“Katanya, efek samping imunisasi itu bisa membuat si Kecil sakit, lho. Jadi apa sebaiknya si Kecil tidak perlu imunisasi ya?” Itu pertanyaan yang sering kali saya dengar saat mengobrol dengan teman-teman sesama Ibu. Jawaban saya, imunisasi itu tetap penting untuk sang buah hati agar ia dapat tumbuh sehat dan kuat, Bu. Dari hasil konsultasi saya dengan dokter, imunisasi yang sesuai perlu diberikan sejak ia berusia satu bulan. Kenapa? Umumnya, si Kecil lebih mudah terkena penyakit ketimbang orang dewasa karena sistem kekebalan tubuhnya belum kuat terbentuk. Nah…hal ini bisa diantisipasi dengan imunisasi rutin. Namun memang imunisasi juga dapat membawa efek samping bagi si Kecil, mulai dari yang ringan hingga yang butuh penanganan khusus. Mari Bu, kenali efek samping dan cara mengatasinya. Simak terus ulasannya, ya!

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Efek Samping Imunisasi yang Umum Terjadi

Saat imunisasi, si Kecil diberikan suntikan vaksin yang mengandung bakteri atau virus tertentu yang sudah dijinakkan atau dinonaktifkan untuk memperkuat sistem imun agar daya tahan tubuh anak kuat. Meski begitu, setiap tubuh dapat memiliki reaksi yang berbeda-beda. Berikut beberapa efek samping ringan yang biasanya terjadi setelah imunisasi, Bu:

  • Demam 

Berdasarkan pengalaman si Kecil dan hasil konsultasi dokter, demam merupakan salah satu efek samping imunisasi yang paling sering terjadi, Bu. Penting untuk Ibu ketahui bahwa demam terjadi ketika suhu tubuh si Kecil di atas 37,5° C. Jika ini terjadi pada si Kecil, Ibu dianjurkan menjaga tubuh si Kecil tetap dingin dengan memastikan baju yang dipakai si Kecil tidak terlalu tebal dan memberikan ia minuman dingin. Jika si Kecil masih menyusui, cobalah lebih sering memberinya ASI. Ibu tidak perlu memandikan si Kecil untuk sementara. 

  • Nyeri Pada Bagian yang Disuntik

Apakah si Kecil mengalami nyeri dan pembengkakan di sekitar bagian tubuh yang disuntik? Ini adalah hal yang umum terjadi selama satu sampai tiga hari. Pada beberapa vaksin seperti DPT, efek nyerinya mungkin bertahan sampai tujuh hari pascapenyuntikan, Bu. Namun, disarankan Ibu tetap memerhatikan kondisi di area tersebut. Jika ada pembengkakan, muncul nanah, atau terasa nyeri berkepanjangan, langsung periksakan ke dokter, ya.   

Artikel Sejenis

  • Hilang Nafsu Makan

Biasanya si Kecil sangat lahap ketika menyantap makan siangnya, kok sekarang ia terlihat tidak selera, ya? Jika Ibu memiliki kekhawatiran yang sama, ada baiknya untuk tidak langsung panik, Bu. Berdasarkan beberapa penelitian yang saya dapatkan secara online, ternyata ini merupakan efek samping imunisasi yang biasa terjadi. Ini dikarenakan dalam pembentukan kekebalan tersebut, tubuh si Kecil akan mengalami KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, salah satunya adalah si Kecil merasa mual atau hilang nafsu makan. 

Perlu Ibu mengerti bahwa efek samping imunisasi ini umumnya akan hilang dalam beberapa hari. Jadi, tidak perlu terlalu panik, ya.

Efek Samping Imunisasi yang Membutuhkan Penanganan Dokter

Tahukah Ibu? Selain demam ringan, ternyata ada juga kasus di mana si Kecil mengalami efek samping yang tergolong cukup serius, seperti: 

  • Anaphylaxis atau rasa gatal serta pembengkakan pada area mulut dan wajah, kesulitan bernapas.
  • Kejang.
  • Demam tinggi.
  • Rasa kaku pada sekujur tubuh.
  • Pneumonia atau infeksi paru-paru. 

Nah, jika si Kecil menunjukkan salah satu gejala di atas, cepat bawa ke dokter ya, Bu!

Terlepas dari efek samping imunisasi di atas, pemberian vaksin pada si Kecil tetap perlu dilakukan guna memperkuat tubuh serta memperkecil kemungkinannya menderita penyakit berbahaya, Bu. Oleh sebab itu, pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi secara rutin, ya.


Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.