informasitips.com – Bengkak kaki biasa terjadi pada ibu hamil trimester II atau III. Bengkak ini disebabkan peredaran darah balik pada pangkal paha yang kurang lancar, penumpukan cairan selama kehamilan, serta beban pada kaki akibat perut yang membesar. Bengkak kaki ada yang bersifat alami dan ada yang merupakan gejala preeklampsi. Apabila bengkak tidak disertai hipertensi dan protein urin positif, maka masih tergolong normal.

Kaki yang bengkak tentu menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengurangi bengkak kaki, Anda perlu menjalankan beberapa tips berikut ini:

Berolahraga. Olahraga dapat melancarkan peredaran darah, termasuk pada daerah kaki. Cobalah untuk berjalan-jalan pagi di sekitar rumah secara teratur. Bila perlu, lepas alas kaki agar telapak kaki menapak pada kerikil-kerikil sebagai pijat refleksi.
Mengatasi Bengkak Kaki saat Hamil

Hindari duduk dan berdiri terlalu lama. Posisi tersebut menyebabkan sirkulasi darah terhambat dan menggembung pada daerah tertentu.
Diet garam. Para ahli mengatakan bahwa diit garam dapat mengurangi bengkak pada kaki.
Atur berat badan. Pertambahan berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan beban pada kaki. Akibatnya, cairan tertumpuk dan terjadi bengkak kaki. Pertambahan berat badan per minggu tidak boleh lebih dari setengah kilogram agar bengkak tidak menjadi parah.
Posisikan kaki lebih tinggi dari tubuh saat tidur. Posisi tersebut melancarkan peredaran darah balik sehingga cairan yang tertumpuk dapat berkurang.
Kompres hangat. Apabila bengkak terasa nyeri, ada baiknya Anda mengompres kaki dengan air hangat. Air hangat dapat melebarkan pembuluh darah sehingga sirkulasi lebih lancar dan bengkak berkurang.
Gerakkan kaki memutar, depan-belakang, atau ke samping. Gerakan kaki dapat mengurangi bengkak. Gerakan ini biasanya terdapat pada rangkaian senam hamil.
Gunakan stoking agar beban tidak tertumpu pada tungkai.
Hindari memakai sepatu bertumit tinggi karena dapat menghambat peredaran darah, membuat kaki pegal-pegal, dan beresiko terjatuh.

Waspadai bengkak kaki yang berlebihan karena bisa jadi adalah salah satu gejala penyakit jantung. Apabila bengkak semakin parah, maka disarankan untuk periksa ke dokter guna mendapatkan obat untuk menguranginya. Ibu tidak dianjurkan mengonsumsi ramuan tertentu yang belum terdaftar di BPOM karena dikhawatirkan mengandung zat yang membahayakan kehamilan.

Apabila ibu mendapati kakinya bengkak, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah dan protein urin. Bengkak kaki adalah salah satu dari tiga tanda pasti preeklampsi (keracunan kehamilan). Jadi, jangan sepelekan bengkak kaki karena bisa menjadi penyakit serius.

Bengkak pada kaki akan menghilang setelah proses persalinan. Namun, terkadang bengkak tersebut masih ada hingga beberapa minggu pasca persalinan. Biasanya, bengkak yang menetap setelah bayi dilahirkan adalah bengkak yang disebabkan preeklampsi.