Manfaat kumis kucing dianggap berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil. Bahkan, tanaman ini sering kali dijadikan obat herbal yang sudah dikenal secara turun temurun. Namun, sebenarnya seberapa efektif manfaat kumis kucing untuk ibu hamil? Dan bagaimana cara mengonsumsinya yang aman? Apakah tidak ada efek samping jika ibu hamil mengonsumsi tanaman jenis ini? Nah, mungkin sebagian Ibu bertanya-tanya tentang hal tersebut, ya? Sekarang tidak perlu khawatir karena manfaat kumis kucing dan efek sampingnya akan dibahas dalam artikel ini. Simak penjelasannya sampai selesai, yuk!
Apa Saja Manfaat Kumis Kucing?
Berikut ini beberapa manfaat kumis kucing yang baik bagi kesehatan, antara lain:
-
Menurunkan kadar gula darah
Manfaat kumis kucing yang cukup penting yaitu dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Ini karena kumis kucing termasuk tanaman yang memiliki khasiat antidiabetes. Artinya, manfaat kumis kucing berperan dalam membantu mengendalikan metabolisme karbohidrat dan gula, lemak dan gula, serta asam amino dan gula agar lebih seimbang.
Manfaat kumis kucing itulah yang dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil. Oleh karena itu, kumis kucing sering dijadikan pilihan obat herbal alami untuk mencegah dan mengobati penyakit diabetes.
-
Menjaga kesehatan jantung
Selain membantu menurunkan kadar gula darah, manfaat kumis kucing yang pertama yaitu dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan trigliserida atau lemak darah. Manfaat kumis kucing dengan adanya gabungan antara efek antidiabetik, peningkatan kadar HDL, dan penurunan kadar lemak darah ini sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko penyakit yang menyertainya, seperti penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
-
Mengobati asam urat
Manfaat kumis kucing yang tak kalah penting yaitu digunakan sebagai salah satu obat alami untuk asam urat. Manfaat kumis kucing ini muncul berkat kandungan senyawa flavonoid, fenolik, dan asam kafeat yang tinggi di dalamnya.
Senyawa-senyawa aktif tersebut diketahui memiliki sifat antiradang yang dapat menghambat pembentukan asam urat dalam tubuh sehingga dapat mencegah dan mengurangi risiko serangan asam urat. Selain itu, manfaat kumis kucing juga diketahui dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal dan memperbaiki gangguan kesehatan pada organ tersebut.
-
Mengatasi rematik
Manfaat kumis kucing yang lainnya yaitu dapat digunakan sebagai obat rematik alami, terutama pada penderita rheumatoid arthritis (RA), yaitu peradangan sendi akibat sistem imun tubuh yang menyerang jaringannya sendiri. Radang sendi ini menimbulkan keluhan berupa bengkak, rasa nyeri, dan kaku pada sebagian sendi.
Sebagian besar penyakit rematik, termasuk RA disebabkan oleh reaksi autoimun. Namun, sebagian lainnya tidak disebabkan oleh autoimun, tetapi sama-sama didasari oleh proses peradangan.
Nah, manfaat kumis kucing hadir berkat kandungan senyawa flavonoid dan fenolik yang tinggi dan berperan untuk menurunkan reaksi autoimun pada rheumatoid arthritis (RA). Selain itu, senyawa tersebut pun diketahui dapat melindungi tulang rawan dan jaringan lunak dari peradangan yang akut dan kronis berkat efek antiradangnya.
-
Membantu mengatasi perut kembung
Manfaat kumis kucing selanjutnya yaitu membantu mengatasi perut kembung. Khasiat ini sudah dipercaya sejak zaman dahulu dan banyak pula orang yang mengolah kumis kucing dengan cara direbus, lalu meminum air rebusannya untuk membantu meredakan masuk angin.
Meskipun manfaat kumis kucing cukup beragam, tetapi perlu Ibu pahami bahwa tanaman ini bukan satu-satunya obat alami yang dapat mengobati sejumlah penyakit. Selain itu, sebaiknya Ibu tidak mengonsumsi kumis kucing tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, Ibu perlu mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri dan janin dalam kandungan. Dengan begitu, dokter akan menentukkan apakah Ibu boleh mengonsumsi tanaman satu ini atau tidak.
