Melihat si Kecil yang selalu riang gembira dan aktif bermain akan menjadi saat membahagiakan bagi setiap orang tua. Terlebih jika si Kecil memiliki badan yang sehat, serta pandai bergaul, maka lengkaplah semua harapan Ibu untuk si Kecil yang disayanginya. Namun demikian, pada titik tertentu, si Kecil juga akan merasakan kesedihan atau emosi negatif.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

Sebenarnya Ibu tidak perlu cemas, karena hal ini merupakan fase alami yang dirasakan si Kecil. Lagipula, mengalami rasa sedih atau emosi negatif juga akan jadi satu hal yang perlu dilalui. Hal ini mengingat pentingnya si Kecil untuk mengetahui berbagai emosi yang bisa dialaminya. Dengan merasakan emosi negatif, maka si Kecil dapat lebih memahami dirinya sendiri lebih jauh.

Secara kasat mata, Ibu bisa mengamati perubahan suasana hati si Kecil melalui ekspresi atau nada bicaranya. Hal paling awam yang ditunjukkan si Kecil ketika merasakan emosi negatif biasanya adalah menangis, murung, tidak banyak bicara, kurang bersemangat saat bermain dan mudah tersinggung.

Secara psikologis, pendampingan Ibu ketika si Kecil merasakan emosi negatif ini sangat diperlukan. Pendampingan Ibu akan jadi motivasi sekaligus penyemangat, agar si Kecil tidak berlarut-larut dalam kesedihan atau rasa murungnya. Beberapa hal dapat Ibu lakukan untuk membantu si Kecil dalam menghadapi fase-fase emosi negatif ini.

Selain pendampingan yang menjadi hal wajib, berikut 5 hal yang bisa Ibu lakukan untuk membantu si Kecil lebih mengenali, memahami, dan melalui fase emosi negatif ini.

Artikel Sejenis

Menyebutkan Apa yang Dirasakan

Pengenalan berbagai emosi pada si Kecil akan selalu memiliki saat pertama, dimana perasaan tersebut akan terasa asing. Ibu dapat membantu si Kecil mengidentifikasi perasaan tersebut dengan ungkapan langsung. Misalnya dengan mengatakan bahwa si Kecil merasa sedih ketika hewan peliharaannya mati.

Contoh lain misalnya si Kecil merasa marah jika mainannya diambil oleh teman, tanpa sepengetahuannya. Dengan pengungkapan secara langsung, si Kecil bisa mengenali emosi apa yang tengah dirasakannya. Tentu, pengenalan pada emosi yang dirasakan bisa jadi satu langkah kedepan dalam melalui emosi negatif yang tengah dirasakan.

Mengekspresikan Perasaan

Mengekspresikan perasaan atau emosi negatif yang tengah dirasakan bisa jadi solusi baik untuk melalui emosi negatif tersebut. Ibu bisa memberikan contoh secara langsung atas apa yang dilihat di Kecil. Misalnya saja ketika Ibu merasa marah, upayakan dengan pengungkapan yang lebih positif.

Tunjukkan bahwa kemarahan tidak selalu harus diungkapkan dengan hal destruktif. Tarik nafas dalam-dalam, kemudian hembuskan. Setelah tenang, Ibu bisa mencari solusi atas hal yang membuat marah. Ketika si Kecil melihat kejadian ini, maka si Kecil akan memiliki memori bahwa marah tidak harus selalu berwujud hal destruktif, namun lebih kepada mencari solusi agar persoalan selesai.

Melihat dari Sudut Pandang si Kecil

Ketika si Kecil merasakan emosi negatif yang meledak-ledak, upayakan jangan terpancing untuk turut marah pada si Kecil. Ketenangan seorang Ibu sangat diperlukan agar si Kecil tidak semakin meledak-ledak. Lihat dari perspektif si Kecil agar Ibu lebih memahami apa yang tengah dirasakan.

Upaya ini akan memberikan Ibu kesempatan untuk merespon emosi si Kecil dengan cara yang lebih tepat. Memahami apa yang tengah dirasakannya, sangat membantu dalam upaya melalui emosi negatif ini. Jangan ragu untuk memberikan pelukan, karena pelukan dari seorang ibu dapat meredakan emosinya dengan cepat, selain juga akan mengingatkan si Kecil pada perasaan sayang yang dimiliki Ibu untuknya.

Tekan Keinginan untuk Menghukum

Memang ketika si Kecil sedang rewel, ada saja keinginan untuk menghukumnya, baik secara fisik maupun verbal. Kedua hal ini sangat tidak direkomendasikan karena hanya akan meredakan emosi negatifnya sesaat. Si Kecil justru akan merasa bahwa emosi negatifnya tidak tersalurkan, dan cenderung menahannya hingga satu titik ledak yang sangat destruktif.

Alih-alih melakukan hukuman, dampingi si Kecil ketika sedang marah atau murung. Beri pengertian dengan nada bicara yang lembut dan gestur tubuh yang halus. Ajak juga si Kecil untuk melakukan sesuatu yang berguna menyalurkan emosinya seperti menggambar. Hal ini selain membantunya mengekspresikan emosi juga jadi kanal yang lebih produktif untuk Ibu dan si kecil.

Berikan Pujian

Ketika si Kecil mampu mengungkapkan perasaannya, berikan pujian atau hadiah tertentu. Ini akan jadi ingatan bawah sadar yang baik, karena pengungkapan perasaan adalah hal benar dan berdampak positif.

Tentu, pengungkapan emosi pada si Kecil tidak semudah yang terjadi pada orang dewasa. Ibu harus senantiasa mendampingi si Kecil, agar dia mampu mengungkapkan apa yang dirasakan. Selain memudahkan Ibu dalam mengatasi emosi negatif tersebut, si Kecil juga akan memiliki mental yang lebih kuat ketika mampu mengungkapkan perasaannya tersebut.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.