Bunda sekedar share aja..bayi tetangga saya ada yang meninggal karena tersedak susu..berikut ini ada artikel mengenai mengapa bisa tersedak dan bagaimana penanganannya jk itu terjadi.

Mengapa sampai terjadi tersedak?

Bisa jadi karena orang tua tak mengerti fisiologis bayi. Contoh, pemberian makanan tak sebanding dengan kemampuan bayi untuk menelan. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang mendapatkan susu botol dan ibu yang ASI-nya terlalu banyak serta memancar deras. Biasanya ibu-ibu muda (bahkan tidak sedikit yang sudah berpengalaman mengasuh bayi) berlomba-lomba memberikan susu sebanyak-banyaknya kepada bayi. Dengan harapan agar berat badan si bayi meningkat dengan cepat. Namun mereka lupa bahwa masing-masing bayi mempunyai kemampuan yang berbeda dalam hal minum.

Tersedak bisa juga terjadi karena cara pemberian makan (termasuk ASI dan susu botol) yang salah, memasukkan makanan saat bayi sedang tertawa, menangis, atau malah mengajak bayi bercanda saat sedang makan. Bisa juga karena menuangkan makanan ke mulut bayi terlalu cepat atau bayi diberi makan dalam posisi salah; berbaring telentang, misalnya. Selain itu, tersedak bisa saja terjadi karena si kecil sedang flu, kumat asmanya (sesak napas), dan mengalami gangguan palatoschisis.

Yang pasti, bayi yang baru berumur sekitar 50 hari biasanya masih sering mengalami tersedak pada waktu menyusu. Sebab, dia akan mengisap ASI dengan lahap setiap kali disusui, sehingga ketika menarik napas, si kecil jadi tersedak.

Untuk menghindari bayi kita tersedak, ada baiknya kita simak beberapa tips berikut ini :

A. Tersedak ASI, karena:

* ASI berlimpah. Itu artinya ASI Anda harus ditampung dalam suatu wadah, baru kemudian diberikan kepada si kecil dengan menggunakan sendok atau cangkir makan (feeding cup). Dengan demikian, volume ASI yang masuk ke dalam mulut si kecil dapat disesuaikan dengan kemampuannya menelan. Perlu diingat, pemberian ASI tersebut jangan dilakukan sambil tiduran atau berbaring. Berikan dengan posisi setengah duduk atau bersandar dengan sudut 45 derajat.
* ASI keluar terlalu deras. Hentikan dulu pemberian ASI kepada si kecil. Aliran ASI Anda biasanya akan melambat, hingga akhirnya keluar dalam bentuk tetesan-tetesan. Nah, pada saat ini, baru susui kembali si kecil.
* Salah posisi menyusui. Perhatikan posisi tubuh si kecil saat disusui. Perut si kecil dan perut Anda harus saling bertemu, dan dagu si kecil harus menempel pada payudara Anda. Dengan posisi menyusui seperti ini, sekalipun Anda menyusui sambil berbaring, si kecil tidak akan tersedak.

B. Tersedak air putih atau cairan lain termasuk susu formula dalam botol, karena:

* Peralatan minum yang tidak tepat. Gunakan peralatan minum yang memang khusus dirancang sesuai dengan perkembangan kemampuan makan/minun si kecil.
* Sambil bercanda. Jangan memberikan minum kepada si kecil sambil mengajaknya bercanda. Sebab, bila si kecil diberi minum sambil tertawa atau bersuara, katup pada saluran pernapasannya akan terbuka.
* Minum dalam posisi berbaring atau tiduran. Berilah si kecil minum dengan posisi tubuh dalam keadaan duduk tegak atau setengah duduk (dengan sudut 45 derajat).
* Volume cairan terlalu banyak. Aturlah agar volume cairan yang masuk ke dalam mulut si kecil sesuai dengan kemampuannya menelan.

Bagaimana bila si kecil telanjur tersedak?

Segera baringkan tubuhnya dengan posisi miring atau tengkurap untuk mengeluarkan cairan yang menyumbatnya. Jangan sekali-kali mengangkat atau menggendong si kecil, karena justru akan membuka peluang cairan di dalam tenggorokannya masuk ke dalam saluran paru-paru.