Masa menyusui adalah tahap yang penting untuk menjalin kedekatan emosional antara Ibu dan si Kecil. Oleh karena itu, Ibu perlu menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menunda proses menyusui, seperti puting lecet dan terluka dengan mengetahui bagaimana cara mengobati puting lecet saat masa menyusui.

Banner Register
Banner AKP
Banner Register
Banner Pop Up

Berdasarkan anjuran dari WHO dan UNICEF, si Kecil perlu mendapatkan ASI eksklusif hingga ia berusia enam bulan. Sebab, menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup si Kecil.

Namun, ada kalanya isapan si Kecil ketika menyusu terlalu kuat sehingga menyebabkan puting menjadi lecet. Jika sudah begini, Ibu perlu segera mencari tahu cara mengobati puting yang lecet agar bisa kembali memberikan ASI kepada si Kecil dengan nyaman.

Penyebab Puting Lecet Saat Menyusui

Puting yang lecet dan terasa sakit saat menyusui merupakan hal normal yang terjadi di minggu pertama setelah melahirkan, terlebih bagi Ibu baru. Ada Ibu yang mengalami lecet ringan pada puting dan membaik dalam beberapa hari, ada pula yang mengalami lecet hingga berminggu-minggu lamanya.

Rasa sakit saat menyusui itu normal bila hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun, bila rasa sakitnya bertahan selama proses menyusui, berarti ada sesuatu yang salah ya, Bu. Entah dari posisi menyusui Ibu atau si Kecil yang terlalu kuat menyusu. Beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab rasa sakit pada puting selama pemberian ASI si Kecil yaitu:

Artikel Sejenis

  1. Hisapan si Kecil terlalu kuat

    Ibu yang baru menyusui mungkin terkejut dengan betapa kuatnya si Kecil dalam mengisap. Jaringan puting mungkin sensitif pada awalnya, sehingga mengisap kuat dapat menyebabkan kulit kering dan teriritasi. Jika Ibu memiliki riwayat eksim, perlu lebih waspada karena hal ini dapat mengembangkan eksim pada puting mereka karena iritasi menyusui. 

  2. Infeksi jamur pada mulut dan lidah si Kecil

    Tubuh seorang bayi, terutama yang baru lahir biasanya rentan karena daya tahan tubuhnya masih lemah. Jamur yang menempel pada mulut dan lidah si Kecil jamur ini bisa saja menempel pada puting ibu saat ia menyusu. Jika terinfeksi, maka akan timbul gejala berupa lecet, kemerahan, gatal, permukaan puting terlihat mengkilap, dan payudara nyeri saat menyusui atau setelahnya.

  3. Posisi menyusui yang salah

    Inilah penyebab puting lecet saat menyusu yang umum terjadi. Ketika si Kecil menempel pada payudara dengan tidak benar atau berada dalam posisi yang memberikan tekanan yang tidak perlu pada puting, hal itu dapat mengiritasi atau melukai puting. Jika disebabkan oleh hal ini, maka cara mengatasi puting lecet saat menyusui yaitu memperbaiki posisi si Kecil

  4. Mastitis

    Infeksi pada payudara juga turut menyebabkan lecet pada puting saat menyusui lho, Bu. Mastitis adalah peradangan dan nyeri pada jaringan dalam payudara yang biasanya disebabkan oleh bakteri. Kondisi ini bisa muncul tiba-tiba pada minggu-minggu awal menyusui. Mastitis dapat menyebabkan rasa gatal dan nyeri baik pada kulit maupun jauh di dalam jaringan payudara.

Baca juga: Cara Memperbanyak ASI, Ada 7 Hal yang Busui Wajib Tahu

Cara Mengobati Puting yang Lecet Saat Menyusui

Jangan biarkan lecet pada puting berlangsung dalam waktu yang lama ya, Bu. Begitu merasakan sakit atau melihat ada luka di bagian puting, Ibu perlu mencari tahu cara mengobati puting yang lecet.

Sebab, ASI merupakan sumber nutrisi utama si Kecil selama 6 bulan pertama kehidupannya. Tentu Ibu ingin memberikan yang terbaik bukan? Untuk itu, simak bagaimana cara mengatasi puting lecet saat menyusui berikut ini.

  • Oleskan ASI pada puting tiap sebelum dan sesudah menyusui.

    Banyak sekali keajaiban menjadi seorang Ibu. Salah satunya adalah menghasilkan ASI yang tidak hanya kaya akan nutrisi bagi si Kecil, tetapi juga dapat berguna untuk merawat puting dan mengandung zat anti-bakteri. Cara mengobati puting yang lecet ternyata bisa melalui ASI itu sendiri lho, Bu.

    Sebelum menyusui si Kecil, oleskan ASI di area puting payudara. Hal ini berguna untuk melumasi puting agar tidak kering dan mudah lecet. Apabila sudah terlanjur terluka, ASI juga dapat menjadi obat yang paling aman dan ampuh untuk mengobatinya. Caranya, olesi ASI di area puting setelah selesai menyusui, lalu angin-anginkan sejenak sampai kering. Cara mengobati puting yang lecet ini sangat mudah untuk dilakukan tanpa harus keluar biaya lagi.