Di samping banyaknya manfaat kumis kucing, bukan berarti Ibu mengonsumsi tanaman yang satu ini tanpa didukung dengan asupan nutrisi lainnya. Sedangkan, asupan nutrisi berkualitas dari makanan yang bergizi seimbang lebih penting dalam menjaga kesehatan Ibu dan tumbuh kembang janin.
Nutrisi tersebut mencakup protein, karbohidrat, vitamin B9 (asam folat), zat besi, kalsium, kalium, zinc, vitamin D, vitamin A, vitamin C, serta beragam vitamin, dan mineral lain dari makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil. Lantas, makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi selama kehamilan? Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Makanan yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
-
Makanan yang mengandung protein
Protein merupakan zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh, di antaranya membangun dan memelihara sel-sel serta jaringan tubuh, sebagai sumber energi, mengontrol berat badan, dan lain sebagainya.
Beberapa sumber protein yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil yaitu susu, telur, ikan, daging merah, daging putih, kacang-kacangan, serta hasil olahannya. Salah satu sumber protein yang dianjurkan yaitu susu susu Frisian Flag Primamum.
Kandungan nutrisi dalam susu Frisian Flag Primamum sudah ditingkatkan dari sebelumnya, yaitu mengandung nutrisi penting untuk kebaikan Ibu dan si Kecil. Di dalamnya mengandung protein dengan 9 Asam Amino Esensial yang lengkap, kalsium yang tinggi untuk kesehatan tulang, zat besi untuk mencegah anemia, sebagai sumber serat inulin untuk mencegah sembelit, serta tinggi asam folat untuk mencegah risiko cacat tabung saraf janin.
Frisian Flag Primamum hadir dengan rasa cokelat yang lezat dan bisa diminum dalam sajian susu panas maupun dingin sesuai selera Ibu. Konsumsi 2 gelas susu Frisian Flag Primamum setiap hari dapat memberikan tambahan energi sebanyak 380 kkal dan protein 18 gram, guna mendukung asupan gizi selama periode kehamilan dan menyusui.
-
Makanan yang mengandung asam folat
Asam folat atau vitamin B9 termasuk nutrisi penting bagi ibu hamil dan janin. Asam folat berperan penting untuk proses pembentukan DNA dan sel darah merah, serta mengurangi risiko cacat tabung saraf. Ibu bisa mengonsumsi nutrisi ini dari sejumlah makanan, seperti telur, hati sapi, brokoli, susu, kacang-kacangan, dan alpukat.
-
Makanan yang mengandung zat besi
Zat besi juga penting untuk Ibu konsumsi selama masa kehamilan karena berperan dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin dalam tubuh. Beberapa jenis sumber zat besi di antaranya susu, kacang-kacangan, biji-bijian, daging sapi, daging ayam, telur, makanan laut (seafood), tahu, bayam, brokoli, dan lain sebagainya.
-
Makanan yang mengandung serat
Serat dibutuhkan bagi ibu hamil agar terhindar dari sembelit atau konstipasi. Selain menjaga kesehatan pencernaan, serat juga penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mengontrol berat badan, dan mengatur gula darah. Ibu bisa mendapatkan asupan serat dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
-
Makanan yang mengandung kalsium
Kalsium juga termasuk nutrisi yang wajib ibu hamil konsumsi untuk menjaga kesehatan tulang Ibu dan bayi dalam kandungan. Sumber makanan yang mengandung kalsium di antaranya susu, ikan, kacang-kacangan, sayuran, oatmeal, sereal, dan lain sebagainya.
-
Makanan yang mengandung DHA
Nutrisi penting selanjutnya yaitu DHA yang berperan untuk perkembangan otak, mata, dan saraf bayi, serta mencegah risiko kelahiran prematur. Ibu bisa mendapatkan asupan nutrisi ini dari susu, ikan, udang, tiram, cumi-cumi, kerang, dan lainnya.
Demi menjaga kesehatan Ibu dan bayi dalam kandungan, pastikan mengonsumsi makanan sehat tersebut secara seimbang. Selain itu, pastikan Ibu menjalani pola hidup sehat dan aktif dengan rutin melakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan, mencukupi kebutuhan cairan harian, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.