti yang sudah disebutkan ya, Bu, kondisi ini umumnya muncul ketika bayi berusia 2 hingga 4 hari.

  2. Kurangnya asupan ASI

    Ternyata munculnya kulit dan mata kuning pada bayi bisa disebabkan juga oleh kurangnya asupan ASI lho, Bu. Asupan ASI yang sedikit membuat bilirubin dalam tubuh si Kecil susah dikeluarkan. Kondisi ini umumnya tidak memerlukan pengobatan dan akan sembuh saat Ibu bisa memasok ASI dengan cukup.

    Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), untuk mengurangi risiko penyakit kuning pada bayi karena kurangnya asupan ASI, ada beberapa hal yang perlu Ibu lakukan, seperti:

    • Meletakkan bayi baru lahir ke dada Ibu (skin to skin) selama 30-60 menit
    • Saat menyusui, pastikan perlekatan bayi pada payudara Ibu sudah benar
    • Rutin menyusui si Kecil karena ASI mengandung kolostrum yang dapat membantu membersihkan mekonium dengan cepat.
    • Hindari memberikan si Kecil air putih maupun air gula atau sejenisnya sebelum ASI keluar karena akan mengurangi asupan susu si Kecil
    • Memastikan kecukupan produksi ASI dengan melihat periode buang air kecil si Kecil sekitar 6-7 kali sehari dan buang air besar sekitar 3-4 kali sehari

    Itulah sebabnya, Ibu perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, salah satunya susu Frisian Flag PRIMAMUM karena mengandung 9 asam amino esensial (9AAE) lengkap dan 9 nutrisi penting lainnya untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Susu ini juga diperkaya dengan tinggi asam folat, omega 3 (ALA), dan omega 6 (LA) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel otak si Kecil serta kesehatan Ibu.

    Tak hanya itu lho, Bu, susu Frisian Flag PRIMAMUM mengandung tinggi zat besi, tinggi zinc, dan sumber serat pangan inulin untuk mendukung daya tahan tubuh Ibu dan si Kecil. Ditambah kandungan tinggi kalsium dan tinggi vitamin C untuk mendukung pertumbuhan sel si Kecil. Untuk mendukung ASI yang berkualitas, konsumsi 2 gelas sehari ya Bu!. Susu Frisian Flag PRIMAMUM tersedia dalam rasa cokelat yang lezat.

    Di samping mengonsumsi susu Frisian Flag PRIMAMUM secara rutin, pastikan juga asupan makanan bergizi lainnya tercukupi dengan tepat agar Ibu dapat menyusui si Kecil secara lebih baik. 

  3. Kelahiran prematur

    Mata kuning juga bisa disebabkan oleh kelahiran prematur, Bu. Sebab, bayi yang lahir prematur kemungkinan besar memiliki organ hati yang masih belum sempurna dibandingkan bayi yang lahir normal. Maka dari itu, bayi prematur sangat berisiko mengalami penyakit kuning saat lahir.

  4. Infeksi bakteri tertentu

    Penyebab lain dari munculnya mata kuning pada bayi yaitu infeksi bakteri tertentu, salah satunya adalah sepsis. Mungkin Ibu bertanya-tanya, apa hubungannya infeksi bakteri dengan penyakit kuning.

    Jadi, sepsis adalah komplikasi berbahaya akibat infeksi. Komplikasi infeksi bakteri tersebut dapat menimbulkan tekanan darah turun secara drastis, serta meningkatkan risiko kerusakan pada banyak organ. Sepsis muncul saat sistem imun tubuh si Kecil melawan infeksi secara tidak terkendali. Akibatnya, si Kecil bisa jadi mengalami risiko mata kuning.

  5. Perdarahan internal

    Perdarahan internal juga termasuk salah satu penyebab munculnya mata kuning pada bayi. Kondisi ini disebut juga dengan perdarahan dalam, yaitu perdarahan yang terjadi di dalam jaringan, organ, atau rongga tubuh.

    Perdarahan internal biasanya muncul di kepala, punggung, dada, perut, serta kaki dan tangan. Meskipun bayi prematur yang lebih berisiko mengalami kondisi ini, tetapi tak menutup kemungkinan bayi yang lahir normal juga bisa mengalami perdarahan internal.

Selain yang telah disebutkan, penyebab mata kuning juga bisa karena kerusakan hati, kekurangan enzim tertentu, sel darah merah si Kecil tidak normal sehingga mudah rusak, rhesus dan golongan darah antara Ibu dan si Kecil tidak cocok, serta adanya masalah pada sistem pencernaan si Kecil.

Meskipun penyebab mata kuning pada bayi terlihat sangat serius dan kompleks, namun Ibu tidak perlu panik, ya. Hal ini dikarenakan ada cara mengatasi yang bisa dilakukan, tentunya dengan penanganan dari dokter.

Itulah sebabnya, saat si Kecil baru lahir, Ibu perlu melihat kesehatan dan tumbuh kembangnya secara cermat, salah satunya konsultasi dengan dokter. Biasanya, beberapa hari setelah kelahiran si Kecil, dokter akan memantau tumbuh kembangnya. Nah, pada saat inilah akan terpantau mengenai kondisi kesehatan si Kecil, apakah ia mengalami mata kuning atau tidak.

Lantas, bagaimana jika si Kecil mengalami mata kuning? Apa yang harus Ibu lakukan? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan di bawah ini, ya!

Bagaimana Cara Mengatasi Mata Kuning pada Bayi?

Meski sebagian kondisi mata kuning pada bayi dapat hilang tanpa perlu bantuan perawatan medis, tetapi sebaiknya Ibu jangan membiarkan kondisi tersebut. Jika si Kecil mengalami mata kuning, Ibu perlu memeriksa kondisinya secara berkala, terutama di bagian putih bola mata dan kulitnya. Pemeriksaan ini sebaiknya Ibu lakukan sebanyak 2 kali sehari untuk melihat apakah kondisi si Kecil sudah kembali normal atau justru semakin memburuk.

Jika kondisi mata kuning dibiarkan secara berlarut-larut, dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko penyebaran bilirubin ke otak si Kecil. Hal ini akan memicu risiko yang lebih serius, seperti kerusakan otak permanen. 

Apalagi jika kondisi tersebut disertai dengan gejala lain, seperti seluruh tubuhnya menguning dengan warna yang lebih tua atau pekat, si Kecil demam hingga lebih dari 38 derajat celsius, serta si Kecil tidak mau menyusu, terlihat letih, dan terus menangis dengan keras. 

Jika si Kecil mengalami kondisi tersebut, sebaiknya segeralah bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan melakukan tindakan sesuai dengan anjuran medis. Perawatan yang cepat dan tepat akan menurunkan risiko mata kuning pada si Kecil. Dengan begitu, ia akan terhindar dari risiko komplikasi yang lebih serius.

Ibu pasti ingin melihat si Kecil tumbuh lebih optimal, kan? Oleh karena itu, sebaiknya Ibu memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima. Fitur ini dapat memudahkan Ibu untuk memantau tumbuh kembang si Kecil agar lebih prima, sesuai dengan grafik pertumbuhan dari WHO dan CDC. Yang pasti, fitur ini sangat bermanfaat bagi Ibu dan si Kecil. Ayo, langsung coba fiturnya di sini.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.