  • Kompres menggunakan air hangat

    Cara mengobati puting yang lecet berikutnya, Ibu bisa mengompres menggunakan handuk yang dibasahi air hangat. Kompres air hangat akan membantu membersihkan area puting dan meningkatkan produksi ASI. Bila perlu, Ibu juga bisa mandi menggunakan air hangat agar hasilnya lebih maksimal dan efeknya bisa terasa di sekujur tubuh.

  • Olesi dengan salep

    Penggunaan salep juga bisa menjadi cara mengobati puting yang lecet. Kini sudah menjamur produk salep khusus untuk mengobati puting lecet. Namun, Ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya. Pilihlah salep yang mengandung chamomile atau calendula untuk menenangkan area kulit puting yang lecet.

  • Jangan menunggu hingga si Kecil kelaparan

    Tidak membiarkan si Kecil kelaparan menjadi cara mengobati puting yang lecet paling sederhana. Bayi yang lapar akan menyusu dengan tergesa-gesa. Pada saat itulah ia akan mengisap erat dan dengan tempo yang cepat hingga puting tertarik kencang. 

    Selain itu, saat bayi merasa lapar terdapat kemungkinan yang lebih besar ia secara tidak sengaja menggigit puting yang akhirnya menyebabkan puting lecet atau terluka. Perhatikan gelagat si Kecil, saat ia terlihat mulai haus segera tawarkan ASI padanya.

  • Ambil posisi senyaman mungkin

    Posisi saat menyusui adalah poin penting dari berbagai cara mengobati puting yang lecet. Posisi yang nyaman dapat membuat Ibu lebih nyaman dan rileks, sehingga aktivitas menyusui pun berjalan dengan lancar. Bayi juga akan dengan mudah mengisap ASI, sehingga ia dapat menyusu dengan tenang.

    Jika Ibu menyusui sambil duduk, gunakan kursi yang nyaman dan usahakan agar telapak kaki menyentuh lantai atau bisa juga gunakan bantal untuk menyangga kaki. Pastikan pelekatan mulut si Kecil sempurna, yakni bibir atas dan bibir bawah berada tepat di sekitar aerola, sehingga ia dapat mengisap dengan baik.

  • Hindari melepaskan isapan si Kecil dengan paksa

    Cara mengobati puting yang lecet terakhir yaitu dengan tidak memaksa melepaskan isapan si Kecil dengan paksa. Saat Ibu merasa tidak nyaman dan ingin mengubah posisi si Kecil saat mulutnya masih melekat, hindari melepaskannya dengan paksa. Sebab, hal ini dapat membuat puting tertarik dan berpotensi mengalami lecet atau terluka.

    Jika Ibu ingin melepaskan isapan si Kecil, pegang dagu untuk membuka mulutnya secara perlahan. Atau Ibu juga bisa memasukkan jari kelingking di antara mulutnya agar ia melepaskan isapannya tanpa menarik puting. Namun, pastikan jari ibu dalam kondisi bersih ya, Bu.

Baca juga: Bu, Ini Cara Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar

Selain keenam cara di atas, Ibu juga perlu memerhatikan asupan nutrisi selama masa menyusui sebagai salah satu cara mengobati puting yang lecet dan meningkatkan produksinya. 

Agar ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Ibu harus mendapatkan 500 kalori tambahan setiap harinya (AKG 2019) begitu juga tambahan nutrisi penting lainnya. Selain mengonsumsi makanan bergizi, Ibu juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial yaitu jenis protein siap serap yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh) untuk mendukung pertumbuhan sel otak, otot dan tulang si Kecil serta menjaga kesehatan ibu dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: tinggi asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng agar kebutuhan nutrisi Ibu selama periode menyusui tercukupi dan produksi ASI meningkat.

Frisian Flag Primamum adalah susu ibu menyusui dengan 9AAE + 9 Nutrisi Penting untuk melengkapi nutrisi Ibu dan si Kecil selama periode menyusui. Dua gelas Frisian Flag Primamum mengandung energi sebanyak 360 kalori, protein 18 gram, DHA 68 mg dan 9 nutrisi penting lainnya dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ibu menyusui. DHA dibutuhkan si Kecil untuk mendukung pertumbuhan sel otaknya di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Frisian Flag Primamum tersedia dalam rasa cokelat yang lezat, tidak membuat enek atau mual serta enak disajikan dalam kondisi hangat maupun dingin.

Namun jika Ibu atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Ibu bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Ibu memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!

Tak kalah penting dari itu, Ibu juga perlu untuk terus memantau bagaimana pertumbuhan dan perkembangan si Kecil. Ibu bisa memanfaatkan fitur Rapor Tumbuh Kembang Prima yang terdapat dalam Akademi Keluarga Prima untuk mengetahui berat badan, indeks massa, tinggi badan, serta lingkar kepala yang telah disesuaikan dengan grafik pertumbuhan WHO. Yuk, Bu tunggu apa lagi? Coba fiturnya di sini.

Konsultasi Gratis dengan Ahli Gizi

Data Ibu

Hanya boleh berupa huruf

Format nomor handphone 08xxxxxxxxxx

  • Password harus memiliki minimal 8 karakter
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf besar
  • Password harus memiliki setidaknya 1 huruf kecil
  • Password harus memiliki setidaknya 1 angka
  • Password harus memiliki setidaknya 1 karakter khusus (misalnya ., *, !, ? atau semacamnya)

Data Anak

Silakan isi data anak atau anak yang termuda.