Resep Herbal Untuk Anak Sulit Makan
oleh Seseorang, 16 May 2011, 03:06 AM
RESEP HERBAL
Beberapa bahan dari nabati yang sering digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan kesulitan makanan pada anak adalah temulawak, jahe, kunyit, jeruk nipis, temu ireng, lempuyang, daun pegagan dan daun papaya.
1. LEMPUYANG DAN TEMU IRENG
Lempuyang dan temu ireng juga banyak dipakai oleh para pakar obat tradisional untuk mengatasi kesulitan makan pada anak. Kedua bahan nabati tersebut ternyata berkhasiat memperbaiki gangguan pencernaan pada anak.
Cara membuat :
Lempuyang biasanya didapat di pasar tradisional.
Ambil 1/2 (+/- 5 cm) lempuyang dan temu ireng, dikupas dan cuci. Kemudian parut dan peras. Karena agak pahit, sebaiknya diberikan ke anak dengan campuran madu. Diberikan cukup 1x seminggu. Kalau nafsu makannya sudah biasa, bisa 2 minggu sekali saja, bahkan sebulan sekali. Resep diatas untuk anak diatas 2 thn.
Kalau untuk usia dibawahnya, cukup pakai lempuyang aja, takarannya juga hanya 1 sendok teh aja setiap minum.
2. DAUN PEGAGAN
Daun pegagan juga banyak dipakai oleh para leluhur kita untuk mengobati anak dengan kesulitan makan. Tanaman pegagan adalah tanaman liar yang tumbuh diperkebunan, ladang, tepi jalan dan beberapa tempat lainnya. Nama daerah yang biasanya dikenal adalah pegaga (aceh) calingan rambat, rendeng (jawa), sedangkan nama asingnya Centella Asiatica. Kandungan daun pegagan adalah asiaticode, thankuniside, braminoside dan beberapa vitamin dan mineral lainnya.
Resep ramuan tersebut :
Daun pegagan 12 lembar
Madu murni 2 sendok makan
Air 2 gelas
Cara membuat :
Daun pegagan setelah dicuci bersih dicampur dengan air 2 gelas dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 15 menit, kemudian disaring sarinya diambil airnya. Cairan tersebut ditambah madu murni diminum 3 kali ½ gelas sehari. Dapat diberikan pada anak sampai nafsu makan pada anak membaik.
3. RIMPANG TEMULAWAK
Resep ramuan tersebut :
Rimpang temulawak 1 1//2 jari
Gula jawa 30 g
Asam jawa 10 g
Madu murni 1 sendok makan
Air 2 gelas
Cara membuat :
Rimpang temulawak sebesar kurang lebih 1 jari dicuci bersih serta ditambah gula jawa dan asam jawa dicampur dengan air 2 gelas dipanaskan dalam keadaan tertutup hingga mendidih selama 15 menit, kemudian disaring sarinya diambil airnya. Cairan tersebut ditambah madu diminum 3 kali ½ gelas sehari. Dapat diberikan pada anak sampai nafsu makan pada anak membaik.
4. DAUN PEPAYA
Obat tradisional lainnya yang diyakini cukup berkasiat untuk meningkatkan nafsu makan pada anak adalah pemberian daun pepaya. Sehelai daun pepaya segar dicuci lalu dilumatkan dengan sedikit garam dan diberi air matang sedikit demi sedikit kira-kira 1/4 gelas , peras airnya tambahkan 1 sendok makan made kemudian diminum sekali zaherí.
5. JAHE DAN KUNYIT
Beberapa pengalaman para ahli obat tradisional, mempercayai bahwa khasiat kunyit dan jahe sangat baik. Bila dicampur dengan madu dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat mencegah penyakit, juga dapat meningkatkan nafsu makan pada anak.
Jahe atau Zingiber officinale mengandung kurkumin dan beberapa zat berkhasiat lain yang terkandung di dalamnya yang dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh karena mengandung antioksidan yang tinggi
Tips untuk membuat ramuan Kunyit dan jahe untuk meningkatkan nafsu makan pada anak : Kunyit dan Jahe masing-masing 5 gram atau segenggam kecil ditumbuk dan diperas untuk dijadikan minuman dicampur dengan madu dan gula aren atau gula Jawa secukupnya. Untuk meningkatkan nafsu makandapat diminum setiap hari.
6. DAUN PEPAYA
Obat tradisional lainnya yang diyakini cukup berkasiat untuk meningkatkan nafsu makan pada anak adalah pemberian daun pepaya. Sehelai daun pepaya segar dicuci lalu dilumatkan dengan sedikit garam dan diberi air matang sedikit demi sedikit kira-kira 1/4 gelas , peras airnya tambahkan 1 sendok makan made kemudian diminum sekali zaherí.
7. JERUK NIPIS
Untuk anak di atas usia 2 tahun yang mengalami kesulitan makan dapat digunakan pemberian jeruk nipis. Cara membuatnya : sesendok makan air jeruk nipis diberi gula secukupnya, diminum 2x sehari sesudah makan. Pemberian jeruk nipis pada anak dengan gangguan pencernaan sebaiknya harus hati-hati atau lebih aman untuk dihindari.
PENUTUP
Pemberian vitamin dan pemberian terapi herbal tertentu sering dilakukan oleh orang tua atau dokter sebagai terapi alternatif pada kasus kesulitan makan pada anak. Tindakan ini bukanlah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah, bila tidak disertai dengan mencari penyebabnya. Kadangkala pemberian tersebut justru menutupi penyebab gangguan tersebut, kalau penyebabnya tidak tertangani tuntas maka keluhan tersebut terus berulang. Bila penyebabnya tidak segera terdeteksi maka anak akan tergantung dengan pemberian vitamin atau terapi herbal tersebut. Padahal bila tidak waspada akan terdapat efek samping dari pemberian obat-obatan dan vitamin dalam jangka waktu yang lama.
Tampaknya terapi herbal tidak berpotensi menimbulkan efek samping dan relatif lebih aman dibandingkan obat. Tetapi, pemberian terapi herbal pada anak-anak dalam jangka panjang masih belum dilakukan penelitian lebih jauh. Sebaiknya untuk pemberian jangka panjang harus dikonsultasikan dengan dokter anak. Beberapa anak ditemukan mendapatkan reaksi simpang makanan terhadap produk herbal tertentu seperti jeruk nipis dan gula jawa. Gangguan tersebut berupa batuk dan diare. Bila setelah diberikan terapi herbal mengalami efek samping sebaiknya terapi tersebut harus dihentikan segera.
Selain mengatasi penyebab kesulitan makan sesuai dengan penyebab, harus ditunjang dengan cara pemberian makan yang sesuai untuk anak dengan kesulitan makan pada anak. Karena anak dengan gangguan makan kebiasaan dan perilaku makannya berbeda dengan anak yang sehat lainnya. Keadaan ini biasanya terjadi jangka panjang, pada beberapa kasus seperti alergi makanan keadaan akan membaik setelah usia setelah usia 5-7 tahun. Pada kasus penyakit coeliac atau intoleransi makanan terjadi dalam waktu yang lebih lama bahkan tidak sedikit yang terjadi hingga dewasa.
Supported by
PICKY EATERS CLINIC
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini
Ingin diskusi seputar kehamilan, kesehatan, dan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, klik di sini:
Buat Diskusi Baru