Jaman memang sudah berubah ya, Bu. Jika dulu, benda paling canggih di rumah kita hanya televisi, sekarang kita dikelilingi oleh berbagai perangkat teknologi. Seperti tablet, handphone, laptop dan sebagainya.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register

 

Sayangnya, si Kecil pun mau tak mau ikut “terseret” dalam arus teknologi ini. Apalagi, banyak orang tua yang terbiasa memberikan gadget untuk si Kecil supaya dia bisa tenang. Kejadian ini tentu sering kita lihat sehari-hari. Beberapa kali, saya pun melihat hal serupa waktu sedang kumpul-kumpul keluarga atau ketika mengajak si Kecil jalan-jalan di mal.

 

Jadi, sebenarnya gadget itu bermanfaat atau berbahaya? Lalu, bagaimana aturan main penggunaan gadget untuk si Kecil? Nah, dalam kesempatan ini, saya ingin membagikan beberapa tips yang saya dapatkan tentang kebiasaan main gadget si Kecil ini, Bu. Silahkan dibaca!

Artikel Sejenis

 

Manfaat & Bahaya Gadget

Walaupun selama ini kita sering mendengar tentang bahayanya, tapi bukan berarti gadget tak memiliki manfaat. Bila dimanfaatkan secara benar, gadget bisa membantu si Kecil dalam mengembangkan kemampuannya. Misalnya, dengan menjadi sarana edukasi untuk mengenalkan bentuk, warna, huruf dan angka bagi si Kecil.

 

Tapi, ibarat dua sisi mata uang, gadget pun dapat berbalik membahayakan si Kecil bila  digunakan secara berlebihan. Apalagi, kemampuan otak anak di bawah usia 5 tahun masih dalam tahap perkembangan. Proses tumbuh kembangnya jadi tidak bisa optimal jika dia tidak mendapat rangsangan sensorik langsung, seperti meraba benda atau berinteraksi dengan orang lain.

 

Bukan hanya itu saja, Bu. Penggunaan gadget yang tak terkontrol juga dapat membuat si Kecil kecanduan. Ciri-cirinya, dia bisa lebih memilih bermain dengan tabletnya daripada bermain di luar. Padahal, di umurnya sekarang, dia harus sering mengeksplorasi lingkungannya dan memperbanyak aktivitas fisik. Kecanduan main gadget  juga bisa membuat si Kecil sering mengeluh pusing dan kurang tidur karena dia sering bermain sampai malam. Si Kecil juga akan cepat merasa kesal dan mudah marah bila tak diberi gadgetnya. Bahkan, dia bisa menolak untuk melakukan hal lain selain bermain dengan benda tersebut. Wah, bahaya sekali ya, Bu!

 

Menetapkan Aturan Gadget Untuk si Kecil

Agar si Kecil terhindar dari ketagihan gadget, saya punya beberapa tips yang bisa Ibu praktekkan kepadanya:

 

  1. Memberikan contoh. Jika si Kecil melihat Ayah atau Ibu tak bisa lepas dari gadget, tentunya dia akan menirunya juga. Maka, cara paling tepat adalah dengan memberikan batas waktu kepada Ibu sendiri dalam menggunakan gadget, terutama saat berada di depannya. Jadi, selalu temani dia bermain dan berikan contoh bahwa Ibu juga tak memerlukan gadget untuk bersenang-senang!
  2. Set Batas Waktu. Si Kecil boleh saja memegang tabletnya, tapi berikan batas waktu, misalnya hanya satu kali seminggu di akhir pekan dan hanya 1-2 jam saja.
  3. Dampingi. Saat si Kecil bermain gadget, Ibu juga harus mendampinginya. Misalnya, ketika ada gambar beruang, Ibu bisa mengatakan, “Nah, itu namanya beruang!” Dengan begitu, dia jadi bisa mendapatkan pengetahuan baru saat bermain games di gadget-nya.
  4. Jadikan alat “pembayaran”. Gadget juga bisa Ibu manfaatkan untuk membuat kesepakatan dengan si Kecil, lho. Misalnya, Ibu bisa “menukar” waktu 1 jam membaca, dengan 30 menit di depan komputer atau 30 menit berenang dengan 15 menit bermain games di tablet.

     

    Kita saja sebagai orang dewasa sering tak lepas dari gadget, apalagi si Kecil ya, Bu. Oleh sebab itu, sebelum terlambat, yuk kita ciptakan keluarga kita sebagai pengguna teknologi yang sehat dan pintar, mulai dari sekarang!

     

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.