Pada dasarnya sih enggak cuma orang dewasa yang yang memiliki emosional negatif seperti kesal, galak, atau marah. Kenyataannya, banyak kok anak kecil yang sering mengekspresikan emosi negatif tersebut.

Pastinya cara meluapkannya berbeda, sebab umumnya anak-anak mengekspresikan emosi tersebut dengan cara menjerit, marah-marah, bahkan mengamuk.

Kata ahli, hal ini wajar kok sebab meski Si Kecil paham bahwa berperilaku baik merupakan hal yang disukai orang-orang di sekitarnya, tapi pemahaman itu enggak disertai dengan kematangan.

Meski mereka sudah mengalami perkembangan emosi dan kognitif yang baik, tapi kemampuan verbal untuk mengekspresikan diri pada usia mereka relatif belum matang. Lalu, apa sih penyebab anak suka marah-marah?

1. Suasana Hati yang Terganggu
Yang satu ini juga bisa jadi penyebab anak suka marah-marah. Hmm, namanya juga anak-anak, wajah toh kalau suasana hatinya mudah berubah-ubah, karena memang belum mampu mengendalikan perasaan dan emosinya.

Nah, ketika Si Kecil merasakan perasaan gelisah, tak nyaman, atau takut, bisa saja ia mengekspresikannya dengan sikap marah.

2. Meniru Perilaku Orang Lain
Pada dasarnya anak-anak memang suka meniru perilaku orang yang lebih tua darinya. Nah, ketika anak melihat ada orang yang lebih tua darinya (contoh, orangtua mereka sendiri) marah-marah, pada akhirnya anak pun akan berpikir bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar.

Makanya, jangan heran bila dirinya akan mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang sama. Yang bikin repot, ada kalanya ia menggunakan sikap marah-marah itu agar keinginannya bisa dituruti atau menarik perhatian orang lain.

Baca lengkapnya di sini bunaa https://www.halodoc.com/artikel/ini-penyebab-anak-suka-marah-marah dan di sini https://www.apa.org/act/resources/fact-sheets/children-angry