1. Berikan contoh pada anak
Orang tua adalah role model sang anak sehingga ayah dan ibu perlu memberikan contoh yang baik. Pastikan mereka melihat contoh dari orangtua yang peduli dengan lingkungan alam. Jelaskan kepada anak-anak mengapa perlu mendaur ulang, mematikan lampu, berjalan ketimbang naik kendaraan, atau semacamnya. Ingat, anak-anak pertama kali menerima nilai pendidikan dari orangtua, jadi pastikan kamu menjadi guru pertama anak-anak yang baik.

Lakukan model “green housekeeping“. Misalnya, meminimalkan limbah dan mengurangi konsumsi air dan energi di rumah. Bisa juga menggunakan pembersih “ramah lingkungan”, dan memiliki tempat sampah kompos atau semacamnya.

2. Ajak anak bergabung dalam komunitas
Ayah dan ibu juga bisa mengajak anak untuk bergabung dalam komunitas gerakan daur ulang dan bersepeda. Buat taman di rumah dan libatkan seluruh keluarga dalam semua fase — desain taman, penanaman, menyiapkan dan memasak makanan, makan, dan daur ulang.

3. Dorong anak untuk bermain di alam
Manfaatkan ruang bermain lokal yang alami, seperti taman, anak sungai, pantai, dan di mana saja anak dapat terlibat langsung dengan alam. Bagi keluarga yang tinggal di perkotaan yang minim ruang terbuka hijau, kamu bisa memulainya dengan halaman belakang rumahmu sendiri. Atau kini pertanian di perkotaan bisa dilakukan dengan media lain, seperti hidroponik atau semacamnya. Buatlah tempat untuk permainan anak-anak yang bisa digunakan setiap hari meski ruangnya terbatas.

Baca lengkapnya di sini https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-pentingnya-mengajarkan-anak-untuk-menjaga-lingkungan atau di sini https://thenewageparents.com/teach-your-child-to-love-the-environment/