Memberikan Kebebasan Berpendapat

Mau menambahi nih bund, perubahan perilaku pada anak umumnya dimulai pada usia 9-13 tahun. Orang tua tak perlu terlalu khawatir, karena hal ini merupakan bagian dari proses hidup yang hampir dialami oleh semua keluarga.

Perubahan perilaku yang dialami anak merupakan bagian dari proses perkembangan dirinya. Lingkungan sosial baru menjadi tantangan menarik untuk ia eksplor menurut cara pandangnya sendiri. Nah, kondisi itulah yang menyebabkan anak perlahan menarik diri dari pelukan orangtua.

Dilansir dari Psychology Today, Psikolog Carl E. Pickhardt Ph.D. mengungkapkan bahwa ada perbedaan cara pandang orang tua saat anak masih usia kanak-kanak dan saat beranjak remaja. Saat masih kanak-kanak, hubungan antara orangtua dengan anak mungkin diwarnai dengan kalimat-kalimat manis, seperti “kita saling menyayangi satu sama lain, kita ingin menghabiskan waktu bersama, kita saling menghargai satu sama lain, kita saling peduli, kita saling membantu dan berusaha menyenangkan satu sama lain.” Namun, seiring bertambahnya usia anak, kalimat tersebut mulai memudar bahkan istilah “kita” berubah menjadi kami (orangtua) dan mereka (remaja).

Begitu bund, intinya sih perubahan itu selalu ada. Jangan syok ya bund. Ketika anak beranjak remaja menuju dewasa, cobalah berlaku seperti teman. Seperti yang ada di artikel ini yes: https://www.halodoc.com/artikel/beda-pendapat-dengan-anak-bagaimana-menyikapinya

wah mbak, apalagi kalau anak mulai masuk usia-usia remaja, yaa. biasanya selain pengen tahunya banyak, anak juga akan banyak ngerasa selalu benar. Tapi menurut referensi yang saya baca-baca ya mbak, kalau sudah mulai debat sama anak, sebaiknya dengarkan dulu penjelasan anak mengenai apa yang menjadi fokusnya. Soalnya kan jaman kita dan mereka berbeda, ya. Takutnya memang persepsi ibu dan anak pun berbeda. Ibu juga perlu kasih penjelasan ke anak, apa saja yang menjadi kekhawatirkan orangtua sih. Kalau memang sudah saling mendengarkan, tidak ada salahnya juga ibu memberikan anak kesempetan jika hal itu memang termasuk hal yang positif hahaha karena mungkin karena kita terlalu protektif ya mbak, takut ini itu, wajar sih, aku juga gitu kadang sama anak, tapi aku suka mikir lagi, ya anak lama2 kan akan berkembang dan besar ya, masa iya mau dikandangin terus hahaha ya gitu lah mbak namanya juga ibu-ibu, ya huhu
https://www.halodoc.com/artikel/beda-pendapat-ini-tips-berkompromi-dengan-ambisi-anak
https://www.halodoc.com/artikel/beda-pendapat-dengan-anak-bagaimana-menyikapinya

anak berdebat bisa jadi anak yang cerdas berpikir. Yag pasti, ortu harus kompak kalau memenuhi keinginan si kecil. karena anak itu cerdas, kalau mama gak setuju, akan datang ke papa. mgkn juga di situ dia belajar berdebat. dulu kasusku sama si kecil begitu sih.

Bun, kadang-kadang anak perlu belajar konsekuensi. Misalkan, kalau anak tidak mau belajar, bisa bilang, "oh ya gak apa-apa. tetapi adik gak bisa main game selama seminggu ya." tentu gak pake kata-kata kasar ya. namanya juga orang tua, pastinya mau yang terbaik untuk anak

dicari pilihan yang paling tidak merugikan kedua pihak bun. terkadang kita memang harus mau mengalah dengan keinginan si kecil, tapi alangkah baiknya jg kalau kita tidak terlalu mengiyakan setiap pendapat si kecil. Lebih baik kita tetap larang kalau memang pendapatnya salah. Karena apa yg kita lakukan toh untuk kebaikan si kecil jg